Chapter 206 - [Sedang memproses Hadiah... Harap tunggu]

169 17 42
                                    

"Mhn? Apa yang terjadi? "

Sirin menatap Antarmuka layar yang terlihat terputus-putus sebelum akhirnya benar-benar terputus sepenuhnya.

Aneh, mengapa layar terputus? Bukankah 'Dewa' yang menciptakan antarmuka layar ini? Mengapa sekarang ada gangguan... Tidak, jangan bilang!?

Ekspresinya kemudian benar-benar berubah karena 'Dewa' telah memberitahunya sesuatu bahwa suatu entitas asing telah memasuki [Imaginary Space] Kouro dan mengisolasi tempat tersebut.

Melihat ekspresinya Mobius dan yang lainnya menatapnya dengan ekspresi khawatir, "Sirin, Apakah ada sesuatu yang terjadi? "

Sirin menggosok pelipisnya yang anehnya terasa berdenyut-denyut sebelum kemudian menjawab pertanyaannya.

"Sesuatu telah mengisolasi [Imaginary Space] Kouro, 'Dewa' bahkan harus ke sana sendiri untuk membantu Kouro. "

Mobius, Ashborn, Kosma, dan yang lainnya saling melirik mereka tahu bahwa 'Dewa' yang di agung-agungkan Sirin adalah Prometheus, sebuah Super AI yang diciptakan di Era sebelumnya.

Prometheus dapat menjadi 'Dewa' karena berhasil menghack [Imaginary Tree] saat pertarungan terakhir para MANTIS di bulan melawan Herrscher of the End.

Dan jika apa yang dikatakan oleh Sirin benar bahwa ada sesuatu yang sedang mengganggu Prometheus... Apakah itu berarti suatu entitas asing yang setingkat dengannya telah memperhatikan keberadaan Kouro?

"Kouro... Aku harap kamu baik-baik saja... " gumam Sirin dengan ekspresi khawatir.

Mobius terlihat memasang ekspresi berpikir dan melirik Aponia yang ekspresinya masih datar seperti biasanya sebelum menyipitkan matanya.

'Apakah... Ini adalah masa depan yang kamu lihat, Aponia. '

...

Di dalam Ark, umat manusia saat ini sedang kebingungan dengan antarmuka layar yang telah menghilang.

Termasuk Einstein, Tesla, Sakura, dan yang lainnya mereka benar-benar bingung dengan pemutusan antarmuka layar yang tiba-tiba terputus tanpa ada pemberitahuan apa pun.

Pertanyaan demi pertanyaan muncul di benak mereka bahkan ada yang beberapa menanyai Grey Serpent apakah mereka sekarang boleh keluar atau tidak.

Tetapi yang pasti, saat ini Hanagami tiba-tiba tanpa sebab menangis keras di gendongan ibunya.

Luna mencoba menenangkannya dengan lembut sambil tersenyum minta maaf kepada orang-orang.

Tidak ada yang menyadari bahwa ekspresi Sagaki saat ini terlihat mengeras dan benar-benar serius.

'Herrscher of Shadows! '

...

Kouro dengan penuh keringat dingin tidak dapat menggerakkan tubuhnya sedikit pun di bawah tekanan mengerikan.

'Sialan! 'Kouro'! Kamu menyuruhku untuk melawan Herrscher pf Shadows yang ternyata sekuat ini!? Apakah kamu ingin aku mati?!'

Dia benar-benar mengutuk Kesadaran 'Kouro' yang memberitahunya bahwa Herrscher of Shadows merupakan musuhnya.

'Hah! Sialan! Tidak peduli apa pun itu! Hal terpenting yang harus aku lakukan sekarang adalah bergerak! '

Kouro benar-benar ingat sensasi yang dia rasakan saat ini, sensasi ini mirip saat dia pertama kali bertemu dengan [Will of Honkai] yang membuatnya tanpa sadar berlutut.

Hanya dengan tekad dan omong kosong seperti 'Harga diri', dia mampu untuk melawan tekanan [Will of Honkai] dan sekarang dia harus melakukan sesuatu yang sama kepada sesuatu yang kemungkinan berkali-kali lipat lebih kuat daripada [Will of Honkai].

Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang