Pagi Hari yang Cerah

45 7 0
                                    

Pagi ini cuaca cukup cerah dan sedikit berangin. Matahari tak terlalu menyengat kulit. Suara air laut yang menenangkan bersama seseorang yang selalu membuat kenyamanan.

Arsen terbangun di pagi hari dengan perlahan membuka mata. Dia masih tidak sadar jika di hadapannya sekarang adalah wajah devina. Tangan devina pun juga berada di lengan arsen.

"Cantik". Gumam arsen sembari mengelus pipi devina yang masih tertidur. Kemudian ia memindahkan tangan devina dan melangkah masuk ke kamar mandi.

Devina meraba - raba tempat sekitar dengan mata yang masih terpejam. Dia rasa orang yang semalam berada di sana sekarang sudah tidak ada. Dia membuka mata dan mencari di sekeliling dan masih juga tidak ada.

Tak lama arsen keluar dari kamar mandi dengan handuk yang di kalungkan di lehernya. Dan berjalan ke arah jendela untuk melihat suasana pantai di pagi hari yang sangat indah.

"Sayang udah bangun?". Tanya arsen menatap ke arah devina yang masih menggeliat dan enggan bangun dari tempat tidur.

"Aku cariin ku kira dimana". Ujar devina sambil duduk di atas tempat tidurnya.

"Aku habis mandi dev, sana gih mandi. Habis tu kita siap - siap pulang sekalian nyari sarapan".

"Bentar ya, aku masih mager banget".

"Sini deh dev, pantainya indah banget". Ujar arsen sambil mengagumi pantai yang di lihatnya sekarangz

"Masih sepi, sayang kita ga dapet sunrise". Ujar devina yang kini berada di samping arsen.

"Kamu sih ngebo".

"Kamu juga kenapa ga bangun duluan".

"Aku udah bangun duluan tu. Kan kamu yang bangun terakhir".

"Males ah debat pagi - pagi". Ujar devina mengambil handuk dan langsung menuju ke kamar mandi.

Setelah mereka prepare, mereka segera masuk ke mobil untuk perjalanan pulang dan sekalian mencari sarapan.

"Kemarin, kamu tidur dimana?". Tanya devina sambil memakai liptin di bibirnya.

"Di sofa dev". Jawab arsen sambil menyetir mobilnya dan sesekali melihat ke arah devina.

"Ohhh kirainn".

"Itu kemerahan dev". Ujar arsen melihat liptint yang telah selesai dipakai di bibir devina.

"Iya kah?". Jawab devina dengan melihat ulang ke cermin kecil yang ia bawa.

"Lagipula ntar kalo aku cium ilang juga".

"Hah?". Jawab devina terkejut sambil melihat ke arah arsen.

"Maksud aku ntar kalo dipake sarapan juga ilang".

"Ya gapapa sih ntar tancap lagi kalo ilang".

"Iya iyaaa terserah kamu dev".

Setelah perjalanan yang lumayan cukup jauh dan selesai mencari sarapan. Arsen sampai di rumah devina. Devina keluar dari mobil bersama arsen dan devina sontak sangat senang melihat kedatangan angga. Ia berlari dan langsung memeluknya.

"Banggg, devina kangen". Ujar devina yang kini berada di pelukan angga.

"Abang juga kangeeeeeeeen banget sama kamu"

"Duduk dulu sini sen, biar di buatin minuman dulu". Ujar friska yang kini duduk di bangku teras rumahnya.

"Iya tan". Arsen pun duduk setelah di persilakan friska.

"Gimana liburannya?". Tanya angga yang melepaskan pelukan devina.

"Seru dong bisa liat sunset di pantai".

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang