𝟎𝟐♛

2.1K 177 1
                                    


Disekolah kami ada sebuah pohon mangga yang selalu berbuah tanpa kenal musim

Buah mangga itu selalu menjadi incaran para murid setiap harinya

Dan sekarang sedang menjadi incaran kami

'MASALAHNYA INI POHON PUNYA KEPSEK' Batin ketiga gadis itu

◦•●◉✿ 𝑤𝑒𝑒[𝑤𝑖𝑡ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟]✿◉●•◦

"Bagian keamanan masih sibuk di pintu gerbang jadi pasti aman" Ucap Amu sambil tangannya membentuk 'ok'

"Masih ada waktu setengah jam sebelum bel masuk lanjut ga?"

"Ya lanjutlah" Ucap Upi yang mengendong soang

"Kalian yakin ini ide bagus? Btw Pi itu soang buat apa?" Tanya [Name] ragu jujur dia disini ditarik paksa sama Upi jadi agak ragu

"pengganti galah" Jawab Upi sambil memamerkan soangnya

"Lagi pula kenapa ragu? Karena kamu fansnya kak Umami? Jadi takut di hukum?" Lanjut Upi

"Kayaknya ide buruk gw tunggu dikelas bayyyyyy" Ucap [Name] sebelum berlari menjauh

"Pake tangga woi!" Ucap Amu saat melihat Upi masih berusaha mengambil mangga menggunakan soang


◦•●◉✿ 𝑤𝑒𝑒[𝑤𝑖𝑡ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟]✿◉●•◦

"Weeeeeeee~ dapet banyak" Ucap Amu yang mengangkat sekeranjang mangga

"Kalo sebanyak ini sih bisa dibagiin ke anak-anak kelas nih" lanjut Amu

"Eh kita minta izin ke kepsek yu, buat dibagiin ke anak-anak pasti diizinin" Usul Amu polos

"Harusnya izinnya sebelum kita ngambil" Ucap Upi

"Tapi okelah" Lanjut Upi lagi sambil tersenyum dan tangannya membentuk jempol sebelum...

Dor!

                                 Dor!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"?!"

Hening~


"Innalilahi..."

"Upi"

"Upi"

"Upi!"

"Woi"

"Upi.."

"Bangun" panggil Amu terus menerus sambil memangku kepala Upi

"Kalian.."

Tap

Tap

"?!" Amu menoleh dan melihat pak Eko menatap mereka dengan tajam

"Sudah berkali-kali kuperingatkan untuk tidak mengusik pohon mangga milik kepsek"

"Inilah akibat kalau kalian tidak mau dengar"

"Anak-anak nakal" Lanjut pak Eko dengan tajam

"Hei kau" panggil pak Eko pada Upi yang masih menutup mata

"BANGUN! NGGAK USAH DRAMATIS! KAU NGGAK MATI!" Teriak pak Eko

Blink!


"Demi apa? Aku masih idup?" Ucap Upi yang baru bangun sedangkan Amu shock melihat Upi bangun

"DASAR TEMEN LAKNAT! GUA KIRA MATI BENERAN! PERCUMA GUA NANGIS TADI!!" Teriak Amu sambil mencekik leher Upi

"KKKHHHHHHKK!!!! LEPAS- ORANG MAH BERSYUKUR TEMENNYA MASIH HIDUP!!!" Ucap Upi kesal dan berusaha melepas cekikan Amu

"KAGET TAU!" Teriak Amu kesal

Akhirnya Amu dan Upi diseret pak Eko untuk menghadap kepsek

"Ini bagusnya diapain pak?"

"Tenggelamkan" Ucap kepsek sambil mengacungkan jempol sedangkan tangan satunya menyembunyikan death note

"Pak!" Sahut Upi tidak terima

Akhirnya mereka dihukum melakukan hormat ke bendera


◦•●◉✿ 𝑤𝑒𝑒[𝑤𝑖𝑡ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟]✿◉●•◦




"Kak Umami!"

"?" Umami menoleh pada [Name] yang menggendong soang di mulut soang itu ada tempat kapur

"Thanks dan [Name] kenapa kamu gendong si soang ini?" Tanya Umami setelah mengelus kepala si soang

"Dia nyasar tadi kak jadi aku ajak kesini hehe~" Jawab [Name] sambil tersenyum lebar

"Makasih ya~ tapi peluru ku masih banyak" Ucap Umami sambil mengelus kepala [Name]

'Yey dielus kak Umami!' Batin [Name] senang

"Umami~ amunisi mu masih banyak? Si soang kayaknya nyasar- eh ada [Name] ngapain [Na]?" Mahesa bagian keamanan putra menatap heran [Name]

"Nganterin soang kak dia nyasar ke atap tadi hehe~" Jawab [Name] tersenyum lebar lagi

"Okay kalo begitu kita lanjut patroli" Ucap Mahesa pada Umami

Umami berdiri dan menatap [Name]

"Mau ikut [Name]~?" Tanya Umami [Name] tampak berpikir sebentar

"Nggak deh kak aku balik ke kelas aja kasian pak Budi nungguin" Ucap [Name] lalu pamit kembali ke kelas

"Emang guru kita ada yang namanya Budi?" Heran Mahesa

"Hah~ mungkin pak Eko maksudnya biasa anak-anak selalu lupa namanya" Ucap Umami dan mereka mulai patroli

𝕋.𝔹.ℂ
ℕ𝕠𝕥𝕖: 𝕛𝕒𝕟𝕝𝕦𝕡 𝕧𝕠𝕥𝕞𝕖𝕟𝕥

𝐖𝐄𝐄!!! [𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang