Bab 13

6 5 1
                                    

"Kenapa, kenapa aku merasa khawatir?"

Genggaman tangan Az bertambah erat. Cloe tersentak. Wajahnya tidak dapat menyembunyikan fakta bahwa dia sangat khawatir. Ia menghela napas.

"Kamu bermimpi buruk, Az?"

Tidak ada respon. Genggeman tangan Az melemah. Nampaknya ia kembali terlelap.

"Jangan membuatku khawatir. Dasar, kau selalu saja membuatku merasakan keanehan. Perlahan hidupku berubah karenamu,"

Cloe menghela napas. Ia melepaskan genggaman tangannya perlahan. Kembali ditatapnya wajah Az yang terlelap.

"Sebenarnya apa tujuan aslimu pergi ke masa lalu?"

Hening. Az benar-benar telah terlelap. Tidak ada lagi igauan. Ia benar-benar telah terlelap.

"Bodoh, aku tidak akan tertipu hanya dengan alasan... Membuat kenangan antara bibi dan paman Jack. Setelah semua yang terjadi malam ini,"

Cloe mengalihkan pandangan ke balkon kamarnya. Helaan napas lolos dari bibirnya. Ditatapnya lagi wajah Az.

"Tidurlah, kau perlu beristirahat,"

***

Rumah George, masa sekarang.

Seorang lelaki tengah mondar-mandir di ruang kerjanya. Digenggamnya smartphone yang sedari tadi ia gunakan untuk memanggil Az. Tiada jawaban. Panggilan tak terjawab.

Sudah pasti adik iparnya itu sedang ada di lintas waktu. George mendengus. Sekarang, bagaimana dia harus memberitahu Az pasal pemulihan program produk barunya?

George mendecak. Pikirnya kacau. Kenapa bencana ini datang di tengah Az sedang menjalankan misinya?

"Ayolah, angkat telfonnya dan katakan kalau kamu baik-baik saja, Az!" Gumam George mengkhawatirkan adik iparnya itu.

Seorang anak buah George mendatanginya di ruangan. Ia nampak membawa kabar yang sangat penting.

"Permisi, komisi A hendak melapor,"

"Katakan,"

"Kami telah melacak keberadaan Az sekarang,"

Netra hazel George membinar. Entah kabar baik atau buruk. Tapi selama ia tahu keberadaan Az, ia akan lega. Setidaknya dia bisa tahu akan menghubungi Az dengan cara apa.

"Dimana dia sekarang?"

"Dia sudah kembali ke masa lalu. Beberapa menit sebelum pukul satu dini hari,"

George mendengus. Tubuhnya lemas seketika. Ini buruk. Firasatnya benar. Adik iparnya itu telah kembali ke masa lalu. Hanya ada satu cara sekarang. Komunikasi antarwaktu.

"Kirim pesan video singkat lewat time-remote itu. Katakan padanya jangan menggunakan remote itu untuk sementara. Kita menunggu sampai pemulihannya selesai,"

"Baik, Mister,"

Anak buah George keluar dari ruangan. Melakukan apa yang diperintahkan oleh George barusan. George menggertakkan giginya, cemas. Ia berharap semua akan baik-baik saja.

"Peringatan! Tidak dapat mengirim pesan!"

Suara itu menggema memenuhi ruangan. Mata George terbelalak. Apa maksudnya?

Karena Kau Tak Ada [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang