Hay Hay gue up lagi nih
Sebelum baca vote dulu yaaa💐Happy reading guys
Peringatan: Typo bertebaran
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Senin yang cerah namun tidak secerah hati Seorang Zeraya, ntah kenapa tiba-tiba ban mobil milik nya bocor.
"Gimana sih, kenapa bisa bocor coba, udah gitu bocor nya di tengah jalan lagi."gumam nya kesala.
Tin
Tin
TinBunyi klakson mobil yang mengalihkan perhatian Zera.
"Mobil kamu kenapa Zera?" Seorang wanita yang Zera ketahui adalah manager keuangan di kantor nya buk Sasa
"Ban mobil saya bocor buk."ucap Zera sambil melirik ban mobil nya.
"Yaudah kamu bareng kita aja, tidak pa-pa kan pak Jovan??" Tanya buk Sasa pada pak Jovan waht Jovan? Yap Jovan yang di Maksud oleh buk Sasa adalah Jovan suami dari Zera.
"Tidak pa-pa, silahkan masuk Zera"Jawab Jovan sambil mempersilahkan Zera masuk.
"Terimakasih pak, sebentar saya akan menelpon bengkel untuk menjemput mobil saya." Ucap Zera lalu menelpon bengkel setelah itu memasuki mobil milik Jovan.
Di dalam mobil
"Kok bisa sih Mereka berangkat bareng? Apa mereka punya hubungan?" Batin Zera bertanya.
"Tapi masasih, kan gue sama pak Jovan udah Nikah ya kali dia selingkuh."
"Tapi kalo pak jovan sama buk Sasa udah ngejalanin hubungan sebelum gue Nikah sama pak Jovan gimana?, Gue jadi pelakor dong."
"Argh bingung, apa gue tanyain aja ya sama pak Jovan?"
"Tapi nanti dia ke pdan dong terus ngira gue cemburu."
"Yaudah lah terserah dia aja ngapin juga gue pikirin."
Beberapa menit kemudian Mereka sudah sampai di parkiran kantor.
"Zer, Zera?"panggil Jovan namun tidak di respon oleh Zera
"Zera!!"panggil Jovan agak keras dan membuat Zera terlonjak kaget.
"Eh?? Iya pak?" Tanya Zera yang sudah sadar lamunan nya dan sedikit Ling-lung.
"Kamu tidak turun? Kita sudah sampai"ujar Jovan dan berhasil membuat Zera sadar sepenuhnya.
"Hah? Oh iya pak makasih tumpangan nya."Jawab Zera lalu keluar dari mobil Jovan.
Sedangkan Jovan ia masih berada di dalam mobil sambil melihat kepergian Zera.
"Huh? Dia kenapa?" Batin Jovan bingung.
"Zer Zera" terlihat Della memanggilnya Zera dan terlihat juga Zera yang menghampiri Della membicarakan sesuatu yang tidak di ketahui oleh Jovan ia memperhatikan Zera sampai benar-benar memasuki gedung perusahaan nya.
Tring
Tring
TringTerdengar suara nyaring dari handphone milik Jovan dan ia langsung mengangkat nya dan ternyata si penelpon adalah sekretaris nya.
"Hm, kenapa?"
"Beberapa menit lagi bapak ada meeting dengan klien dan sekarang di mana bapak berada?"ucap sekertaris Jovan di sebrang sana.
"Saya sudah berada di parkiran kantor dan kamu tolong siapkan berkas-berkas di perlukan." Ucap Jovan
"Bai—"
Tut
Tanpa mendengar jawaban dari sekretaris nya Jovan lebih dulu mematikan sambungan telepon.
Sedangkan di posisi Zera dan Della bukan nya menuju meja kerja mereka malah melipir ke dapur perusahaan kata nya sih untuk membuat kopi.
"Zer, gimana hubungan lo sama pak Jovan."bisik Della takut-takut ada yang mendengar perkataan nya.
"Ya, nggak gimana-gimana sih knp emang??" Jawab Zera.
"Masa sih?"
"Iyaaaa, Della."
"Kalo sama anak tiri lo itu gimana?"
"Ya kaya biasa, kadang akur kadang ribut."jawab Zera seada nya.
"Te—"
"udah ih kepo banget lo."ucapan Della terpotong oleh Zera yang langsung menyela.
"Yeee lo mah, kepo dikit gk pa-pa kali."ucap Della mendramatis.
"Terserah lo aja lah." Jawab Zera lalu meninggalkan Della.
"Woyy tunggu Napa."teriak Della lalu menyusul Zera.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di tempat lain.
Di tempat lain lebih nya di sebuah kafe tempat Jovan akan mengadakan meeting dengan klien nya.
"Selamat pagi menuju siang Jov."sapa klien jovan lebih tepat nya teman sekaligus rekan kerjanya ia adalah Satya Yap dia teman dari Jovan yang menghadiri acara repsepsi pernikahan nya bulan kemaren
"Hm, silahkan duduk." Ucap Jovan mempersilahkan.
"Oky kita mulai saja meeting nya Sari siapkan berkas-berkas nya." Udah Satya Setelah duduk.
"Baik pak"Jawab sekertaris dari Satya setelah itu mempersiapkan berkas-berkas yang di maksud bos nya. Dan meeting pun di mulai dengan formal tanpa ada candaan dari kedua nya.
Bersambung ~~
Yey part Delapan belas Selesai jangan lupa votmen ya😗💐
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN MAMA TIRI CINDERELLA
خيال علميmenceritakan tentang pernikahan seorang wanita yang berumur 26 tahun dengan duda beranak satu yang berumur 34 tahun dan anak duda tersebut sudah menduduki kursi sekolah menengah pertama dan sedikit di bumbui dengan sipat bunglon dari Clara yang mem...