"Kamu masih marah sama aku?". Tanya arsen yang ada di depan devina.
"Buset sejak kapan kalian pake aku kamu?". Tanya william terkejut mendengar perkataan arsen baru saja.
"Diem deh lo yam". Ujar arsen sambil menginjak kaki william.
"Aduhh sakit sen". William meringis kesakitan setelah kakinya di injak dengan arsen.
"Eh bentar - benar ini gelang kalian couple apa gimana?". Tanya iskak sambil memegang tangan arsen dan devina.
"Busettt, kalian diem - diem udah jadian aja". Ujar william.
"Emang bener kalian udah jadian?". Tanya wikan yang duduk di sebelah devina.
"kalian ini kenapa sih". Ujar devina singkat.
"Buruan jujur lo sen". Tanya william bak mengintrogasi arsen.
"Belom resmi bego. Udah puas kalian?".
"Yaa buruan di resmiin dong". Ujar iskak.
"Dianya aja ngasih jawabannya nunggu wisuda".
"Seriusan lo sen. Wah bener - bener lo dev. Masag arsen lo gantungin selama itu. Buruan gih kasih jawaban sebelum arsen keburu di ambil orang".
"Diem deh lo yam sewot amat kek emak - emak". Ujar devina sambil berdiri dan pergi dari hadapan mereka.
"Tu anak dari pagi sensi mulu dah". Arsen frustasi dengan mood devina saat ini.
"Samperin sono keburu gosong".
"Lo pikir apaan yam". Ujar iskak sambil menjitak kepala william.
Arsen mengejar devina, dan ternyata dia duduk di taman samping ruangan auditorium.
"Kamu lagi PMS?". Tanya arsen yang kini duduk di sebelah devina.
"Diem lo". Devina sama sekali tak ingin melihat wajah arsen.
"Mana muka cantiknya, gak kelihatan tuh. Madep sini coba". Arsen mencoba mencubit pipi devina namun selalu berhasil di tepi oleh tangan devina.
"Apasih gakusah pegang - pegang".
"Kamu mau apa? Es krim?,Coklat?, pesawat?".
"Apaa coba". Devina membalikkan badan dan kini ia reflek menatap arsen.
"Nah gitu dong. Kan cantiknya kelihatan".
"Dih".
"Kamu kenapa? Aku ada salah soal tadi? Yaudah aku minta maaf".
"Enggak".
"Aku tau aku salah. Iyaaa aku gak akan deket - deket lagi sama aulia".
"Tapi aku juga gak ada hak buat ngelarang kamu deket sama yang lain".
"La gimana? Mau kita resmiin kapan? Keburu akunya diambil aulia loh".
"Ya kalo mau diambil yaudahh. Yaudah sana sama....".
"Iya iyaaa maaf enggakkk".
"Yaudah"
"Yaudah apa?".
"Dimaafin".
"Lah kirain mau jawab iya aku mau jadi masa depan kamu".
"Masih nanti yaaa kadal".
"Iya iyaaa".
Waktu kini menunjukkan jam pulang, kini devina hanya mendapat sedikit tugas. Jadi ia bisa selesaikan nanti dirumah saja. Kini ia masuk ke dalam mobil arsen, setelah arsen buka kan pintu untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
RomanceOrang yang menyembunyikan tentang banyak hal dengan senyumannya, entah itu rasa sedih, trumatis atau bahkan depresi. Mereka berusaha merasa baik - baik saja di depan banyak orang. Meskipun hatinya benar - benar sangat terluka. Bukan berarti mereka...