Aileen terbaring di tempat tidurnya. Dengan serangkaian buku pelajaran yang ada di tempat tidurnya. Sudah bosan ia berjam jam larut tenggalam dalam buku buku pelajaran itu.
Aileen tersenyum memandang iPhonenya yang di layarnya menampilkan sebuah pesan.
From: Dylan.
Udah selesai belum belajarnya, cantik?
Seolah melayang keluar angkasa. Mendapat perhatian dari seseorang yang ia kagumi sejak awal bertemu.
Ya, Aileen mengaku ia terpesona dengan ketampanan wajah yang dimiliki oleh Dylan. Mata hazelnya, hidung mancungnya, dan rambutnya yang berantakan serta wajahnya yang blasteran, semakin menambah kesan cool dimata Aileen.
Aileen juga semakin mengagumi Dylan dengan berbagai perhatian yang diberikan Dylan. Seolah-olah menjaganya agar ia tidak terluka. Dylan yang penuh kejutan pun selalu dapat membuat detak jantung Aileen seolah berhenti berdetak, aliran darahnya terpompa lebih kuat. Tak bisa dibayangakan jika Aileen yang selalu berada di dekat Dylan seperti apa jadinya. Mungkin meleleh.
Aileen membalas pesan dari Dylan tadi.
To: Dylan.
Sudahhh, kamu?
Kehadiran Dylan cukup bagi Aileen untuk melupakan masalah hidupnya sejenak. Dylan mengisi kekosongan hidup Aileen yang sepi. Perhatian Aileen tertuju pada sosok Dylan saat ini. Dylan mampu menyingkirkan masalahnya yang terkadang masih menghantui pikiriannya. Aileen cukup tenang dengan keberadaan Dylan saat ini.
Kembali ponselnya berdering. Dylan membalas pesannya dengan cepat.
From: Dylan.
Udah juga. Jangan lupa makan dan minum obat ya kamu.
Aileen tersenyum dan mengangguk membalas pesan Dylan.
Dylan mampu mengalihkan dunia Aileen. Saat Aileen berada dalam kegelapan, Dylan hadir memberi cahaya untuknya. Seolah Dylan datang untuk memberi kekuatan dalam hidupnya. Dylan berhasil menghapus kesunyian hidupnya.
Jatungnya berhenti berdetak saat menatap matanya yang memancarkan cahaya untuknya. Cahaya itu seolah membangkitkannya dari keterpurukan.
Semakin dalam ia menatap cahaya itu. Semakin besar rasa takut kehilangan sosok Dylan dalam hidupnya. Baginya Dylan seseorang yang ia butuhkan dalam hidupnya. Entah apa alasannya.
Oh!
Aku jatuh cinta.
Benarkah?
Seorang Aileen jatuh cinta?
Tidak.
Tidak mungkin hal itu terjadi.
Hatiku ini beku.
Tidak mungkin mudah mencair hanya dengan sosoknya.
Kurasa ini mimpi.
Hah...
Apakah aku gila?
Sepertinya begitu.
Aileen menertawakan dirinya sendiri saat pikiran tentang dirinya berkecamuk di kepalanya. Ia kembali menatap layar iPhonenya yang masih setia dengan pesan Dylan.
Kurasa otakku sedikit rusak karena terlalu banyak membaca buku pelajaran.
Pikiran Aileen kembali berkecamuk ria. Seolah ada seseorang yang berbisik kepadanya.
Oh tidak Aileen. Kau tidak bermimpi.
Kau benar benar jatuh cinta padanya.
Tidak perlu takut. Apa salahnya kau jatuh cinta?
"Salah! Salah banget!" Aileen menyahuti pemikiran itu.
Salah. Karena menurutnya berani jatuh cinta, berarti berani patah hati. Sedangkan ia sungguh amat belum pernah merasakan bagaimana rasanya sakit hati karena cinta itu seperti apa. Dan bahkan ia tidak ingin merasakannya rasanya seperti apa. Seperti mimpi buruk baginya mungkin.
Sepertinya aku harus tidur!
Aileen mencoba menampis semua pikiriannya yang berkecamuk di kepalanya. Sebelum memutuskan untuk tidur dan beristirahat Aileen mengingat pesan Dylan yang mengingatkannya untuk makan dan meminum obatnya. Dirinya beranjak keluar kamar menuju dapur. Mengambil beberapa makanan. Lalu menyantapnya.
Setelah mengisi perutnya. Tangannya meraih kotak obat yang berada di meja makan. Lalu meminum beberapa macam obat dan menenggak segelas air putih. Aileen menghela nafasnya. Detik berikutnya ia melangkah kembali menuju kamarnya.
Sebelum memutuskan untuk benar benar beristirahat, ia mengirim pesan untuk Dylan.
To: Dylan.
Aku udah makan dan minum obat. Sekarang aku mau tidur. Kamu juga ya.
Dylan membalas pesan Aileen secepat kilat.
From: Dylan.
Iyaa. Oke, kalo gitu. Sleeptight baby, have a nice dream.
Aileen mematikan lampu tidurnya di nakas sambil tersenyum membaca pesan Dylan yang memanggilnya dengan kata 'baby'.
Aileen menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Sepertinya ia harus menyudahi acara belajarnya yang sempat membuat rusak otaknya dengan berbagai pemikiran aneh. Perlahan ia memejamkan matanya. Masuk ke alam mimpinya dengan tenang.
***
Hallo guysss!! Readers ku yang setia baca 'be enamored'.
Kabar baiknya, aku sediain fitur di media. Semoga lagu itu bisa mengiringi kalian dalam baca ceritaku biar makin menghayati bacanya. Hehe.
Kabar buruknya, bentar lagi mau masuk konflik. Aku harus beradu argument sama otakku biar bisa buat konflik yang seru dan buat readers makin tertarik sm ceritaku. Hehe.
Okee!! Jangan lupa always vote and comment!
*maaf kalau ada typo*
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Enamored
Teen FictionThe moonlight that shines on us is always the same I'm still lost in your orbit I can do this all night long Because wherever I am, me without you is just half. "You were an entire story to me, I was nothing but a sentence to you." -A "Because I bro...