19. BUKAN PEMBUNUH.
G.A.L.A.K.S.I.
-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-
"Kamu adalah harapan kecil yang ku paksa untuk nyata." -Guntur Radhika.
.
.HAPPY READING!!
***
"Galak lo harus jelasin ke gue! Kalau cuma buat bikin Azura berhenti ngedeketin lo, nggak kayak gini caranya, Lak!" teriak Guntur yang memegang pundak Galaksi agar cowok itu menatapnya.
Karena ucapan Guntur yang terdengar cukup keras ketika kedua cowok itu masuk, membuat teman-temannya yang sedang bermain gitar dan bernyanyi langsung beralih menatap ke arah Galaksi dan Guntur dengan wajah terkejut.
"Mending lo diem deh, lo nggak bakal ngerti. Kalau lo maksa gue, jangan kaget kalau gue bisa ngehajar lo di kelas ini sekarang!" jawab Galaksi dengan emosi yang tidak stabil.
Laskar yang mendengar itu menghampiri kedua temannya."Kalian kenapa, kok jadi berantem kayak gini. Kita nyuruh lo buat bawa Galaksi ke kelas, tapi kenapa jadi gini?" tanya Laskar kepada Guntur.
Guntur berdecak kesal."Tanya temen lo aja sana." Setalah itu Guntur pun duduk di kursinya dengan rasa kesal di benaknya.
Laskar menatap Galaksi seolah bertanya namun yang ditatap hanya bersikap acuh, cowok itu berjalan ke arah kursinya lalu memijat pelipisnya. Laskar menghela napas panjang setelah melihat kedua sikap temannya itu.
Aqila yang notabennya teman sebangku Azura gadis itu menatap ke arah luar kelas mencari sosok Azura."Azura mana? Kan tadi dia ngejar si Galaksi, tapi kok belum muncul?"
"Lah iya, ke mana lagi si Azura, sampai sekarang belum ke kelas lagi, padahal si Galaksi udah di sini." jawab Diva.
Sasya yang sedang berdiri di dekat pintu kelas tiba-tiba saja matanya melihat Azura yang berjalan di samping seorang cowok yang gadis itu pun tidak tahu siapa.
"Itu si Azura, tapi dia jalan sama siapa, ya?" tanya Sasya sambil menunjuk ke arah Azura.
Teman-temannya yang mendengar itu langsung menghampiri Sasya untuk melihat Azura.
Melody benar-benar terkejut ketika melihat ke arah mereka."Itu Bang Dirga, kok bisa mereka bareng." batinnya.
Azura yang melihat teman-temannya yang menatap ke arah dirinya gadis itu langsung menghentikan langkahnya."Sampai sini aja, udah deket juga makasih, ya. Ini jaket lo, maaf jadi ngerepotin." ucap Azura yang memegang jeket milik Dirga.
Dirga tersenyum cowok itu mengambil jaket miliknya, tiba-tiba cowok itu memakaikan jaketnya kepada Azura yang membuat gadis itu terkejut dan tidak bisa bergerak sedikit pun. Mata Azura dan Dirga saling bertemu sampai gadis itu sadar dan langsung mengalihkan pandangannya Dirga pun mundur dua langkah. Ukuran jaketnya sangat besar dari porsi tubuh gadis itu membuat dirinya sedikit tenggelam."Gapapa lo pakai aja dulu, Ra. Gue boleh minta nomer lo?"
Azura terdiam mendengar ucapan Dirga gadis itu terlihat bingung."Boleh, mana handphone lo, biar gue ketik nomernya."
Dirga memberi ponselnya kepada gadis itu."Makasih ya, Ra."
"Nggak usah bilang makasih, kan seharusnya gue yang bilang kayak gitu ke lo."
"Yaudah gue balik ke kelas, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR GALAKSI [✓]
Novela Juvenil[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] {SEASON 1 & 2} Azura Valetta adalah sosok primadona sekolah, cantik, tegas, dan selalu dikelilingi banyak perhatian. Namun, hatinya hanya tertuju pada satu orang Galaksi Cakrawala, ketua geng motor Nutcracker yang mis...