"LO BERDUA JADIAN?!"
Seketika semua orang menatap ke arah suara tersebut.
"Ssttt!! Jangan kenceng-kenceng ngomongnya,"
"Sorry ehehe, eh serius jadian?!"
"Iya gue jadian, kenapa deh? Kayaknya lo shock banget gitu,"
"Iyalah gue shock berat! Dari dulu dia ngejar lo abis-abisan, dan sekarang akhirnya..."
Aileen tersenyum senang mendengar berita bahagia dari sahabatnya. Yap! Pasti kalian tau bukan apa yang terjadi.
Setelah penantian panjang, akhirnya sahabat kesayangan Aileen, Nindy, berhasil mendapatkan juga apa yang ia inginkan.
Aileen tidak menyangka, Rio seorang laki-laki super duper cuek dan dingin sama cewek akhirnya bisa membuka hati juga. Rio yang sering digosipkan berpacaran dengan Aileen itu, berhasil menjadikan Nindy sebagai miliknya. Tentunya para gosipers ini tidak menyangka dugaannya selama ini meleset ke sahabat Aileen.
"Gue gak tau harus bilang apa, intinya gue ikut bahagia banget lo berdua jadian."
"Iya gue juga bahagia banget bisa sama Nindy."
"Lo sayang kan sama dia?"
"Ya iyalah, begoo,"
"Awas aja lo cuma mainin dia dan nyikitin dia. Kalo sampe kayak gitu, lo mati ditangan gue."
"Anjir sadis amat bu. Gak lah gak mungkin, sayang banget gue sama dia."
"Nah sama kayak dia juga sayang banget sama lo, cinta mati."
"Iya Ai, gue bodoh banget baru sadar sekarang, ada Nindy yang dari dulu selalu perhatiin gue dan naro perasaan ke gue diem-diem,"
"Nah akhirnya lo sebagai cowo sadar kalo lo itu gak ada peka-pekanya sama sekali,"
"Hahahaa Ai, penuh penakanan banget lo ngomongnya,"
"Ya lagian lo cowo apa gunung es? Dinginnya minta ampun. Cuek banget pula, mau ada cewe kecebur empang depan mata lo juga lo gak peduli kan?"
"Ebuset gak gitu juga, emang gue sebegitunya apa?"
"Coba aja lo ke toilet sekarang, terus ngaca. Nah lo tanya tuh sama orang yang ada di kaca."
"Yehh, lo tuh yang ngaca woi, gak sadar lo juga jutek banget sama semua cowo?"
"Ya biarin aja gue jutek sama semua cowo, dari pada menel-menel ke semua cowo. Mu-ra-han."
"Wuidih serem mbak,"
Disela-sela obrolan mereka, seseorang menghampiri mereka. Nindy bergabung bersama Aileen dan Rio yang sejak tadi lebih dulu berada di kantin menunggunya.
"Ekhm, yadudu, gue cabut ya. Takut dikata nyamuk."
Aileen berdiri dari duduknya hendak ingin pergi kembali ke kelasnya, berniat tidak mengganggu kedua sahabatnya yang sekarang berstatus berpacaran ini.
"Eh Ai, apaan sih. Gue baru aja dateng masa lo pergi, udah sini ajaa gapapa." Nindy menahan tangan Aileen untuk tidak pergi.
"Iya Ai, santai aja kali," Rio menimpali kekasihnya. Aileen pun mengurungkan niatnya dan kembali duduk seperti semula.
"Gini Ai, gue punya saran bagus." Ucap Nindy serius. Sebelum melanjutkan perkataannya Nindy mengedipkan sebelah matanya pada Rio tanpa membuat Aileen curiga.
"Saran apaan?"
"Jadi gini, daripada lo dianggep nyamuk kalo lagi diantara kita berdua, mending lo...." Rio menggantungkan kalimatnya.
"Apa?!" Tanya Aileen tak sabaran.
"Cepetan nyusul lah kayak kitaa!" Ucap dua sejoli itu serempak.
"Wat de.....ffttt."
Aileen yang mendengar ucapan mereka pun menatap dengan mimik wajah yang aneh.
"Gila lo pada yak?"
"Dih, lo gak bosen apa ngejomblo mulu?" Tanya Rio.
"Iyaa Ai, sekali-kali kek lo pacaran gituu,"
Aileen menatap sengit kedua sahabatnya yang nampaknya sedang memojokannya itu.
"Ujian dulu baru pacaran."
***
"Jadi gitu ceritanya, Nin,"
Kini mereka berdua sedang melakukan quality time khusus bersama sahabat. Berdua saja di apartment milik Aileen. Berbincang seputar obrolan khusus urusan wanita.
Aileen sedang menceritakan hal yang baru saja ia alami bersama Dylan kemarin. Dari bermalam di rumah Dylan, sampai kejadian di bukit ilalang yang terbilang cukup romantis.
"Jadi, lo sama Dylan sekarang statusnya apa?"
"Ya gak paham juga gue, kan dia bilang dia sayang sama gue tapi dia belum bisa buat milikin gue. Gue agak kecewa sih pas dia bilang gitu."
"Kenapa belum bisa?"
"Gak tau, kata dia nanti juga gue tau kenapa. Nah mulai dari dia bilang gitu, feeling gue gak enak."
"Gak enaknya gimana?"
"Ya feeling gue sih, dia masih nutupin sesuatu dari gue dan ada hal yang gak bisa dia ungkapin secara langsung ke gue gitu,"
"Hmm, tapi lo sayang gak sama dia?"
"Dari awal ketemu, sampe deket gue udah mulai baper sama perlakuan dia ke gue. Kalo ditanya sekarang, ya gue sayanglah."
Beberapa detik mereka larut dalam keheningan. Nindy sibuk mengecat kuku Aileen. Dan Aileen larut dalam pikirannya yang berkecamuk.
"Yaudah lah tunggu aja kelanjutannya gimana nanti, semoga aja berujung baik." Saran Nindy yang di setujui dengan anggukan kecil Aileen.
Nindy tau apa yang Aileen cemaskan. Takut diberi harapan palsu dari Dylan. Dan digantung tanpa kepastian yang jelas.
"Tapi lo juga harus bisa mastiin semuanya biar jelas."
Aileen mengangguk setuju dengan perkataan Nindy barusan.
"Tapi ada untungnya juga gue belum jadian,"
"Kenapa?
"Gue bisa fokus sama ujian, tiga hari lagi Ninn."
Aileen benar, beberapa hari lagi mereka akan melaksanakan ujian nasional. Yang bisa dibilang adalah babak penentu kehidupan mereka nanti. Mereka harus berusaha sebisa mungkin untuk bisa meraih masa depan.
"Ehiya bener juga Ai,"
"Abis ujian selesai, baru deh gue urusin persoalan gue sama Dylan."
***
Hallo gaezz, welcome to part 21!!! Wohooo! Akhirnya author reached goals juga! Thanks for 1.01k viewers!!
Aku bakal tunggu terus gimana respond kalian. Suka atau engga. Pokoknya kasih aja tanggapan kalian melalui vote and comment!
Btw sebentar lagi lebaran. Mohon maaf lahir batin yaa:) Maafin author selama nulis cerita ini masih banyak kekurangan dan juga typo yang berceceran dimana-mana hehe.
Love you all! ❤❤❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Enamored
Fiksi RemajaThe moonlight that shines on us is always the same I'm still lost in your orbit I can do this all night long Because wherever I am, me without you is just half. "You were an entire story to me, I was nothing but a sentence to you." -A "Because I bro...