Chapter 202 - Herrscher of Salvation

230 19 42
                                    

Mari kita mundur beberapa saat sebelum Kouro kembali ke bumi.

...

'Aku kalah... '

Itulah pikirannya pertama saat merasakan penglihatannya gelap, tubuhnya sedang memulihkan diri tetapi sangat lambat, energi Honkainya telah disegel termasuk tubuhnya, membuatnya tidak dapat bergerak.

Saat ini satu-satunya fungsi tubuhnya yang berfungsi adalah otaknya yang membuatnya dapat berpikir.

'Apakah ini akhirnya...?'

Kouro menyalahkan dirinya sendiri, karena dia, Higokumaru di dunia ini mati dan Herrscher of the End bangkit kembali membuat dunia dalam bahaya.

Bahkan sekarang dia kalah dari 'Sirin' meskipun dia menggunakan pecahan inti Herrscher of the End.

Pikirannya mengutuk dirinya sendiri dan tepat setelah itu rasa kantuk dan lelah kemudian memenuhi dirinya.

Pertarungannya dengan 'Sirin' telah menghabiskan semua staminanya, tubuhnya juga sedang terluka parah sehingga otaknya menyuruhnya untuk tidur.

Tetapi Kouro mencoba menahannya rasa kantuknya hanya saja tindakan itu membuatnya semakin mengantuk, matanya terasa sangat berat.

'Maafkan aku... Semuanya... Aku... Merasa sangat mengantuk.'

Itulah pikiran terakhirnya sebelum tertidur pulas di dalam kegelapan tanpa batas.

Kouro yang tertidur kemudian tanpa disadari memimpikan ingatan masa kecilnya. Sebuah ingatan yang sudah sangat lama, ingatan saat dia dilatih oleh kakeknya.

__

Desember 18, 2005.

Di sebuah dataran sepi bersalju, terlihat dua orang yang saling berhadapan dengan pedang kayu di tangan mereka. Yang satu adalah seorang pria tua bermata ungu yang tajam dengan tubuh kekar.

Sedangkan yang satunya adalah seorang anak laki-laki berusia sekitar 7 tahun, dia memiliki rambut hitam dan mata ungu yang bersinar.

Anak kecil itu adalah Kouro dan pria tua itu adalah Tenji, kakeknya.

Mereka saling beradu pedang dan hanya dalam sekejap mata Kouro kecil yang tidak berpengalaman langsung jatuh terlentang di tanah bersalju, pedang kayunya telah terhempas ke udara dan jatuh di dekatnya.

"Haah... Haah... Haah... Kakek... Kamu benar-benar curang, kamu tidak menahan diri bahkan saat melawan anak kecil. " ucap Kouro dengan hidung merah, setiap nafas yang dia hembuskan menciptakan embun dingin.

Dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat pukulan dari pedang kayu kakeknya yang tidak menahan diri.

Tenji yang mendengar perkataannya hanya menggelengkan kepalanya dan menancapkan pedang kayunya di tanah.

Dia menatap Kouro di tanah sebelum bertanya dengan bingung, "Kouro, mengapa kamu berusaha sekeras ini dalam berlatih? Apakah menjadi lebih kuat bukanlah tujuan akhirmu? "

Tenji ingat saat Kouro mendatanginya dengan tas di punggungnya dan mengatakan bahwa dia kabur dari rumah.

"Aku ingin menjadi lebih kuat. "

Itulah yang Kouro katakan kepadanya dengan ekspresi serius, Tenji masih ingat bagaimana matanya bersinar terang secerah bintang saat mengatakan hal itu.

Tenji pada awalnya memberikan Kouro set pelatihan tingkat neraka khusus untuknya karena dia tidak ingin melatih Kouro.

Tetapi betapa terkejutnya dia bahwa Kouro tanpa mengeluh melaksanakan latihan tersebut, bahkan jika dia pingsan di tengah latihan, bahkan jika tubuhnya menjerit kesakitan, Kouro tetap berlatih.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang