Chapter 25

316 28 1
                                    

hari - hari berlalu, hari ini tepat 7 hari gulf berada di rumah sakit international, mew masih setia bersama nya di ruangan VIP tersebut, sesekali dia pulang untuk mengambil keperluannya, namun sering juga karyawan nya yang ke rumah sakit.

tubuh gulf yang kian mengurus seiring masa pengobatan yang ia lalui, dia masih berbading lemah di atas tempat tidur,  dengan selang oksigen sebagai alat bantu pernafasan nya, efek obat yang ia rasakan membuat tubuhnya menjadi mudah lemas, sesekali terasa mual dan sesak yang tak terhingga, gulf tak banyak mengeluarkan suara, terkadang ia hanya memainkan matanya untuk berinteraksi dengan mew.

setelah observasi selama 1 minggu akhirnya pihak rumah sakit memutuskan agar gulf di oprasi, untuk pengangkatan sel kanker yang ada di parunya, dan jadwal untuk oprasinya adalah lusa, ujar seorang dokter pada nya di pagi itu

" selamat pagi bapak gulf" sapa dokter

" pagi " jawab gulf dibalik selang oksigen nya

" bapak, saya adalah dokter spesialis paru yang menangani penyakit bapak, disini saya ingin menjelaskan tentang tindak lanjut yang akan bapak lakukan"

" okey " jawab mew yang ikut bergabung di dalam percakapan mereka

" maaf kalau boleh tahu bapak siapa? " dokter bertanya sebelum memberikan informasi

" saya pacar nya dok" jawab mew

" oh bain kalau begitu, berarti bapak perwakilan dari keluarga ya disini" tegas dokter

" iya benar dokter"

"Okey,kita sudah mengobservasi sel kanker yang ada di paru paru bapak gulf, saya juga sudah konfirmasi kedokter anastesi kalau kondisi bapak gulf memungkinkan, kemungkinan kita akan mengadakan oprasi pengangkatan sel kankernya lusa" jelas dokter

" okey " saut mew faham

" untuk itu diharapkan kondisi bapak gulf jangan sampai stress ya pak"

Gulf hanya membalas dengan anggukan kepala, mew penasaran dan bertanya pada dokter

" untuk oprasi nya berapa lama ya? , lalu ada berapa dokter yang menanganinya? "

" untuk oprasi nya bisa memakan waktu lebih kuramg 10 jam, ini oprasi besar bapak, untuk dokter yang menanganinya lenih kurang ada 3 dokter yaitu, saya sendiri sebagai dokter spesialis paru, nanti ada dokter anastesi, ada dokter specialis penyakit dalam" jelas dokter tersebht secara rinci

" apa saya boleh masuk ruang oprasi" tanya mew

Gulf yang mengerti akan ke khawatiran pacarnya berusaha untuk mengapai tangan pacarnya seolah memberi tanda, mew yang memahami maksud dari kekasihnya mendadak diam, namun dokter dengan sabar kembali menjelaskan

" bapak tidak bisa masuk ke ruang oprasi tapi bapak gulf kan pasien VVIP ya, jadi nanti bapak bisa melihat dari ruangan yang disediakan, ada lagi pak yang ingin ditanyakan? " ucap dokter tersebut

" tidak ada " jawab mew singkat

" baik, kalau gitu nanti dokter anastesi akan datang untuk mengecek keadaan bapak" jelas dokter

Gulf hanya menganggukan kepala seolah memberi isyarat kalau dia mengerti maksud dari dokter tersebut.

" tetap semangat ya bapak gulf,semoga tuhan beri kesembuhan untuk bapak, selamat pagi" ucap dokter dan para perawat sembari berjalan meninggalkan gulf dan mew di ruangan VVIP tersebut.

**************************************************
ramainya jalan kota tidak menyurutkan niat dari ibunda gulf untuk menghampiri anaknya yang sedang berbaring lemah di ruangan VVIP rumah sakit international, rumah sakit yang masih beroprasi mengakibatkan suasana rumah sakit lumayan ramai, entah kenapa hari ini lebih ramai dari pada biasanya, seiring berjalan menuju kamar ananda tercinta, ibunda gulf berpapasan dengan bibi mew yang sedang asik berbincang dengan perempuan paruh baya, yang sangat fashionable, ini bisa terlihat dari pakaian yang ia kenakan, dan juga tas brand ternama yang ia tenteng semakin menandakan orang ini berasal dari kalangan atas.

unreachableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang