Chapter 233 - Mimpi Indah

219 18 15
                                    

Di dalam sebuah rumah kayu di dataran salju, di ruang keluarga, terlihat seorang wanita yang duduk di sofa di hadapan perapian yang menyala dengan tangannya memegang sebuah bingkai foto.

"Apa yang sedang kamu lihat, Sayang? "

Sepasang tangan pria memeluk leher Kiana dari belakang sambil bertanya dengan penuh kasih sayang.

"Aku melihat foto perayaan saat kita menikah, Kouro. "

Kiana menggosok bingkai foto tersebut, memperlihatkan dirinya yang menggunakan gaun pengantin putih sambil tersenyum bahagia memeluk lengan calon suaminya yang secara kebetulan wajahnya tidak terlihat karena jempol Kiana menutupi wajah calon suaminya.

"Tidak terasa sudah dua puluh tahun kita menikah... Mengingat hari itu. Membuatku merasa nostalgia. " Gumam Kiana sambil tersenyum lembut dan menyenderkan kepalanya kemudian menutup matanya ke tangan Kouro yang wajahnya tidak diperlihatkan.

"Hahaha, aku juga masih ingat di mana saat kita bulan madu, kamu bilang ingin memiliki anak yang cukup untuk membuat tim sepak bola. " Suara Kouro yang dewasa dan merdu terdengar di telinganya.

"Mou~ Sudah berapa tahun? Dan kamu masih ingat hal itu? " Ucap Kiana dengan sedikit memerah dan mencubit tangan Kouro.

"Hahaha~ Tidak peduli berapa lama waktu telah berlalu kamu tetap imut, Kiana... Hal inilah yang membuat cintaku padamu tidak akan pernah pudar. "

Wajah Kouro yang hanya bagian bawahnya terlihat mendekati wajah Kiana.

"Sayang... " Mata Kiana terlihat penuh kasih sayang dan menutup matanya membiarkan ciuman Kouro menghampirinya.

Sayangnya itu tidak mungkin.

Karena ini hanyalah mimpi yang indah.

...

*Beep-Beep-! *

Kiana langsung membuka lebar matanya dan tanpa berkedip menatap langit-langit.

Tubuhnya untuk sementara menegang tanpa memedulikan bunyi alarm jam yang mengganggu.

Otaknya hanya terfokus memutar kilas balik mimpi indah itu.

Sekitar 15 menit kemudian, Kiana langsung bangun dari tempat tidurnya dan menggosok wajahnya yang kurang tidur, ini dapat dilihat dari kantong mata gelap di bawah matanya dan rambutnya yang berantakan.

"Mengapa... Mimpi indah selalu terhenti pada saat di bagian asyiknya?... " Gumam Kiana dengan suara sedikit serak.

Ini sudah lebih dari 20 kali dia terbangun dan selalu saja sesaat saat Kouro melakukan sesuatu yang intim kepadanya.

Rasanya benar-benar menjengkelkan!

Ini mirip seperti saat kamu sedang ma*turbasi tetapi tiba-tiba 'bahan' yang sedang kamu tonton tiba-tiba 'Buffering' atau pun orang tuamu tiba-tiba muncul di belakangmu.

Dia tidak tahu bahwa ini adalah siasat Sirin untuk membuatnya kecanduan dalam mimpi indah membiarkannya untuk menunjukkan emosi yang kuat terhadap kasih sayang terhadap Kouro. Sehingga Sirin dapat menggunakan emosi tersebut untuk memperkuat dirinya dalam mengontrol tubuh Kiana meskipun pada dasarnya Sirin lebih suka emosi negatif.

Tetapi tidak apa-apa, karena Sirin menemukan bahwa menaklukkan kesadaran Kiana lebih mudah menggunakan mimpi indah ketimbang mimpi buruk.

Yah... Lagi pula orang-orang lebih suka mimpi indah dalam jangka panjang ketimbang mimpi buruk.

Sirin mencatat hal ini dalam hatinya. Lagi pula tidak seperti di plot aslinya, akibat campur tangan Kouro, tujuan utama Sirin sekarang adalah membuat Kouro tergila-gila kepada dirinya atau lebih tepatnya membuat Kouro menjadi budaknya.

Honkai Impact : The Rise Herrscher of Shadow [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang