22.siuman

605 21 8
                                    

Update lagi nih guys
Sebelum baca jangan lupa vote nya yaaa

Peringatan: Typo bertebaran.

Happy reading guys
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jam 2:34

Setengah tiga dini hari terdengar suara nyaring dari gelas yang terpecah dan itu membuat tidur seorang Zera terganggu.

"Eh, Mas Jovan udah bangun."tanya Zera basa-basi.

"Kamu siapa?" Tanya Jovan yang  sepontan membuat aliran darah Zera berhenti berharap saat.

"Aku, istri kamu mas."jawab Zera sebisa mungkin.

"Istri saya sudah meninggal, dan di mana Clara anak saya."ucapan Jovan yang sangat menyakitkan, itu hampir membuat Zera ingin menangis saja namun ia tahan.

"Clara di rumah Mama Papa mas, besok dia akan datang."jawab Zera seadanya dan jangan lupakan senyum terpaksa milik nya

"Yasudah kembali ke tempat mu tadi saya ingin menjernihkan pikiran saya."ujar Jovan mengusir Zera dari hadapan nya.

"Iya mas,"jawab Zera lalu kembali ke sofa yang sedari tadi ia tempati

"Ya Allah kenapa sakit banget ni ati, padahal kan harus biasa aja, ingat Zer lo gk boleh ada rasa sama pak Jovan."batin Zera saat sudah menyenderkan tubuhnya di sofa.

Pagi hari Nya jam 07:00 wib di rumah sakit jayasa.

"Sekarang bagaimana keadaan Papa?" Tanya Clara yang duduk di samping brankar.

"Udah mendingan kepala Papa udah nggak terlalu sakit."Jawab Jovan seadanya sambil tersenyum

"Alhamdulillah, kalo ingatan Papa gimana udah ingat belum sama Mama Zera?" Tanya Clara lagi.

"Kalo Itu Papa belum ingat sayang mungkin beberapa Minggu lagi"

"Kalo bisa cepet-cepet ya pah soal nya semenjak dokter bilang Papa amesia Mama misuh-misuh Mulu"ujar Clara sambil melirik Zera dengan senyum tengil nya. Sedangkan yang di lirik memperlihatkan tatapan tajam setajam silet.

"Hm,bakal Papa husahain." Jawab Jovan seadanya.

"Yaudah Papa istirahat aja, Clara mau ke rumah Dina mau ngerjain pr yang bakal di kumpulkan besok."pamit Clara dan menyuruhnya sang Papa beristirahat.

"Iyaa kamu hati-hati di jalan."ujar Jovan.

Setelah mendapatkan izin dari sang Papa Clara langsung pergi tapi sebelum pergi ia tidak lupa untuk menyalami tangan mama dan papa nya.

"Saya ingin makan."celetuk Jovan tiba-tiba, dan Itu membuat Zera bangun dari duduk nya dan menyiapkan Jovan makanan yang di antar oleh perawat rumah sakit lalu meletakkan nya di depan Jovan, setelah meletakkan nya Zera kembali ke tempat semula.

"Saya ingin makan Zera bukan menonton makanan."ujar Jovan saat melihat Zera kembali duduk di sofa.

"Emang yang nyuruh dia nonton makanan siapa, tinggal makan aja kan nggak usah di tonton"batin Zera kesal

"Loh, itu udah aku letakin makanan nya di depan mas Jovan di makan gih jangan di tonton."Jawab Zera jangan lupakan senyum manis nya yang terkesan sedikit di paksakan, hahaha lain di mulut lain di hati begitulah sikap alami manusia.

"Apakah kamu tidak sadar Zera jika tangan saya sedang sakit."ujar Jovan kesal

"Tapi kan yang sakit tangan kiri nya mass, bukan tangan kanan."jawab Zera geregetan.

"Kamu istri saya bukan sih?"ujar Jovan menayangkan status Zera.

"Yaa aku istri kamu lah  mas."jawab Zera kesal lantaran Jovan menanyakan status nya.

"Yaudah kamu suapin saya nya,masa suapin suami sendiri gak mau" kesal Jovan

"Iya-iya ini aku suapin." Ujar Zera lalu berjalan menuju brankar tempat Jovan dan duduk di kursi yang di tempati oleh Clara tadi.

"Aaaa, buka mulut nya"suruh Zera sambil memberikan satu sendok pul nasi serta lauk pauk nya.

"Zera kamu kira mulut saya ini apa!?
Mana bisa saya mangap selebar nasi yang kamu sendokan itu."kesal Jovan lantaran porsi yang di sendokan oleh Zera tidak akan muat di mulut nya.

"Hehehe, maaf mas kelepasan"Jawab Zera sambil menyengir dan mengurangi porsi dari sendok tersebut dan mulai menyuapi Jovan.

Baru beberapa sendok yang di telan oleh Jovan terdengar suara bisik-bisik dari luar kamar tempat Jovan di rawat.

"Liat deh jeng hubungan anak kita mulai membaik."bisik bunda Maria pada besan nya

"Iya jeng ternyata epek Jovan amesia ada guna juga yaa bisa memperbaiki hubungan mereka."Jawab Mama Rita senang lantaran hubungan anak dan menantu nya membaik.

"Mama sama Bunda mendingin masuk aja deh percuma tau ngomong nya bisik-bisik kalo kedengaran sampe dalem."ujar Zera tiba-tiba dan membuat acara gosip dua emak-emak Itu terhenti.

"Eh, kedengaran sampe dalem ya Zer?" Tanya Bunda Maria dengan senyum canggung.

"Iya lah,"Jawab Zera kesal.

"Jovan gimana keadaan kamu?"tanya Bunda Maria mengalihkan topik.

"Alhamdulillah sudah membaik bund"jawab Jovan seadanya.

"Alhamdulillah kalo gitu."syukur Bunda Maria.

"Eh, Zera kamu sudah makan?"tanya Mama Rita pada menantu nya

"Belum mah, ini aku nunggu kalian dateng buat gantiin aku jaga mas Jovan sementara aku keluar beli makan."jawab Zera.

"Nggak usah beli sayang mama bawain kamu makanan nih,"ujar Mama Rita lalu memberikan rantang susun yang berisikan makanan yang tadi sempat ia masak sebelum ke rumah sakit.

"Wah, terimakasih Mah."ujar Zera lalu mengambil makanan tersebut dan memakan nya. Sedangkan yang mertua dan bunda nya berbincang-bincang dengan Jovan yang kata nya sudah lebih membaik.

Jika kalian tanyakan di mana papa mertua dan ayah nya jawaban nya Ayah Irwan sedang melakukan meeting dengan klien penting yang tidak bisa di tunda sedangkan Papa bagas ia sedang sibuk di perusahaan nya dan juga menghandel perusahaan Jovan yang sedang sibuk-sibuknya mungkin mereka berdua akan datang berkunjung nanti setelah jam makan siang.

                                        Bersambung~~

Yey part 22 Selesai jangan lupa votemen nya yaa.

Btw maaf ya baru update sekarang soal nya ni ide baru muncul kemaren-kemaren tu aku bingung alur nya kaya gimana jadi karena sekarang udah Nemu ide jadi aku update sekarang deh

See you  all 😘💐

BUKAN MAMA TIRI CINDERELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang