Chapter 29

284 27 1
                                    

" phi mew, tiba tiba dada aku sesak " jelas gulf 

" sebentar aku cari dokter " 

" jangan pergi, aku takut" ucap gulf

" sebentar, tombol nya mana ya?" 

mew berusaha menggapai tombol yang berguna untuk memanggil dokter, seketika dokter datang, tak pakai basa basi mew menjelaskan keluhan gulf, mew sedikit mundur memberikan gerak pada dokter untuk memeriksa gulf

ternyata gulf kembali dipasangkan ventilator, dokter juga menjelaskan pada mew, kekhawatiran yang akan terjadi pada gulf

" bapak mew, tolong bapak gulf nya jangan terlalu banyak ngobrol dulu ya, beliau masih butuh banyak istirahat, itu saya pasangkan Ventilator kembali karena bapak gulf nya merasakan sesak"

"baik dokter " jawab mew pasrah 

" nanti kalau bapak gulf kiranya sesekali mau dilepas ventilatornya boleh kok ya, karena juga harus adaptasi " jelas dokter 

tanda mengerti gulf hanya menganggukkan pandangannya, dokter berlalu meninggalkan gulf dan mew setelah meminta izin, jam dinding rumah sakit menunjukan pukul 21.30 , mild yang di tunggu belum juga datang, gulf memanggil mew untuk mendekatinya, gulf berbisik di telinga mew

" nanti malam kamu tidur disini ya sama aku" pinta gulf

" hmmm, kamu kangen kan di peluk aku " goda mew pada gulf

gulf hanya tersenyum dan dia tidak menimpali mew seperti biasanya, namun mew menggodanya 

" nggak mau aku " 

" kenapa?" tanya gulf 

" aku lagi jual mahal" canda mew

gulf kembali tersenyum dan melebarkan tangannya seolah ia minta di peluk oleh mew, tak menunggu waktu lama seolah menanti moment langka mew mendekati gulf dia melebarkan tanganya, dan menyambut lebaran tangan dari gulf untuk di peluk, mereka menikmati moment ini, selang infus sama sekali tidak menjadi penghalang mereka, bahkan oksigen yang masih dipakai gulf bukan hal yang dapat membuat mereka menghentikan ini. 

air mata mew kembali menetes dari ujung matanya, begitu juga dengan gulf, tapi mereka berdua tak ingin menunjukkan kesedihan yang mereka rasakan satu sama lain, di balik pelukan mew, gulf berkata

"terimakasih " 

mew tidak menjawab ucapan dari gulf melainkan ia lebih ingin mengutarakan rasa cintanya pada gulf

" i love you gulf"

gulf seolah melayang kelangit ketuju, gulf sadar pria yang memeluknya ini benar- benar sangat mencintainya, gulf tak ingin melepaskan pelukan mew, dia terlalu nyaman untuk selalu berada dipelukan mew, hingga akhirnya pintu kamar rumah sakit terbuka, spontan pandangan mereka tertuju pada pintu tersebut 

" ya elah, masih dirumah sakit kelessss, udah main pelukan aja "  

celoteh mild dengan kedua tangannya yang berisi tentengan pesanan yang diminta oleh mew, namun mew dan gulf tak menghiraukan mild, hingga mild kembali menyeloteh 

" woyyy, woyyyy ada gw ini, ada gw, gw bukan hantu yaaaaa" 

perlahan gulf berusaha melepaskan pelukan kekasihnya, hingga mew menimpali mild dengan pernyataan yang menyakitkan 

" makanya punya pacar, biar ada yang bisa di peluk, ini mau meluk guling mulu lu" 

" hahahhahaha, ntar kali, belum ada yang cocok "

" kebanyakan milih sich lu " canda mew

" gw lebih ke tahu diri sich, kalau gw nggak seganteng pacar lu" goda mild pada mew

unreachableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang