Chapter 246 - Signets of Vacuity (2)

85 11 3
                                    

Kouro menatap Sagaki dengan ekspresi waspada, bayangan di bawah kakinya telah melebar dan memunculkan Igris, Beru, Hei Xuan dan Bai Xuan yang berdiri di belakangnya.

Meskipun dia merasa agak kurang pantas melawan ayahnya menggunakan jumlah, tetapi...

Dia telah berbagi indra dengan salah satu prajurit bayangannya yang memperlihatkannya bahwa Kiana telah berubah menjadu Herrscher of Void karena ulah Fu Hua... Tidak, kemungkinan Otto yang merencanakan ini semua.

'Aku harus cepat. ' Pikir Kouro, dia kemudian menciptakan sebuah pedang lurus dari bayangannya dan menggenggamnya dengan kuat membiarkan Igris dan yang lainnya bergerak terlebih dahulu menyerang Sagaki.

Beru meraung kencang dan melebarkan kedua tangannya yang memiliki cakar tajam sebelum melesat kan serangannya secara frontal dalam kecepatan tinggi.

*Clang! *

Sagaki menghindari tiap-tiap serangan Beru dengan gerakan yang sangat minimal, dia bergerak tanpa melihat serangan bahkan tidak menoleh menatap lawannya, wajahnya hanya lurus menatap ke arah Kouro.

Melihat bahwa dia telah di abaikan seolah-olah dirinya merupakan orang yang lemah membuat Beru marah dan menyerangnya dengan lebih ganas dan brutal.

Dampak serangan Beru menghancurkan gedung-gedung di sekitar hanya karena dampak angin dari gerakannya, setiap serangannya yang meleset melubangi tanah, meruntuhkan reruntuhan dan sebagainya.

"RRSSHHH!!! " Beru berteriak mendesis dengan tiap air liurnya langsung melelahkan berbatuan dalam hitungan detik.

Dia berencana untuk menggunakan air liurnya yang mirip zat asam sebagai salah satu senjata mematikannya.

Tetapi bahkan setelah itu, serangannya tetap tidak mengenai Sagaki bahkan pakaiannya sehelai pun.

"Serang dia bersama-sama! " Ucap Hei Xuan setelah melihat Sagaki tidak mengayunkan pedangnya sama sekali dan hanya menghindari serangan Beru.

Igris dan mereka berdua kemudian membentuk formasi segitiga sebelum menyerang dari berbagai titik untuk mengurangi ruang lingkup bergeraknya sehingga dia tidak dapat menghindar sama sekali.

Mereka bertiga sama-sama menggunakan kemampuan pamungkas mereka untuk menyerang Sagaki, ini dapat di lihat dari pedang Igris yang diselimuti oleh aura gelap, kemudian Hei Xuan dan Baik Xuan yang juga pedangnya diselimuti oleh api ungu berkobar.

"HAH!! "

Sagaki berdiri diam karena penutup mata hitam yang dia kenakan membuatnya tidak dapat melihat, tetapi dia dapat merasakan terpaan angin yang berembus ke wajahnya dan berdengung di telinganya karena ayunan pedang lawannya dari berbagai arah yang berbeda.

Saat itu juga, waktu seolah-olah berhenti, Sagaki mengangkat kepalanya sebelum memegang katananya sambil memasang pose Iaido yaitu dengan tangannya memegang gagang katananya berniat melakukan satu serangan cepat.

Benar, bagi Sagaki sendiri, satu serangan sudah cukup untuk mengalahkan lawan-lawannya saat ini.

Tidak perlu menggunakan kekuatan Herrscher of Shadow dan sebagainya.

Hanya satu serangan saja.

*Swosh! *

Tidak ada yang dapat melihat kapan Sagaki menarik katananya, hanya suara tebasan saja yang terdengar.

Waktu kemudian kembali normal, tiba-tiba saja Igris dan yang lainnya terlihat langsung terbelah dua dan jatuh ke tanah tidak dapat bergerak.

Sagaki menoleh menatap Igris dan yang lainnya sebelum berkata dengan tenang.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang