Hai hai aku update lagi nihhh.
Btw jangan lupa votemen yaa.Peringatan:Typo bertebaran
Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.
Jam istirahat di kantor tepat nya di toilet beberapa karyawati sedang bergosip tentang sang atasan yang dekat dengan salah satu karyawan."Eh,emang bener ya pak Jovan lagi deket sama Bu Sasa??"tanya salah satu dari tiga orang pada teman nya sebut saja nama nya Sani.
"Kek nya bener deh, kemaren aja gue liat mereka dateng sama pulang bareng."jawab salah satu nya sebut saja nama nya bebi.
"Bener tuh kata si Bebi,emang sih Bu Sasa itu orang nya cantik tapi orang nya julid."celetuk teman nya yang lain Luna.
"Bener kata lo, Bu Sasa tuh julid gk cocok sama pak Jovan,"ujar Bebi lagi.
Ekhm
Dehem seseorang yang membuat acara gosip Mereka terhenti.
"Eh Zera hai, sejak kapan kamu di situ."tanya Luna saat melihat Zera berdiri di dekat pintu masuk toilet.
"Dari tadi, bisa-bisa nya yaa kalian gk nyadar kalo di sini sedari tadi keasikan gosip sih kalian."ujar Zera lalu berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangan.
"Hehe, ya gitu Zer, mau ikutan gosip gak?"tanya Sani.
"Gk ah,nanti ketauan sama buk sasa soal nya tadi aku aku liat dia mau ke sini."tolak Zera.
"Hah?, beneran?"tanya bebi kaget.
"Iya ben—"
"Apa yang kalian lakukan di sini kumpul-kumpul apa tidak melihat jam kalo jam istirahat sudah habis."ucap seseorang tiba-tiba dan itu adalah Bu Sasa
"Huh, panjang umur tu orang baru aja di omongin udah dateng aja"batin mereka semua.
"Maaf Bu ini kita mau lanjut berkerja ya kan teman-teman,"ujar Luna mewakili teman-teman dan di balas anggukan kepala oleh Mereka semua.
"Yasudah sana kembali berkerja."suruh Bu Sasa lalu di angguki oleh mereka semua dan keluar dari toilet satu persatu.
"Huh, untung aja Zera ngasih tau kalo Bu Sasa mau ke toilet kalo nggak,huh gak tau lagi gimana nasib kita."celetuk Sani saat sudah agak jauh dari toilet.
"Maka nya kalian tuh jangan gosip Mulu, heran deh tiap ketemu kalian pasti kalian lagi gosip."balas Zera saat mendengar ucapan Sani.
"Hehe,mau gimana lagi Zer"balas Bebi sambil terkekeh.
"Yaudah lah,aku duluan ya."pamit Zera lalu meninggalkan trio gosip.
.
.
.
.
.
.
.
Sedangkan di sisi Jovan ia sedang melakukan pertemuan dengan salah satu klien sekaligus ayah mertua nya."Selamat datang Pak Irwan, silahkan duduk."ujar Jovan mempersilahkan saat klien nya datang.
"Maaf, menunggu lama pak Jovan"balas ayah Irwan lalu duduk di tempat yang tersedia.
"Tidak apa-apa pak Irwan saya juga baru saja sampai, Silahkan tadi saya memesan kopi untuk anda semoga sesuai selera anda"ujar Jovan mempersilahkan ayah Irwan
"Terimakasih pak Jovan,"jawab ayah Irwan meminum kopi yang di sediakan.
"Jika begitu mari Kita memulai pembahasan nya,"ujar ayah Irwan memulai pembahasan bisnis.
Selang beberapa jam, pembahasan antar bisnis selesai tapi bukan nya kembali ke kantor mereka malah membahas urusan pribadi,dan menyuruh sekretaris nya kembali lebih dulu.
"Jadi bagaimana nak Jovan dengan Zera apa dia baik-baik saja?"ujar ayah Jovan yang menayangkan keadaan anak bontot nya pada sang menantu.
"Alhamdulillah baik-baik aja Yah,"jawab Jovan sesopan mungkin.
"Lalu bagaimana dengan hubungan kalian?"tanya lagi.
"Mm, kalo itu seperti biasa Yah tidak ada perubahan."jawab Jovan lagi dengan canggung.
"Jovan jika Kamu memang tidak bisa mencintai anak saya atau kamu masih terjebak masa lalu, tolong kamu kembalikan Zera pada Saya."ujar ayah Irwan saat mendengar jawaban sang menantu, jujur saja ia tidak ingin anak nya menderita atas pernikahan paksa tersebut, ia ingin anak nya bahagia dengan pilihan nya.
"Jujur Yah, sebenarnya saya sudah memiliki rasa pada Zera sejak pertemuan pertama dengan nya,namun sebelum nya saya tidak yakin atas perasaan ini tapi semenjak pernikahan ini terjalin Saya mulai yakin atas perasaan ini,"jawab Jovan dengan panjang kali lebar.
"Benarkah?, lalu apa kamu tidak ingin mengungkapkan perasaan kamu kepada Zera?."tanya nya lagi.
"Jujur saya bingung yah, harus seperti apa saya tidak tau apa yang Zera suka dan tidak suka,jadi apakah ayah mertua saya yang baik hati ini bisa membantu?"ujar Jovan dan mempertanyakan yang di sukai da tidak di sukai oleh sang istri.
.
.
.
.
.
.
.
.Jam setengah sepuluh malam di kediaman Jovan tepat nya di kamar pasangan suami istri tersebut terlihat Zera sedang memainkan handphone nya sambil duduk menyender di kepala ranjang jika di tanya di mana Jovan jawaban nya ia belum pulang dari kantor.
"Ini, Jovan bakal pulang apa nggak sih?, udah jam segini belum Keliatan batang idung nya,"gerutu Zera saat melihat jam sudah menunjukkan pukul sepuluh tetapi sang suami belum kunjung pulang.
"Apa gue telpon aja kali?"gumam Zera lagi lalu mencari no milik Jovan.
"Eh, kalo gue telpon ntr dia kira gue khawatir lagi."
"Telpon aja lah bodoamat yang penting ni rasa penasaran ilang"gumam nya lalu memencet no telepon Jovan.
Selang beberapa saat panggilan dari Zera di angkat, tapi aneh nya yang mengangkat bukan Jovan melainkan orang lain..
Bersambung~~
Yey part 20 selesaikan juga jangan lupa votmen yaa
Btw ada yang penasaran gak? Sama yang angkat hp nya Jovan kalo penasaran tunggu part selanjutnya yaa 💗💐
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN MAMA TIRI CINDERELLA
Science Fictionmenceritakan tentang pernikahan seorang wanita yang berumur 26 tahun dengan duda beranak satu yang berumur 34 tahun dan anak duda tersebut sudah menduduki kursi sekolah menengah pertama dan sedikit di bumbui dengan sipat bunglon dari Clara yang mem...