Fifteen.

49 7 0
                                    

Aileen sudah mulai masuk sekolah seperti biasanya. Menjalan aktivitasnya seperti semula. Setelah beristirahat yang cukup, kondisi Aileen sudah pulih kembali.

Namun begitu, sahabatnya tetap selalu mengingatkan jam jam dimana dia harus meminum obatnya dan juga mengisi perutnya. Begitu perhatiannya sahabatnya itu dengan Aileen.

Hal yang mengejutkan kemarin masih membekas di pikirannya. Ia tak menyangka bahwa Dylan dan Rio saling mengenal. Dunia ini begitu sempit.

Setelah pertemuannya dengan sahabat lama. Dylan dan Rio kembali dekat seperti dulu. Walau jarak dan waktu pernah memisahkan mereka. Tetapi persahabatan mereka seakan tidak pernah putus.

Aileen mengikuti pelajaran disekolah seperti biasanya. Ujian nasional tinggal menghitung hari. Aileen harus fokus pada hal itu. Aileen tidak mungkin menyepelekan hal yang akan menjadi penentu hidupnya kelak. Tidak bosan, ia selalu membuka buku. Seperti kebiasaannya setiap malam ia mengulang kembali apa dipelajarinya di sekolah.

Aileen harus bisa menuntaskan pendidikannya dengan hasil yang memuaskan. Setidaknya jika nilainya tinggi ia tak perlu repot repot mencari universitas dengan berbagai tes. Mungkin saja ia bisa mendapatkan beasiswa dengan mudah di dalam maupun di luar negeri dengan prestasinya.

Begitu pula dengan Dylan. Sama halnya dengan Aileen. Akhir-akhir ini mereka jarang bertemu dan menghabiskan waktu bersama. Sibuk dengan fokusnya masing masing. Mereka sepakat untuk fokus dengan sekolahnya.

Terkadang hanya pesan singkat yang mempertemukan mereka. Dylan selalu perhatian kepada Aileen. Sedangkan Aileen selalu memberi support untuk Dylan agar ia dapat belajar dengan fokus untuk ujian nasional nanti. Aileen menjadi penyemangat Dylan dengan berbagai motivasinya agar ia sukses di ujiannya dengan hasil terbaik.

Dylan beruntung bertemu dengan sosok Aileen. Hidupnya sedikit berubah dari kebiasaannya yang buruk. Aileen mengubahnya secara perlahan untuk menghentikan kebiasaan buruknya seperti yang Hanna -ibunya- katakan.

Berbeda halnya dengan Aileen dan Dylan yang sudah jarang sekali bertemu. Rio dan Nindy malah semakin sering menghabiskan waktu bersama. Tentu saja untuk belajar bersama. Bukan yang lain. Hal itu sepertinya sangat menguntungkan dan menyenangkan untuk Nindy pastinya. Karena kalian tau bukan kalau Nindy sejak lama menaruh hati pada Rio.

Rio tampak menyadari sesuatu semakin ia dekat dan mengenal Nindy. Ia benar benar melihat sosok yang berbeda. Ia tau kalau Nindy menyukainya sejak lama. Namun ia juga masih memiliki rasa dengan Aileen. Sejak memandang Nindy, ia baru sadar bahwa ternyata perasaan sayangnya dengan Aileen adalah hanya untuk seorang sahabat. Rio mencintai Aileen sebagai sahabat tentunya. Aileen pun juga begitu sebaliknya. Aileen sudah memahami perasaannya terhadap Rio. Namun Rio lah yang baru menyadari hal itu.

Selama ini Rio selalu memprioritaskan Aileen dalam hidupnya. Rio juga seringkali merasa panas saat Aileen dekat dengan lelaki lain. Ternyata Rio baru sadar. Ia merasa seperti itu karena ingin melindungi Aileen agar tidak dekat dengan sembarang lelaki. Ia takut lelaki lain melukai sahabatnya itu. Rio sudah menyadari dan dapat membedakan perasaan terhadap sahabat dan perasaan dengan seorang yang benar benar menarik perhatiannya.

Di sisi lain.

Hanna berhasil mengutus Aileen sebagai malaikat penyelamat untuk Dylan. Sejak kedekatannya dengan Aileen, Hanna memperhatikan perubahan yang dialami putranya. Dylan sudah meninggalkan dunia malamnya. Berhenti merokok. Sudah jarang bahkan hampir tidak pernah nongkrong dengan teman-teman seperti dulu. Dylan mulai terfokus dengan sosok Aileen. Aileen benar-benar mengubah Dylan menjadi sosok yang lebih baik.

Aileen sudah menarik perhatian Dylan sejak awal mereka bertemu. Dylan menyadarinya. Sepertinya Tuhan sudah mempunyai rencana untuknya. Benar saja, ibunya mengutusnya untuk menjaga Aileen. Hal itu tentu saja dimanfaatkan Dylan untuk dekat dengan Aileen.

Satu janjinya pada ibunya saat menyanggupi untuk menjaga Aileen atas perintah ibunya. Dylan benar benar berjanji akan hal itu.

Do not fall in love with her.

Awalnya ia yakin dengan hal itu. Dylan yakin akan dapat melakukannya.

Awalnya.

Semakin mengenal Aileen. Semakin juga ia terjerembab dalam sebuah janji yang mungkin sedang ia ingkari.

Tatapan matanya.

Senyumnya.

Perhatiannya.

Tatapan matanya seolah mengunci Dylan dalam sebuah persaan yang mungkin tidak dapat dijabarkan. Intinya ia terkunci pada seseorang yang menjadi janjinya.

Aileen Rachelya.

Maaf Dylan mengingkari janji mama.

Semakin ia berada di sisi Aileen.

Semakin ia mengenalnya.

Semakin ia memandang Aileen.

Semakin dalam ia terjatuh. Perhatiaannya seakan terkunci pada sosok Aileen. Dunianya seakan terpusat pada sosok gadis yang telah mencuri perhatiannya itu.

Rasa ingin melindungi.

Rasa ingin mencintai dan menyayanginya.

Rasa ingin memiliki.

Semakin dalam.

Semakin ia merasa bersalah telah mengingkari janji ibunya.

Haruskah ia harus pergi dan lari dari semua ini?

Apakah itu keputusan yang benar?

***

Hallo bertemu kembali dengan ceritaku yang sudah masuk ke part 15 inii. Huah makasih banget buat yang udah setia sama ceritaku hehe. Maaf kalau ada typo ya.

Always vote and comment, readers!
❤❤❤❤❤❤❤❤

Be EnamoredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang