Chapter 9

556 43 1
                                    

mew tak henti memperhatikan petunjuk waktu, fikiran nya galau, hatinya ingin ikut bergabung bersama gulf dan singto , namun mengingat apa yang sinto katakan padanya, menjadi bahan pertimbangan.

tak lama seseorang masuk ke ruangan nya

" selamat siang Mr " sapa orang tersebut

" selamat siang "

" Mr saya mau mengingatkan hari ini Mr ada rapat " ucap orang tersebut

" iya, dimana ya ? dengan siapa ?" tanya mew ketus

" di resto jepang di seberang kantor Mr, dengan tim pengembangan "

"maksud saya, saya rapat dengan perusahaan apa ?" nada mew mulai meninggi

" maaf Mr , sama Big Hit " jawab orang tersebut ketakutan

" okey "

mew menjawab pertanyaan dari orang tersebut, sadar bahwa atasan nya tidak ingin di ganggu dia keluar dari ruangan mew secara perlahan, tanpa meninggalkan suara

***********************************

" selamat siang " sapa gulf

" selamat siang, ada yang bisa saya bantu " ucap reseptionis

" saya sudah buat janji dengan pak singto dan krist" jelas gulf

" sebentar ya pak, saya hubungi mereka, silahkan menunggu di ruang tunggu pak" pinta reseptionis tersebut

" baik"

gulf mengikuti arahan dari reseptionis tersebut, ia menunggu di temani dengan tablet yang ia miliki. tak menunggu waktu lama singto datang dan menghampirinya bersama pujaan hati nya

" siang gulf "

"siang singto " sapa gulf

" perkenalkan ini krist, kekasih ku " ucap singto memperkenalkan kekasihnya

" haii krist, saya gulf "

" haii gulf, singto sudah cerita sama saya " ucap krist

krist menjamu gulf dengan sangat ramah, mereka sedikit mengobrol di ruang tunggu. singto terlihat menyapa salah seorang karyawan

" mau kemana ? " tanya singto

" prepare buat meeting singto "

" devisi mana ?" kembali singto bertanya

" pengembangan "

" ohhhhh, success ya" ucap singto

" udah ngelihat Mr mew lewat belum ?" tanya orang tersebut

" belum " jawab singto

" aman gw"

"ohh rapat sama Mr Mew"

"iya , saya prepare dulu ya!"

"ok" jawab singto mengiyakan

gulf curi - curi mendengar nama mew di sebut, didalam hati dia berkata " bagaimana mungkin orang seromantis mew bisa menakutkan dimata bawahan nya" sadar bahwa dia tak pantas memikirkan hal itu, dia menerima tawaran krist untuk makan siang, melihat waktu sudah ingin masuk jam makan siang

gulf beranjak dari sofa yang dia duduki, dari kejauhan dia melihat sosok pria tampan nan rupawan berjalan ke arah dimana dia duduk, pria tersebut menegur dengan nada santai

" hayy gulf "

" iya mew"

" lagi meeting ya "

" nggak, aku ingin ajak dia makan siang dulu di depan " tolak krist

unreachableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang