Chapter 231 - Masakan Kallen membuat Kouro naik ke Surga

213 20 23
                                    

Kouro kemudian di bawa oleh Kiana, Mei dan Ayame ke asramanya Himeko sambil berbincang-bincang.

Sesampainya di sana, Kouro menemukan bahwa Higokumaru, Sakura, Kallen, Bronya, Himeko bahkan Theresa ada disini.

Kouro melihat Bronya yang sedang bermain game dengan Higokumaru, melihat ekspresi serius mereka berdua, sepertinya mereka bermain dengan sangat sengit.

Entah mengapa mereka bermain dengan sengit, mungkin karena mereka saling bertaruh?

Kemudian Kouro juga melihat Himeko yang sedang tidur di sofa dengan sekaleng bir di tangannya. Dia hanya mengenakan pakaian biasa yang sedikit terbuka sehingga Kouro dapat melihat Bra berwarna hitam di balik kerah Himeko.

Kouro mengedipkan matanya dan mencetak pemandangan ini di dalam benaknya sebelum dengan cepat pergi ke ruang dapur, takut ketahuan oleh Mei dan yang lainnya.

"Oh? Kouro! Kamu akhirnya tiba, mari kita makan bersama! " ucap Kallen sambil tersenyum dengan tangannya secara diam-diam mencoba mengambil 'Kaarage'.

Sayangnya tindakannya diketahui oleh Sakura sehingga tangannya dengan cepat dipukul menggunakan sendok sayur olehnya, tentu saja tidak terlalu keras tetapi cukup untuk mengejutkan Kallen.

"Aduh! " Kallen langsung menghentikan tindakannya dan menggosok tangannya.

"Tangan nakal! " Ucap Sakura, dia saat ini menggunakan baju kasual dan apron berwarna merah muda.

Kouro melihat meja makan di mana berbagai hidangan disajikan, dia dapat melihat ada Nasi goreng, tahu goreng, Kaarage, Bortsch, Cream Stew, Pizza Toast dan berbagai macam lainnya.

Tetapi yang paling menarik perhatiannya adalah sebuah hidangan berwarna gelap ungu yang memancarkan aura mematikan, bahkan untuk sesaat Kouro dapat melihat ada wajah humanoid jelek menatapnya sambil membuka mulut berteriak.

Ekspresi Kouro tidak berubah saat melihat ini, dia hanya berkedip.

'Ini pasti masakan Kaslana... Tetapi siapa? Kallen atau Kiana? '

Sebagai seseorang yang telah merasakan masakan Kiana, dia tahu betul bagaimana rasanya.

Sungguh jika Kouro bisa dia tidak ingin merasakannya lagi.

Siapa yang mengizinkan Kiana atau Kallen memasak?

Kouro langsung menoleh menatap Mei hanya untuk menyadari bahwa Mei menghindari tatapannya, dia kemudian menoleh menatap Ayame, Sakura kemudian Theresa yang saat ini sedang mengiris Baguette.

Mereka semua sama-sama menghindari tatapannya saat dia bertanya siapa yang membuat 'Sup Kematian' itu.

Dari hidangan-hidangan di meja Kouro dapat menebak siapa saja yang memasak, nasi goreng kemungkinan besar adalah Theresa, tahu goreng pasti Higokumaru, Kaarage pasti Ayame dan Cream Stew pasti Mei, dan Bronya pasti Bortsch.

Kouro juga tahu bahwa hidangan Pizza Toast itu di buat oleh Kiana mengingat keahliannya telah meningkat atau mungkin dibantu oleh Mei.

Tetapi untuk hidangan gelap itu... Kouro tidak yakin. Yang dia dapat pastikan adalah bahwa masakan itu lebih beracun dibandingkan masakan Kiana saat dia baru memulai memasak.

Tidak percaya? Kouro kemudian menciptakan lalat yang telah diperkuat menggunakan otoritas [Kematian dan Kehidupan] dan mengendalikan lalat tersebut untuk mendekati 'Racun' itu.

Dan benar saja, saat lalat itu mendekat dan telah hinggap di mangkuk, tiba-tiba wajah humanoid jelek muncul dan langsung melahap lalat tersebut hingga tidak bersisa.

"... "

Kouro terdiam untuk waktu yang lama sebelum kemudian membuka antarmuka statusnya dan menatap kemampuan [Unknown] dengan ekspresi dalam.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang