Chapter 230 - Ketahui lah tempatmu serangga

176 20 16
                                    

"Huh? Apakah akademi kekurangan pengajar? " tanya Kouro dengan alis terangkat saat mendengar perkataan Theresa.

Dia ingat saat dia bersekolah di akademi ini dulu, hanya ada kurang dari 30 pengajar termasuk Himeko, dan juga Welt yang menyamar.

Ditambah dengan hampir ratusan staf yang bekerja di divisi logistik, pemeliharaan, penelitian dan sebagainya.

Kemudian mengingat ada kemungkinan tinggi Welt telah pensiun menjadi pengajar sekarang karena kejadian sebelumnya yaitu Invasi Anti-Entropy, maka jumlah pengajar di akademi telah berkurang.

Tetapi karena Sakura telah mendaftar ke akademi ini sebagai guru seharusnya jumlahnya menjadi kembali normal.

"Tidak, bukan begitu. Uh... Bagaimana aku menjelaskannya ya.. Kamu tahu guru laki-laki yang mengajar sejarah sebelumnya? "

"Tuan Walter? " ucap Kiana memasang ekspresi berpikir, dia ingat guru tersebut selain karena dia adalah satu-satunya guru laki-laki, tetapi juga guru itulah yang menunjukkan nilai ulangan dirinya yang buruk kepada Kouro dan yang lainnya dulu.

'Walter? Jangan bilang kalau tuan Welt mengajar Kimia? ' Pikir Kouro teringat dengan tokoh fiksi tertentu yang menjual sesuatu dengan kartel ayam goreng.

"Ya. Sayangnya beberapa bulan yang lalu Tuan Walter telah mengundurkan diri karena alasan penyakit dalamnya. Jadi sekarang tidak ada lagi guru laki-laki di akademi. " ucap Theresa dengan ekspresi sedih.

Dia sedih karena tuan Walter adalah guru yang andal dan kompeten sehingga terasa sangat disayangkan untuk membiarkannya mengundurkan diri tetapi dia tetap menerima surat pengundurannya karena tuan Walter memiliki penyakit dalam yang kronis.

"Benar, jadi apa masalahnya? " Tanya Kouro dengan bingung, apa hubungannya dengan tidak ada guru laki-laki di akademi dengan dirinya.

"Masalahnya adalah kebetulan hari itu berdekatan dengan ujian akhir semester. Karena Tuan Walter mengundurkan diri jadi guru saat itu membuat para siswi menjadi tidak bersemangat saat belajar kelas Kimia sehingga nilai mereka semua dalam ujian pelajaran Kimia tidak tuntas. " Ucap Himeko melanjutkan perkataan Theresa.

"Mereka bahkan membuat demo terhadap akademi untuk memperkerjakan guru laki-laki kalau tidak mereka akan secara sengaja membolos. " Ucap Himeko sambil menggelengkan kepalanya dengan ekspresi masam.

"Woah... Aku sungguh tidak menyangka... " Ucap Ayame tidak tahu harus memasang ekspresi apa.

Dia tidak tahu bahwa perempuan dapat seperti itu ketika tidak mendapatkan apa yang ingin mereka inginkan.

Theresa memijit pelipisnya dengan ekspresi bermasalah dan melanjutkan, "Saat ini semua siswi mendapatkan kelas tambahan untuk menambah nilai Kimia mereka. Mereka juga meminta bahwa guru yang mengajar kelas tambahan itu harus laki-laki jika tidak mereka tidak akan belajar. "

Mendengar cerita Theresa, Kiana kemudian berkata dengan ekspresi rumit, "Sepertinya tidak mudah menjadi kepala sekolah. Jika itu aku, aku pasti sudah menyerah. "

Kiana sadar diri bahwa sesuatu yang membutuhkan otak seperti manajemen dan kalkulasi bukanlah keahliannya.

"Pada akhirnya aku tidak memiliki pilihan lain selain berjanji kepada mereka bahwa aku akan merekrut guru laki-laki yang baru." Lanjutnya.

"Tetapi... Kenalan laki-laki yang aku miliki sangat sedikit, selain Kakek-Overseer, dan kamu, aku tidak memiliki kenalan lain lagi. Guru-guru yang lainnya juga sama. Jadi aku tidak memiliki pilihan lain selain meminta bantuanmu, Kouro. "

Theresa menatap Kouro dengan ekspresi memohon, dia berusaha bertingkah menggemaskan untuk menurunkan pertahanan Kouro.

'Imut. 'Pikir Kouro tanpa mengubah ekspresinya.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang