Sisi lain menara,2037.
Cloe menatap muak lelaki yang ada di hadapannya kini. Dia benar-benar dibuat benci oleh lelaki yang selama ini ia cintai. Apa-apaan maksud perkataannya barusan?!
Cloe mendorong Jack yang berusaha mendekatinya.
"Berhenti bersikeras!"
Jack terkejut. Dirinya terdorong ke belakang. Ditatapnya Cloe dengan tatapan tidak percaya.
"Jaga jarak! Aku tidak ingin melihatmu,"
Cloe melepaskan kalung yang melingkar indah di lehernya. Dilemparnya kalung itu ke arah Jack. Muak. Ia muak.
"Dan lagi, aku tidak butuh itu,"
Cloe berlari kecil menuju sisi menara lain, meninggalkan Jack yang tercekat. Memandangi punggungnya yang semakin menjauh. Ia harus menemui Az!
Setiap sisi menara telah ia lewati. Tidak ia temukan Az yang tadinya ada di seberang. Sebenarnya kemana perginya Az?
Mata Cloe berkaca-kaca. Ia benar-benar tidak ada ide untuk menemukan keberadaan Az. Apakah dia sudah kembali ke masa depan? Tetapi kenapa ia tidak berpamitan?
Cloe berhenti. Ia menyerah dalam menemukan Az. Ia benar-benar lelah. Air mata mengalir membasahi pipinya.
"Dimana Az? Aku tidak bisa menemukannya. Apakah karena ia merasa misinya telah berhasil... Kemudian dia kembali ke masa depan?"
Cloe terisak. Dipandanginya foto yang berada di tangan kanannya. Foto pernikahan mereka. Cloe dan Az.
"Kamu pikir aku bodoh, Az? Kembali ke masa lalu dan mengaku sebagai keponakan,"
Cloe menghapus air matanya, berusaha mengatur napasnya.
"Kamu pikir, aku percaya itu?"
***
Laboratorium bawah tanah, masa kini.
Laboratorium itu nampak lengang. Kasus virus yang menyerang telah selesai di tumpas. Peretas telah diketahui identitasnya. Sekarang, George sibuk mengetik pada monitor pusat.
Mendengar perkataan Jack beberapa jam yang lalu membuatnya lebih jeli memperhatikan data perjalanan waktu milik Az.
Sesekali ia menghela napas. Seharusnya dari awal ia tidak memberikan saran gila ini. Namun nasi telah menjadi bubur. Semua telah terjadi. Dia harus memperbaiki kesalahannya sendiri. Dia harus membawa Az pulang ke masanya yang seharusnya.
"Setidaknya aku bisa menariknya kembali melalui time-remote itu,"
Dalam sekejap, angin kencang memenuhi ruangan. Sebuah cahaya biru memancar terang membuat siapapun yang melihatnya memicingkan matanya. Perlahan, lingkaran portal mulai nampak. Semakin lama semakin membesar.
Sedetik kemudian, terlempar dari portal itu sepasang insan yang sama.
"Aaaagh!"
Keduanya terjatuh, terjerembab ke lantai laboratorium. George membuka matanya, tersentak.
"Az?"
George menghampiri kedua sosok yang terlempar itu. Didatanginya Az pertama kali. Ia membantunya berdiri. Kemudian, kakinya melangkah. Hendak membantu seorang lainnya. Namun, ia kembali terkejut.
"Az?!"
Netra hazel George menatap kedua Az bergantian. Alisnya berkerut.
"Astaga, apa yang telah kau perbuat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kau Tak Ada [END]
Bilim KurguSudah dua tahun rumah tangga Az dan Cloe berjalan. Tetapi tidak menambah baik malah keadaanya memburuk. Alih-alih melupakan Jack, sang kekasih, Cloe malah larut ke dalam cinta yang tak seharusnya. Segala cara sudah dilakukan oleh Az agar Cloe menci...