6.Tinggal di satu atap

1.2K 40 1
                                    

Happy reading ~

Peringatan: Typo bertebaran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa menit kemudian Jovan dan Zera sampai di rumah Jovan pukul sepuluh malam, rumah Jovan terlihat sunyi dan sepi mungkin para penghuni rumah sudah tertidur.

"Ayok masuk kamu mau berdiri sampai kapan di situ?"tanya Jovan saat melihat Zera masih berdiri di depan pintu sedangkan dia sudah memasuki rumah.
"Eh?, Iya" ucap Zera sedikit linglung.

"Mmm, pak kamar saya di mana?", lanjut Zera bertanya.

"Ikut saya,"ucap Jovan dan di turuti oleh Zera.

"Loh bukannya ini kamar pak Jovan ya?" Tanya Zera saat memasuki kamar di rumah itu.

"Iya, ini memang kamar saya, kamu nggak mau sekamar dengan saya?"tanya Jovan "jika tidak mau kamu bisa tidur di sofa ruang tamu atau di sofa yang di pojok ruangan itu."ucap Jovan menunjuk sofa di kamar nya itu.

"Eh mau kok pak," jawab Zera cepat.

"Sana kamu bersih-bersih."suruh Jovan pada Zera dan dia duduk di pinggir ranjang.

"Pak baju saya masih di rumah Bunda, saya ganti nya pake apa?" Tanya Zera saat menyadari ia tak Mambawa baju satu pun kecuali baju yang dia pakai sekarang.

"Sebentar saya pinjamkan daster sama bik ani kamu mau kan?"tanya Jovan pada Zera dan di balas anggukan oleh Zera.

"Yasudah tunggu sebentar."ucap Jovan lagi dan keluar dari kamar menuju kamar pembantu nya.

Tok
Tok
Tok

"Bik Ani?" Panggil Jovan pada pembantu nya itu.

Cklek

"Eh? Tuan Jovan kenapa tuan."tanya bik Ani pada Jovan.

"Saya boleh pinjam daster Mbak Ani gak?"tanya Jovan pada Mbak Ani.

"Boleh tuan sebentar saya ambilkan dulu."ucap bik Ani lalu kembali masuk ke kamar nya.

"Ini tuan daster nya,"ucap bik Ani menyerahkan satu daster pada Jovan.

"Mmm, ngomong-ngomong daster nya untuk siapa ya tuan?"tanya Mbak Ani Penasaran.

"Untuk istri saya bik, yasudah saya mau balik ke kamar dulu ya?"ucap Jovan lalu meninggalkan bik Ani yang masih bingung dengan perkataan nya.

"Hah? Istri bukan nya tuan Jovan duda, kalo pun udah punya istri lagi kapan nikah nya?" Gumam bik Ani bingung "Yaudah lah besok aja aku liat nya"lanjut nya lalu masuk ke kamar nya lagi.

Sedangkan saat ini Jovan sudah sampai di kamar nya dan akan memberikan daster milik bik Ani pada Zera.

"Zer ini daster nya saya taruh di ranjang saya mau mandi di kamar mandi yang di bawah"ucap Jovan lalu menaruh daster tersebut di ranjang, lalu ia mengambil pakaian nya di walk in closet dan pergi ke kamar mandi yang berada di bawah.

Beberapa saat setelah kepergian Jovan ke kamar mandi yang di lantai bawah Zera keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya.

"Aduh untung daleman gue nggak basah."gumaman nya lalu segera memakai pakaian nya sebelum Jovan kembali.

"Anj, hp gue mati lagi."umpat Zera saat mengecek hp nya namun kehabisan daya.

"Nah untung di sini ada colokan nya, besok ada deh gue ngabarin Della,"ucap nya lalu mengecas hp nya dan kembali menaiki ranjang dan tertidur.

Beberapa saat setelah Zera tertidur pulas Jovan sudah Selesai mandi dan kembali ke kamar nya dan melihat Zera yang sudah tertidur pulas.

"Cantik banget sih istri gue."gumaman nya tanpa sadar dan terus memandangi wajah cantik milik Zera, setelah beberapa menit ia memandangi wajah cantik Zera ia pun mulai menyusul Zera ke alam mimpi.
.
.
.
.
.
Zera bangun merasakan sesuatu yang berat menimpa tubuh nya ia bangun dan melihat Jovan yang memeluknya layak nya guling.

