Bab 6

13 7 3
                                    

"Ada hal yang ingin aku tanyakan,"

George mengangguk-angguk, mempersilahkan.

"Aku membutuhkan informasi tentang time-remote ini," Az mengangkat time-remote, memperlihatkannya kepada George.

George menghela napas. Ia meraih time-remote dari genggaman Az.

"Kau tahu, aku tidak punya maksud tertentu untuk membuat alat ini," George membuka mulut. Az memperhatikannya dengan seksama.

"Dan lagi, produk ini belum dipasarkan. Jadi kau orang pertama yang menggunakannya,"

Az mengangguk-angguk.

"Tapi tentu itu tidak berbahaya. Karena aku mengawasimu,"

"Maksudmu?" Az mengernyitkan dahi.

"Az," George menatap Az lamat-lamat.

"Setiap apapun yang kau lakukan di masa lalu dengan remote itu, akan tertulis dengan detil dalam file rahasia milikku. Dan akan terekam lewat kamera kecil yang ada di remote itu. Jadi, seandainya ada yang berhasil membobol file rahasia milikku, akan tahu tentang perjalananmu, dan produk itu akan diketahui publik sebelum siap dipasarkan,"

Az menatap serius. "Lalu, artinya?"

"Artinya produk time-remote ku akan laku, hahahaha..." George tertawa terbahak yang memancing tatapan datar dari Az. Lelaki itu suka sekali bermain-main dengannya. Dasar.

"Kenapa kau serius sekali? Hahaha..."

Az menggerutu, menyibak rambutnya ke belakang lantas menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.

"Teruslah tertawa jika itu membuatmu senang," celetuknya dengan wajah kesal.

"Maaf, maaf, hahahah," gelaknya lagi.

"Hey, ini serius!" Seru Az. Ia tidak suka ditertawakan dengan hal yang tidak lucu. Tidakkah George tahu dirinya itu sedang serius?

"Oke, oke," George menarik napas dalam-dalam lantas menghembuskannya. Dia berdeham kencang.

"Ehem, artinya seseorang bisa membuatmu terjebak di masa lalu,"

Kedua alis Az mengernyit.

"Maksudnya?" Tanyanya.

"Jika seseorang berhasil membobol, dia akan tahu cara mengendalikan time-remote itu. Jadi, kau bisa terjebak di masa lalu kapanpun,"

Lengang. Keduanya sama-sama menghela napas.

"Dan ingatlah ini baik-baik, Az," George membuka suara.

"Jika kau benar-benar berniat untuk kembali ke masa lalu dan berkunjung ke sana, maka pastikan dirimu yang sekarang menjaga betul dirimu yang ada di masa lalu. Karena jika kau membuat kesalahan yang fatal, maka kami tidak akan pernah bertemu denganmu di masa ini,"

"Jika itu memang aku tidak ada, aku yakin Cloe akan bahagia," keluh Az seraya menghela napasnya.

"Jaga ucapanmu!"

"Lagipula itu benar. Jika aku berhasil pun, mungkin aku kembali ke masa depan dengan keadaan berbeda. Dan kalian tidak akan pernah mengingatku. Bukankah begitu?"

Lengang. George berpikir bahwa ucapan Az ada benarnya.

"Tapi, Az. Kau perlu mengingat satu hal," Lagi-lagi George memecah keheningan. Az menatap George, isyarat bahwa ia menunggu kalimat berikutnya.

"Cloe tidak akan senang apabila orang yang berada di sekitarnya merasa tidak nyaman karenanya. Maka dari itu dia suka berpura-pura."

Az menghela napas lantas berdiri. "Baiklah, kurasa aku akan pamit,"

Karena Kau Tak Ada [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang