Happy reading
Pagi ini suasana hati Jendra sedang sangat baik. Kencannya semalam dengan Marvin membawa pengaruh positif baginya. Senyum terlukis ketika pagi itu ia menjumpai ayahnya yang baru saja keluar dari kamarnya dalam keadaan rambut yang basah.
"Pagi Ayah," sapa Jendra.
"Pagi Jen."
Jagad memperhatikan gerak-gerik putranya.
"Sepertinya mood kamu sedang bagus."
Jendra hanya tersenyum.
"Apa ini karena Marvin?"
Pipi Jendra merona, karena ia teringat ciumannya semalam dengan Marvin. Jagad tertawa kecil melihat pipi anaknya memerah. Ia lalu mengusak rambut Jendra.
"Ayah baru sadar kalo anak ayah ternyata sudah besar. Sudah mengenal cinta."
Jagad mengusap pipi Jendra lembut.
"Semoga pilihanmu jatuh ke tangan yang tepat Jendra."
Kini Jendra juga tersenyum.
"Oh iya, Yah. Jendra mau sekolah lagi," ucap Jendra membuat Jagad terkejut.
"Sungguh?"
"Iya."
"Kamu yakin?"
"Iya, Yah."
Jagad tersenyum bahagia. Ia meraih Jendra dalam pelukan. Ia sangat senang. Setelah semalam pertama kalinya Jendra mau melangkahkan kaki keluar rumah, kini ia juga ingin kembali ke sekolah. Apa sebesar itu Marvin membawa pengaruh pada Jendra?
● BETWEEN TWO HEARTS ●
"Marvin, papi mau ngomong sebentar," ucap Yongki pagi itu.
"Ya, Pi. Ada apa?" tanya Marvin.
"Papi dan Mami serius soal perjodohanmu dengan Harsa. Tolong kamu persiapkan diri. Kemungkinan 2 minggu lagi acaranya akan di-" kata-kata Yongki dipotong Marvin.
"Marvin belum menyetujuinya, Pi," ucap Marvin.
"Apa? Marvin, jangan bilang kamu mau menolak perjodohan ini!"
"Pi, Marvin gak punya perasaan apa-apa sama Harsa. Gimana bisa Marvin mau tunangan sama dia?"
"Tapi kalian kan dekat. Papi liat hubungan kalian baik."
"Dekat bukan berarti cinta kan Pi!?"
Yongki menatap putranya dalam.
"Tapi Marvin, perjodohan ini mami kamu yang mau. Kamu tau kan mami itu kemauannya keras."
"Marvin tau Pi. Makanya Marvin minta tolong Papi buat bujuk Mami."
"Vin, apa kamu mau penyakit Mami kambuh?"
Seketika Marvin tercenung. Selama ini tidak ada hal yang lebih ditakutkan oleh Marvin selain penyakit maminya itu. Marvin sungguh tak ingin melihat maminya menderita karena sakit yang dideritanya.
"Bagaimana kalau ternyata Marvin punya pilihan sendiri Pi?"
"Kamu punya pacar?"
Marvin terdiam. Yongki mengamati putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Two Hearts | MarkNo (Revisi)
RomanceJENDRA : "Vin.. Tolongin aku, Vin.. Aku takut." MARVIN : "Ssstt... Tenang. Jangan takut! Saya ada disini." Start : 230623 End : 060723 Revisi start : 280624