"Aaaaa" teriak nya dan refleks menendang Jovan dengan keras.

"Bapak ngapin di kamar saya!?"tanya Zera saat melihat Jovan sudah terkapar di bawah rajang.

"Ini kamar saya kalo kamu lupa dan kamu itu istri saya, kamu nggak ingat kejadian semalam?" Ucap Jovan sewot.

"Astaga, maaf mas Jovan istri mu yang cantik ini lupa." ucap nya mendramatis.

"Drama kamu,"ucap Jovan sambil meraup wajah Zera.

"Mandi Sana, nanti kalo udah selesai kamu cari pakaian saya yang pas di kamu."ucap Jovan pada Zera yang masih menggerutu kesal.

"Makasih pak,"ucap Zera lalu masuk ke kamar mandi.

Sedangkan Jovan ia akan ke kamar anak nya terlebih dulu untuk mengecek kondisinya anak perempuan nya yang ia tinggalkan sampai tengah malam kemarin.

Tok
Tok
Tok

"Clara kamu udah bangun?"tanya Jovan sambil mengetuk pintu kamar anak nya nya.

"Iya pah, Clara udah bangun lagi siap-siap nih papa duluan aja ke meja makan nya"ucap anak dari Jovan yang bernama Clara.

"Yasudah cepetan ya, ada yang mau papa omongin sama kamu."ucap Jovan lagi.

"Iya pah,"jawab Clara, setelah mendapatkan jawaban dari anak nya Jovan turun menuju ruang makan.

"Bik masak nya buta tiga porsi ya?"ucap jovan pada Mbak Ani yang sedang memasak nasi goreng.

"Mmm, kalo boleh tau satu porsi nya buat siapa ya tuan"tanya Mbak Ani Penasaran.

"Buat istri saya, udah cepet nanti Clara keburu turun."ucap Jovan lagi dan duduk di depan meja makan menunggu Zera dan Clara keluar dari kamar.

"Morning papa,"sapa Clara pada papa nya.

"Morning too kesayangan papa"sapa balik Jovan.

Beberapa saat makanan sudah selesai di hidangkan dan itu bertepatan dengan datang nya Zera.

"Pak Jovan hari ini saya ambil cuti lagi ya?"ucap Zera dari arah belakang dan Jangan lupakan daster milik bik Ani yang di pinjamkan kemarin malam, kenapa tidak menggunakan pakaian Jovan saja? Karena tidak ada yang pas.

Jovan tidak menjawab ia hanya berdehem singkat.

"Pah, Tante itu ngapain di sini"tanya Clara Pada papa saat ia melihat orang yang dia srepet sekitar seminggu lalu.

"Jadi gini sayang Tante Zera yang kamu maksud ini sekarang udah jadi Mama kamu"jelas Jovan pada Clara dan di balas tatapan bingung.

"Kok bisa?, Kenapa papa nggak bilang sama Clara kalo papa nikah lagi, terus papa Kapan nikah nya sama Tante Zera.", tanya Clara beruntun.

"Papa nikah sama Mama Zera karena suatu insiden dan papa nikah sama Mama Zera tuh tadi malam, Kamu mau kan maafin papa karena nggak ngasih tau kamu kalo papa nikah lagi,dan mulai sekarang kamu panggil Tante Zera itu Mama mau kan sayang."ucap Jovan panjang lebar.

"Iya pah nggak pa-pa kok, yang penting papa udah nurutin kemauan aku buat punya Mama lagi ya walaupun galak"ucap Clara sambil melirik Zera sedangkan yang di lirik sudah menahan emosi nya karena di katai galak.

"Kamu tau dari mana kalo mama Zera galak."tanya Jovan penasaran.

"Papa nggak perlu tau ini urusan cewek."ucap Clara sok misterius.

"Yasudah Kita mulai makan nya dan Zera hari ini saya kasih kamu cuti sehari"ucap Jovan.

"Makasih ya pak,"ucap Zera dengan binar di mata nya dan Jovan hanya membalas dengan deheman singkat.

Beberapa saat mereka pun selesai dengan makanan masing-masing dan Clara pergi ke sekolah Jovan pergi bersiap-siap untuk ke kantor sedangkan Zera ia membantu Mbak Ani di dapur.

                          Bersambung ~

Yey part enam selesai
Jangan lupa votmen temen-temen
Biar aku semangat nulis nya hehehe 😅

BUKAN MAMA TIRI CINDERELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang