𝟏𝟒♚

1K 87 0
                                    


◦•●◉✿𝑤𝑒𝑒[𝑤𝑖𝑡ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟]✿◉●•◦

"Karena guru olahraga kalian sedang cuti melahirkan jadi saya diminta untuk menggantikan beliau"

"Tapi pak guru yang sebelumnya cwk-"

"Udah diem." Ucap pak Eko memotong omongan murid tadi

"Hari ini kalian akan bermain basket"

"Bermainlah secara berkelompok dan ikuti aturan dalam permainan bola basket" Lanjut pak Eko menunjukkan bola basket ditangannya

"Permainan dimulai!"

Priiit

"Eum... Guys"

"Kalian ngapain???" Tanya Amu saat ia dikepung oleh teman-temannya

"Ngerebut bola" Ucap Mereka serempak

"Oper sini"

"Bagi sini bolanya" seketika mata mereka semua tampak menyala menatap Amu

"BAGI SINI BOLANYA"

"ALLAHUAKBAR! GAK GITU MAINNYA GUYS!!!"

"UPI! VAN-VAN! KITA KAN SATU KELOMPOK KENAPA KALIAN IKUT NGEREBUT BOLANYA?!!!" Ucap Amu saat melihat kedua anggota tim nya itu ikut menghadangnya

"BOLANYA PUNYAKU!!!"

"BODO AMAT! OPER SINI BOLANYA!!!"

"PERKELOMPOK WOYYY!!!!" Teriak [Name] di dekat ring ya dia kelompok Amu tapi kalo gini kapan kelarnya

"WAAAA"

Berakhir rusuh deh

"Sabar ya pak" Ucap Toro dan [Name] menghampiri pak Eko yang strees melihat anak muridnya begitu

◦•●◉✿ 𝑤𝑒𝑒[𝑤𝑖𝑡ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟]✿◉●•◦


"TIME OUT" Seru pak Eko pada murid-muridnya

"Hoaaaahhh gila capeeekkkk.... Panas banget, gerahhh~" Ucap Upi yang diangguki [Name] dan Amu

"Ke kantin yu.. beli yang dingin-dingin gitu..." Ucap Amu sebelum...

"UWAAA DINGIN!" Kaget Amu saat ada minuman yang menempel di pipinya

"Nih minum" Ucap Kiki sambil tersenyum dan memegang sebuah kaleng soda

"Waaaa makasih bro!" Ucap Amu senang

"Buatku mana?" Tanya Upi mewakili [Name]

"Ga ada" Jawab Kiki enteng

"Yaudah lah Pi ayo kita beli-"

Tuk...

"Air eh-" Ucapan [Name] terpotong saat melihat ada botol air di atas kepalanya

"Nih, daripada beli" Ucap Sho sambil membukakan tutup botol dan meletakkannya ditangan [Name]

"Makasih ya Sho!"

"KIKI!!! SHO!!! MASUK LAPANGAN!" Teriak pak Eko

"IYA PAAK" Sahut kedua lelaki itu sebelum meninggalkan para gadis

"KETERLALUAN KENAPA CUMA AKU YANG GA DIKASIH?!" Ucap Upi tidak terima

"Mau minta ga Pi?" Tawar [Name] pada Upi yang langsung mengambil cepat botol air itu dan meminumnya hingga habis ya, tadi sisa setengah

"MAKASIH MY BESTIE" Ucap Upi lebay sambil memeluk [Name]

"Najis, jauh-jauh sana" Ucap [Name] sambil mendorong kepala Upi menjauh

"Eh btw lihat itu, si manusia bucin"

"Dua tahun bucin ke orang yang sama, tapi malah kena friendzone" Lanjut Upi berniat menyindir Amu

"Kasian" Ucap [Name] yang memang mengasihani Kiki

"Aku jahat ya?" Tanya Amu merasa sedikit bersalah

"Iya, emang"

"Cowok secakep dia masa ditolak" Jawab Upi sok benar

"Hoo, jadi apa itu artinya kalau ada yang nembak kita, kita gak boleh nolak" Ucap Amu memutar keadaan

"Tapi kan Pi dulu kamu juga pernah tuh nolak cowok dari kelas sebelah kan?" Tanya [Name] bingung

'Soalnya kan kita tadi awalnya ghibahin si Kiki kok tiba-tiba ganti topik? Mana Upi nyalahin Amu' Batin [Name] masih bingung

"Yha... ga gitu juga kan kita juga punya hak buat nolak" Jawab Upi yang merasa kalo dia salah angkat topik pembicaraan

"Nah sama, aku pun begitu, kalau ada yang suka ya itu hak dia ngga ada paksaan gitu, kalau aku nolak pun itu hak aku" Jelas Amu tiba-tiba bijak

"Selama gak keterlaluan dan gak berlebihan, ya dijalanin aja baik-baik" Lanjut Amu lagi

"Ini pendapatku aja sih"

'Cih aku kena omonganku sendiri, aku jadi kesel, karena yang dia bilang ada benernya juga, dia begitu karena pendiriannya sih...' Batin Upi kena mental

"Hahaha Upi kena mental" Tawa [Name] saat melihat wajah ekspresi Upi

'Lagian Amu kok dilawan haha' Batin [Name] bangga dengan Amu

Sedangkan Amu sedang meminum soda pemberian Kiki

"Kamu tuh ada rasa ke Kiki gak-"

Bhuh!

"WASSEM TENAN IKI COK!!!" Ucapan Upi terpotong saat Amu tidak sengaja memberikan semprotan rohani kearah Upi dan [Name]

Kalo [Name] kecipratan sedikit sih soalnya udah ada feeling gak enak jadinya sembunyi dibelakang Upi

' Ada untungnya ternyata gw lebih pendek dari Upi hehe'

"Sumpah asem banget! Kiki kurang ajar! Aku dikerjain lagi, ya Allah maaf aku ngomong kasar" Celoteh Amu masih tidak merasa bersalah

"............"

"Cobain deh Pi, [Na] asem banget ini" Lanjut Amu yang masih belum peka

"Baku hantam kita *PIIIIIIP" Ucap Upi sambil menunjukkan jari manisnya

"Terkena semprotan rohani itu bagus loh Amu, sini ku semprot balik" Ucap [Name] membawa air bekas pel

Dan chapter ini diakhiri dengan Amu yang disayang oleh ke-dua gadis itu

"HELP- MMMM"

"HEI KALIAN BERTIGA! INI LAPANGAN OLAHRAGA BUKAN TEMPAT KEKERASAN!!"

"MAAF PAK!!"




𝕋.𝔹.ℂ
ℕ𝕠𝕥𝕖: 𝕁𝕒𝕟𝕝𝕦𝕡 𝕧𝕠𝕥𝕞𝕖𝕟𝕥

𝙰𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚗𝚘𝚝𝚎:

𝙾𝚔𝚎, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚓𝚊𝚗𝚓𝚒 𝚔𝚞 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚕𝚞𝚗𝚊𝚜 𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚞𝚛 𝚗𝚢𝚎𝚗𝚢𝚊𝚔

𝙶𝚘𝚘𝚍 𝚗𝚒𝚐𝚑𝚝 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊𝚊𝚊𝚊

𝐖𝐄𝐄!!! [𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang