11.Rencana repsepsi pernikahan

865 30 0
                                    

Happy reading~~

Peringatan: Typo bertebaran
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah perdebatan kecil dengan Zera Jovan turun menuju lantai bawah atau ruang keluarga.

"Pa?" Panggil Clara pada sang Papa saat Jovan duduk di sofa singel.

"Hm?" Gumam Jovan menjawab panggilan Clara tanpa mengalihkan perhatian nya dari hp yang ia pegang.

"Maafin Clara pa? Clara janji nggak ngulangin lagi, Jangan cuekin Clara kaya gini."mohon nya pada sang Papa yang tidak melirik nya sama sekali.

Setelah sekian lama diam Jovan pun menjawab,

"Papa udah maafin kamu, tapi untuk mengembalikan fasilitas kamu Papa belum bisa."jawab Jovan dan sambil menatap Clara lembut namun dengan wajah datar.

"Makasih pa," ucap Clara sambil memeluk Papa nya

"Sama-sama" jawab Jovan lalu mengelus Surai panjang milik Clara.

"Wah, lagi pelukan nih ikutan dong"ucap Zera yang datang tiba-tiba seperti jelangkung.

"Ayok sini"Jawab Jovan sambil merentangkan tangan nya.

"Beneran pak?"tanya Zera tidak yakin.

"Nggak," jawab Jovan sinis

"Yee pak Jovan padahal saya udah seneng loh kapan lagi coba pelukan sama bos and anak nya."ucap Zera dan di balas tawa tertahan dari Clara

"Apa!? Kalo mau ketawa, ketawa aja!!"ucap Zera sinis pada anak tiri nya yang sedang menahan tawa

"Hehehe ampun ma" ucap Clara menghentikan tawa nya dan meminta maaf.

"Ng—" udah nggak usah debat lagi mending kita sholat magrib sama-sama udah azan tuh"sela Jovan mengehentikan perdebatan antara anak dan istri nya.

"Yaudah ayok" jawab Zera lalu pergi terlebih dahulu.

Skip sampai jam delapan malam.

"Mama mana pa?" Tanya Clara saat melihat Jovan lebih dulu keluar dari kamar.

"Masih dandan kita tunggu di sini aja"jawab Jovan lalu duduk di sofa dekat Clara.

"Ohh"

"Aduh maaf lama, ayok udah siap nih."ucap Zera yang baru datang setelah 20 menit berlalu.

"Lama banget sih itu dandan apa mandi sih ma?"ucap Clara saat melihat ibu tiri nya baru datang.

"Dandan lah masa mandi kan udah tadi sama papa kamu"jawab Zera prontal.

"Heh? ngomong apa tadi?" Tanya Jovan sinis saat mendengar perkataan Zera barusan.

"Hehehe maaf becanda pak" ucap Zera sambil menyengir.

"Ayok sayang jangan dengerin perkataan orang yang nggak ada faedahnya."ucap Jovan lalu merangkul bahu anak nya

"Yaelah pak tungguin dong!!"ucap Zera sambil berjalan menyusul kedua nya.

.
.
.
.
.
.
.

Skip perjalanan.

Saat ini keluarga kecil milik Jovan sudah sampai di sebuah restoran mewah. 

"Wah kalian udah dateng ayok duduk dulu".mama Rita mempersilahkan.

"Makasih ma" ucap Zera lalu mereka pun duduk di tempat itu terdapat Bunda dan ayah nya kedua mertua nya dan seorang lelaki  yang seumuran dengan nya

"Zer perkenalkan ini adik nya Jovan Novan Setya Alonso, sebenarnya ada lagi tapi belum datang mungkin sebentar lagi."ucap Mama Rita memperkenalkan adik dari Jovan.

"Salam kenal Kakak ipar,"ucap Novan mengakrabkan diri dan di balas senyum canggung dari Zera.

"Malam semua maaf ya aku datang nya terlambat." Ucap Seorang wanita muda dari arah belakang dan membuat semua orang menoleh.

"Nah ini kembaran dari Novan dia Nora Amalia Alonso"ucap Mama Zera memperkenalkan Novi dan itu membuat Zera kaget.

"Loh jadi dia itu adik nya pak Jovan gue kira pacar nya."batin Zera.

"Dan Nora ini istri dari Kakak kamu"lanjut mama Rita.

"Oh, halo kakak ipar salam kenal ya aku Nora"ucap Nora memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya pada Zera.

"Salam kenal juga Nora aku Zera"jawab Zera sambil menerima uluran tangan dari Nora.

" Nora sini kamu duduk dekat Novan."ucap Papa Bagas dan di balas anggukan oleh Nora

"Sekarang ayo kita mulai makan malam nya dan setelah itu kita akan membahas sesuatu yang penting."ucap ayah Irwan mewakili dam mereka pun menyantap makanan masing-masing.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa saat kemudian mereka pun sudah menyelesaikan makan malam
Mereka dan akan memulai membahas sesuatu yang penting.

"Jadi, tujuan kita mengundang kalian untuk makan malam itu bukan sekedar untuk mempererat tali silaturahmi, tapi untuk membahas acara repsepsi pernikahan kalian yang niat nya akan di adakan bulan depan."ucap Papa Bagas pada anak dan menantu nya.

"Mm pa, kaya nya nggak usah deh"ucap Zera menimpali saat papa Bagas sudah selesai berbicara.

"Loh kenapa sayang?"tanya Mama Rita bingung atas ucapan menantu nya itu.

"Ya, ngga pa-pa sih ma, lagi pula aku sama mas Jovan udah sah secara hukum dan agama ngga perlu pake repsepsi juga."terang Zera.

"Buat apa bikin acara mewah-mewah kalo ujung-ujungnya cerai juga ngabis-ngabisin duit aja."lanjut Zera membatin

"Nggak pa-pa kok sayang sekalian Papa sama ayah kamu mau ngenalin menantu mereka ke kerabat dan klien mereka." Ucap Mama Rita membujuk.

"Yaudah lah terserah kalian aja, mau nolak pun percuma." Pasrah Zera

"Bagus, kalo kamu Jov?" Tanya papa Bagas pada anak nya.

"Sama kaya jawaban nya Zera mau nolak pun percuma", jawab Jovan ikut pasrah.

"Ah, cie-cie yang ngikut ayang," ledek Novi pada kakak tertua nya itu.

"Hus diem salting tuh Kakak kamu,"ucap Mama Rita memperingati sambil ikuti meledek anak nya

"Oky, final ya?"tanya Bunda Maria dan di balas anggukan oleh semua orang.

"Untuk persiapan nya kalian tenang aja itu semua biar kita yang urus kalian tinggal pergi fiting baju ke butik langganan Bunda."ucap Bunda Maria lagi

"Iya Bund, lagi pula akhir-akhir ini perkerjaan Jovan banyak banget."ucap Jovan menyetujui.

Setelah menyelesaikan pembicaraan tentang acara repsepsi pernikahan Jovan dan Zera yang akan di adakan bulan depan, para lelaki beralih membahas perkerjaan kantor sedangkan para wanita bergosip dari tentang kisah hidup pada artis sampai perkara kucing tetangga pun di gosipkan

                                       Bersambung~~

Yey part sebelah selesai jangan lupa votmen ya temen-temen 😁

BUKAN MAMA TIRI CINDERELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang