"Mama punya tugas buat kamu." Ucap Hanna serius, setelah menjelaskan suatu hal pada Dylan.
"Apa?"
"Kamu harus bisa jagain dia. Mama gak mau tau caranya. Kamu harus bisa jaga dan rawat dia layaknya adik kamu sendiri"
"Kalo itu mah gampang maa," jawab Dylan yang sedang bersandar dan menatap layar iPhonenya.
"Kamu paham kan maksud mama?"
"Iyaaa maah paham" Dylan menyanggupi tugas dari ibunya.
"Ohya satu lagi,"
"Apalagi maa?"
"Kalo dia minta sesuatu, kasih. Sering-sering ajak dia jalan keluar. Ingetin dia makan terus. Dia punya penyakit mag. Hati-hati kalo mau ngajak jalan, jangan buat dia terlalu capek, dan jangan bawa dia berlama-lama di bawah sinar matahari. Dia punya penyakit anemia."
"Saved on my notes, madam. Anything else?"
"That's all."
"Sure."
"Oh ya, about your punishment, it will be done from now. Kecuali satu hal, kamu belum boleh pulang kerumah sampai 3 bulan kedepan."
"SERIOUSLY?!?!" Dylan terbelak dengan pernyataan ibunya. Hukumannya telah selesai? Mata Dylan berbinar. Berarti mobil sport koleksinya dan jatahnya perbulan kembali normal. Dylan tidak terlalu memusingkan tentang ia tidak boleh pulang ke rumah.
Hanna menganggukan kepala membenarkan perkataannya.
"Dan terakhir,"
Dylan menunggu ibunya meneruskan kalimatnya.
Do not fall in love with her.
***
Aileen sedang membaca novel favoritenya sambil mendengarkan lagu dengan headset yang tersambung di iPhone kesayangannya. Pemberian ibunya saat ulang tahun sweet seventeennya tahun lalu.
"Hmm... i miss you mom," gumamnya saat teringat tentang ibunya.
Pikirannya teralihkan saat iPhonenya berdering nyaring.
"Aileeen!"
"Kenapa Ninn?"
"Jalaan yukk, bosen banget nih gue dirumahh."
"Kemaanaa? Ayuk aja sih,"
"Ke tempat biasa aja lahh, okee gue tunggu lo disanaa yah. Bye emwaah" Nindy memutuskan sambungannya sepihak.
"Dasar," umpat Aileen pada sahabat sekaligus teman sebangkunya itu.
***
Aileen dan Nindy sedang berada di sebuah kedai ice cream langganannya.
"Duh Ai, gue cinta mati deh sama Rio,"
"Sebegitu cinta matinya kah lo sama dia?"
"Hmm iyaa, kadang gue suka cemburu ngeliat kedeketan lo berdua."
"Woilaa, kita cuma temenan loh Nin,"
"Cuma lo bilang? Semua orang nganggep lo berdua tuh pacaran, gimana gue gak cemburu"
"Ya kan lo juga tau hubungan gue sama Rio yang bener kayak apa"
"Iyaa gue tauu, tapi... huhh, seandainya gue bisa deket sama dia kayak lo Ai," Nindy menerawang jauh dalam pikirannya.
"Tenang ajaa Nin, kalo kalian jodoh pasti kalian bakal jadian kokk."
"Aminnnn Ai aminnn,"
Mereka menikmati ice cream favorite mereka yang baru saja datang setelah mereka pesan.
"Btw itu lutut ama siku kenapaa woi," tanya Nindy yang baru sadar ada balutan plester di siku dan lutut Aileen.
"Ketabrak motor gue,"
"Nah kok bisa?"
"Ya mana gue tau tiba tiba motor lewat terus entah apa yang terjadi pas bangun gue udah dirumah sakit,"
"Yaampun Ai, lo kok gak ngabarin guee,"
"Yailaa, luka gue gak parah-parah amat kok. Lagian yang nabrak juga tanggung jawab."
"Terus-terus gimana pas lo dirumah sakit."
"Gatau itu karena gue capek atau apa gak ngerti tiba-tiba pas kejadian udah gelap aja. Pas bangun ya ada suster yang cerita ke gue. Terus gak lama yang nabrak jemput gue. Terus nganter gue balik."
"Wah yang nabrak baik jugaa. Yang nabrak siapaa?"
"Mm.. Cowok gabeda jauhlah umurnya sama gue atau mungkin sama entahlah, lumayan sih ganteng, blasteran gitu hahaha,"
"Yeee dasar udah di tabrak masih ajaa nyari kesempatan"
"Hehehehe,"
Aileen sudah menganggap Nindy sebagai saudaranya sendiri. Banyak kesamaan yang dimilikinya dengan Nindy. Sampai tanggal ulang tahun mereka pun sama. Mantan pacar mereka pun sama orangnya. Terdengar aneh memang. Mereka seakan-akan terlahir sebagai puteri kembar dari rahim yang berbeda.
Nindy menyukai Rio yang dekat dengan Aileen. Seringkali Nindy membicarakan tentang Rio pada Aileen. Mulai dari Nindy yang mengagguminya. Diam-diam memberi hadiah secara langsung namun bodohnya Nindy bilang itu adalah sebuah titipan dan bukan darinya. Cukup bodoh. Sampai Nindy yang menaruh perasaan pada Rio sampai perasaan itu tumbuh menjadi cinta.
Aileen melihat ketulusan Nindy yang mencintai Rio. Namun saja, Nindy terlalu naif untuk mengakuinya. Ia selalu saja merasa tidak pantas untuk Rio dan menganggap Aileen yang lebih pantas dengan Rio.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/41144794-288-k773843.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Enamored
Teen FictionThe moonlight that shines on us is always the same I'm still lost in your orbit I can do this all night long Because wherever I am, me without you is just half. "You were an entire story to me, I was nothing but a sentence to you." -A "Because I bro...