˚₊· ͟͟͞͞➳ 𝙵𝚒𝚏𝚝𝚎𝚎𝚗

2.7K 372 77
                                    

..⃗. [ 𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐 ] 𑁍ࠜೄ ・゚ˊˎ

Setangkai bunga mawar putih disimpan dengan apik atas sebuah makam bertuliskan nama dari seorang nyonya keluarga Itoshi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setangkai bunga mawar putih disimpan dengan apik atas sebuah makam bertuliskan nama dari seorang nyonya keluarga Itoshi.

Tangis air mata tak dapat terhindar dari wajah ayu milik sang gadis. Pemakaman telah berakhir beberapa menit yang lalu, namun tak berakhir bagi seorang Itoshi bungsu.

Tubuh mungil miliknya yang tengah lemah itu terduduk di depan makam. Matanya menatap sendu untaian huruf yang tertulis di batu nisan.

"Maafin (Name) ya? (Name) masih belum bisa bahagiain Ibu," ucapnya dengan suara parau.

Perlahan langit yang kelabu mulai menjatuhkan simpanannya. Sang langit seakan mengerti bila ada salah satu penghuninya yang tengah bersedih di dalam sana.

Rintik-rintik hujan perlahan membasahi keringnya tanah. Wangi khas tanah yang basah menyeruak di dalam indera penciumannya. Setelah hitam yang dikenakan sang gadis perlahan basah terguyur oleh hujan.

"(Name) tau, (Name) bukan anak yang berbakti kayak bang Sae sama bang Rin."

Selajutnya nafas di ambil dalam-dalam sebelum mulutnya kembali mengucapkan sepatah kalimat.

"Maafin (Name), Ibu."

Disaat itu, ia rasakan rintik hujan yang tak lain membasahi tubuhnya. Alhasil kepalanya mendongak dan mendapati sosok laki-laki bersurai ungu tengah memayunginya dengan payung hitam yang lumayan besar.

Laki-laki itu tersenyum hangat ke arahnya. Lalu berkata, "hujan semakin deras, tak baik bagimu. Ayo pulang, dan keringkan tubuh mu," ucapnya dengan nada lembut.

Kemudian (Name) bangkit dari duduknya, dibantu oleh sang lelaki agar tak oleng ke tanah.

"Kenapa belum pulang?" tanyanya dan sang gadis diam sejenak sebelum menjawab.

"Aku ada perlu sebentar dengan Ibu. Dan Reo, aku tak akan pulang ke apartemen, aku akan pulang ke rumah terlebih dahulu," jelas (Name) yang membuat kedua alis laki-laki bersama Reo itu bertaut kebingungan.

Pasalnya yang ia tahu jika gadis itu tinggal di apartemen dan ia tak tahu seluk beluk tentang gadis itu. Yang ia tahu bahwa (Name) adalah anak bungsu keluarga Itoshi dan merupakan atlet voli putri tingkat terbaik tahun ini.

"Aku ikut," balas Reo dan (Name) mengangguk.

Keduanya lalu memasuki mobil pribadi milik keluarga Itoshi. Di dalam mobil, udara semakin dingin. Dan berhasil membuat (Name) menggigil.

𝐄𝐜𝐜𝐞𝐝𝐞𝐧𝐭𝐞𝐬𝐢𝐚𝐬𝐭 : 𝐈𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫𝐬 [ 𝐄𝐍𝐃 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang