Chapter 20

349 27 1
                                    

" baiklah gulf aku tidak akan menggangumu, mungkin kamu ingin focus untuk menulis, okey.. "

ucap mew didalam hati

**********************************

" makasih " ucap gulf dengan suara seraknya kepada sahabat nya

" gulf... gulf.. " heran mild

" tolong hargai keputusanku kali ini " ucap gulf lemas

terlihat wajah yang tidak asing mulai mendekati gulf, dia berjalan dengan penuh senyum walaupun matanya sedikit sembab, orang ini adalah pahlawan terbaik gulf, dia datang mendekati anak yang sangat dia sayangi

" gulf " sapa ayahanda

" hmmmm "

" apa ayah sudah bisa berdiskusi dengan mu, anak ku"

" iya, i' m ok" jawab gulf memastikan kalau dia baik baik saja

" mommy sini dulu" perintah ayah pada ibunda gulf

sang ibu tak kuat menahan air matanya, sehingga air mata mengalir sangat deras kepipinya, sedangkan mild memilih untuk menjauh dan mencari sekaleng kopi.

" nak " kembali ayah menyapa gulf

" iya"

"tadi kami sudah menghadap dokter yang menanganimu, dan dia berkata bahwa dia membutuhkan waktu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut"

"lalu?" tanya gulf

"tapi kami berencana memindahkan mu ke rumah sakit yang memiliki alat yang lebih lengkap yang kamu butuhkan, mengingat disini sepertinya fasilitasnya kurang memadai" jelas ayah

" okay, ke rumah sakit mana?" kebali tanya gulf

" aku cari tahu dulu ya, sembari aku minta saran ke teman ayah yang dokter"

" baiklah, tapi daddy belum kasih tahu aku, aku sakit apa ? tanya gulf penasaran

" jadi kamu mengidap penyakit kanker paru " ucap ayah lemas

ibunda yang sedari tadi sudah meneteskan air mata, mencoba menguatkan buah hati tercinta

" sayang, jangan khawatir ,mommy percaya kamu pasti akan sembuh " ucap ibu dengan senyum seolah membrikan semangat kepada anaknya

"iya mommy" ucap gulf lirih

tak ingin menghapus harapan orang tua nya gulf mencoba menenangkan kedua orang tuanya dengan memeluk mereka, belum lepas tangan gulf dari pelukan kedua orang tua nya tersebut, gulf meminta kepada orang tua nya agar tidak memberitahukan penyakitnya pada mild

"mommy, tolong rahasiakan penyakit ku" pinta gulf

"iya sayang" ucap mommy kembali meneteskan air mata nya

"Aku nggak mau orang di sekelilingku khawatir my"  pinta gulf

" mommy janji akan berusaha semaksimal mungkin agar kamu bisa sembuh" ucap ibunda gulf

Gulf hanya mampu memberikan pelukan hangat kepada ibunya seolah pertanda bahwa dia mempercayai ibunya

**********************************

mew yang tidak menemukan gulf berusaha untuk menyibukkan dirinya, pikiran nya terpecah dia berusaha sekuat tenaga agar dia tidak teringat oleh gulf, namun entah berapa lama mew mengerjakan laporan sampai sampai dia tidak memperhatikan langit sudah menggelap dan arah jam di dinding sudah menunjukkan pukul 22.30, walau begitu lampu yang berada di ruangan CEO masih terus menyala, bahkan di atas meja terdapat tumpukan kertas yang sudah di cek dan di tanda tangani, harapan mew sangat besar agar gulf menghubunginya, benar saja betapa terkejutnya mew ketika ponsel nya berbunyi

unreachableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang