𝟑𝟓♙

749 76 0
                                    


◦•●◉✿ 𝑤𝑒𝑒[𝑤𝑖𝑡ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟 ]✿◉●•◦

Hari ini hasil ujian mtk kami sudah dibagikan

Dikelas anak-anak akhlakless

"Ewh" Amu dan [Name] memegang kertas milik mereka dengan wajah jijik

"WAHHOOOOOOOO!!!! MANTAP! NILAIKU DI ATAS RATA-RATA!!!!" Seru Upi bangga dengan mengangkat tinggi kertas miliknya

"Coba liat punyamu dapet nilai berapa?" Tanya Upi melihat kertas milik Amu

"Nilaiku juga diatas rata-rata kok" Ucap Amu sambil meremas kertas miliknya

"Bhaks! Cuma dapet 50?! LEMAH! Hahahahaha"

"Lebih tinggi nilaiku dong! Aku dapet 51!" Lanjut Upi sombong

"Beda satu angka doang ngga usah belagu Pi" Balas Amu kesal

"Iri bilang sahabat!" Ucap Upi masih berbangga hati

"Eleh! Kalo sama punya [Name] gedean dia tuh!" Ucap Amu tetap tidak terima

"Y-ya cuma beda 34 doang!"

"SAMA AJA KITA BEDA 1 ANGKA!!!" Teriak Amu kesal

"Sabar Amu, ingat orang sabar pantatnya lebar" Ucap [Name] mencoba menenangkan Amu

Sedangkan Upi sudah bersiap pamer ke Sho

"Shooooooooo~"

"Apa?" Sahut Sho yang baru bangun dari acara ngebonya

Smack!

"Nih liat! Aku gak dapet nilai merah!" Ucap Upi sambil menempelkan kertasnya ke muka Sho

"Sekarang lunasi janjimu!" Pinta Upi lagi

"Wow aneh, nyontek ya?" Tanya Sho saat melihat kertas Upi

"Astagfirullah Sho, fitnah lebih kejam daripada pembunuhan" Ucap Upi kesal dikira nyontek

Sedangkan [Name] dan Amu

"Iya, kemarin aku gak terlalu siap jadinya cuma 85 padahal ngarepnya lebih tinggi gitu" Ucap [Name] pada Amu yang tampak tidak senang dengan jawabannya

"Udah besar itu! Eh-"

Ping!

"Bentar ya ada pesan masuk" Izin Amu yang dibalas anggukan

'Hmm? Tumben Kakak kirim pesan, kenapa ya?' Batin Amu saat tau siapa yang mengirim pesan

"Kenapa Amu?" Tanya [Name] saat melihat ekspresi masam diwajah Amu

"Nggak kok" Balas Amu tersenyum manis

"Upi, kamu mau jalan-jalan kan? Aku ikut ya" Ucap Amu sambil menatap Upi yang selesai berdebat dengan Sho

"Eh serius? Dibolehin ibumu gak?" Tanya Upi takut-takut kalau ternyata Amu belum izin

"Boleh kok"

"Asik!!! Aku ajak yang lain ya!!!" Ucap Upi senang

"Ok, [Name] mau ikut?" Tanya Amu pada [Name] yang masih galau dengan nilai mtk nya

"Boleh deh, biar gak galau-galau amat" Ucap [Name] lalu menatap Ceu qoqom

"Eh Ceu qoqom?" Heran Amu dan [Name] saat melihat Ceu qoqom menangis

"Ceu qoqom kenapa?" Tanya [Name] berdiri disamping Ceu qoqom

"Kok ketawa?" Sambung Amu

"Ini aku lagi nangis" Ucap Ceu qoqom dengan bahu bergetar

"Ternyata kamu bisa nangis juga ya" Ucap Amu yang langsung ditabok [Name]

"Ishh Amu!" Peringat [Name] kesal

"Aku gak papa Mu [Na], aku cuma sedih"

"Nilaiku turun" Lanjut Ceu qoqom

"Gapapa kok, yang penting kamu udah berusaha" Ucap [Name] menenangkan

"Lagian emang ujiannya susah, jadi gak papa" Ucap Amu sambil mengpuk-puk punggung Ceu qoqom

"Wajar kalo kamu sedih, emang kamu dapet nilai berapa?" Lanjut Amu bertanya yang memang sudah [Name] pikirkan dari tadi

"Kecil Mu, aku cuma dapet 98" Jawab Ceu qoqom dengan wajah murung

'hmm, kok aku kesel ya?' Batin [Name] dan Amu bersamaan

"Halah! Harusnya kamu bersyukur Qom! Itu udah termasuk tinggi loh" Sahut Upi yang tiba-tiba nongol

"UPI!!" Kaget [Name] dan Amu kesal

"Aku sama Amu dapet 51 biasa aja tuh" Lanjut Upi menghiraukan temannya yang kesal

"Kalau begini, kesannya kamu sombong-" Ucapan Upi terpotong saat Amu dan [Name] membekap mulutnya untuk menjauh dari Ceu qoqom

"Itu orang lagi sedih cuma pengen didengerin keluhannya lu mending diem!" Ucap Amu sambil menatap Upi kesal

"Pi lu kalo gak mau diam, ku jual ke kak Umami" ancam [Name] menendang kaki Upi

"Munafik kalian!" Ucap Upi sambil mengelus pipinya yang sakit karena di cubit Amu

"Toxic!"

Dan akhirnya Upi dan Amu gelud sedangkan [Name]....

"Drama yang bagus aku suka" Ucap [Name] sambil meminum susu coklat

𝕋.𝔹.ℂ
ℕ𝕠𝕥𝕖:𝕁𝕒𝕟𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕧𝕠𝕥𝕞𝕖𝕟𝕥

𝐖𝐄𝐄!!! [𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang