Chapter 222 - Second Key (4)

108 13 36
                                    

Di dalam kegelapan, terlihat Durandal yang tersungkur dengan tubuhnya dipenuhi garis-garis ungu. Dia melihat itu semua dengan ekspresi putus asa dan terengah-engah.

Tiba-tiba saja, Direktur Ragna muncul di depannya dengan ekspresi tidak diketahui dan berkata.

"Bianca... Kamu pasti akan baik-baik saja..."

__

"Hah! "

Durandal langsung membuka matanya dengan nafas tertahan, dia kemudian melihat langit-langit hanya untuk menyadari bahwa dia saat ini sudah berada rumah sakit dengan pakaian pasien.

Dia menatap tangannya yang tidak memiliki garis-garis ungu dengan ekspresi kebingungan.

"Kamu sudah bangun. "

Suara seseorang tiba-tiba terdengar dari sampingnya membuatnya langsung menoleh dengan ekspresi waspada.

Dia menatap seorang pria berambut putih seperti salju dengan berpakaian taktis canggih dan mata ungu yang memiliki kilau prisma yang terlihat sangat indah, hanya saja itu semua ditutupi oleh kantong mata tebal di bawah matanya.

"... Siapa kamu? " tanya Durandal dengan hati-hati.

"... Senang melihatmu bangun Dr. Bianca, namaku Kouro, akulah yang membawamu kesini." ucap pria itu dengan suara monoton dan ekspresi datar.

Durandal merasa pria di depannya ini lebih seperti seorang tentara yang mengalami PTSD berat. Tidak, dilihat dari pakaiannya dia memang merupakan seorang tentara mirip seperti Paul Long.

Untuk berpikir pria ini yang menurutnya seusia dengan dirinya dapat terpuruk seperti ini, dia merasa sedikit iba.

"Kamu pasti memiliki banyak pertanyaan sekarang. Prof. Otto sudah menunggumu di luar, dia mungkin dapat menjawab semua jawabanmu. " ucap Kouro sambil memberikannya pakaian ganti.

Durandal menganggukkan kepalanya dengan lembut dan bangun dari tempat tidur sebelum mengambil pakaian ganti itu, dia kemudian menatap Kouro sejenak dalam diam.

"... Bisakah kamu berbalik? "

Kouro berkedip beberapa kali dengan wajah tenang dan terdiam sejenak sebelum berkata seolah-olah menyadari sesuatu.

"Oh."

Dia lalu berbalik tanpa mengucapkan apa pun lagi.

Durandal yang melihat ini merasa tindakan Kouro terasa menarik.

Dia kemudian menghilangkan pemikiran anehnya sebelum mengganti pakaiannya.

....

Beberapa menit kemudian setelah berganti pakaian, Durandal keluar dari ruangannya diikuti oleh Kouro di belakangnya.

Kouro telah memberitahunya bahwa Prof. Otto telah menunggunya di ruangan yang sama tempat di mana dia menemukan jenazah Ragna.

Hal ini memberikannya firasat buruk tentang keadaan gadis yang dia selamatkan sebelumnya sehingga membuat langkah kakinya di percepat.

Mereka kemudian sampai, di dalam terlihat Otto sudah menunggu dengan gadis itu terlihat berbaring di tempat tidur yang sama dengan yang di tiduri oleh almarhum Ragna.

"Kamu terlihat baik, Dr. Bianca. Pemulihanmu cukup cepat. " ucap Otto dengan ekspresi tenang.

"Tapi... Aku berharap dapat mengatakan hal yang sama kepada gadis ini. "

Durandal berjalan mendekat dengan ekspresi tidak diketahui, dia menatap gadis itu yang sekarang sudah menjadi mayat.

"Serummu hanya menunda penyakit Honkainya yang tidak terhindarkan. Aku mencoba memotong bagian-bagian tubuhnya yang terinfeksi.... Tetapi dia tidak cukup kuat. Dia tidak dapat bertahan saat di operasi dan akhirnya meninggal." Ucap Otto dengan ekspresi tenang.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang