57. MASALAH GENG MOTOR.

210 11 0
                                    

57. MASALAH GENG MOTOR.

G.A.L.A.K.S.I.

-tuhan aku mencintai dia, tolong beri aku hidup lebih lama-

.
.

HAPPY READING!!

***

Azura mengedipkan matanya, terkejut dengan sikap Galaksi yang biasanya lebih cuek soal hal-hal seperti ini."Makasih, tapi kan kamu yang menang." balasnya dengan senyum yang tidak bisa disembunyikan.

Galaksi mengangkat bahu."Ya, aku baik hati malem ini."

Setelah itu, mereka melanjutkan jalan, menuju area permainan lain atau mungkin ke tenda makanan yang belum mereka coba. Di sepanjang perjalanan, mereka berbicara ringan, sesekali menggoda satu sama lain soal permainan memanah atau momen-momen kocak di bianglala.

Mungkin akhirnya mereka memutuskan untuk duduk sebentar di bangku taman kecil yang menghadap ke lampu-lampu pasar malam, menikmati suasana dengan tenang. Galaksi yang biasanya jarang berbicara tentang perasaannya, mungkin bisa mengucapkan sesuatu yang lebih tulus pada Azura."Aku nggak tahu bakal sering ke tempat kayak gini lagi, tapi kalau sama kamu, kayaknya bisa aku pertimbangin."

Azura, yang selalu tahu cara membuat suasana lebih ringan, tersenyum dan menggenggam tangannya."Aku seneng kalau kamu mau, Galaksi."

Malam ini menjadi salah satu malam yang sulit dilupakan bagi keduanya. Bukan hanya soal kesenangan di pasar malam, tapi momen kebersamaan yang mempererat perasaan mereka.

Setelah duduk beberapa lama, Azura menyandarkan kepalanya di bahu Galaksi, merasakan angin malam yang sejuk. Pasar malam di sekitar mereka masih ramai, tapi di sudut itu, rasanya seperti dunia hanya milik mereka berdua."Galaksi." panggil Azura pelan, matanya terpejam sejenak menikmati momen itu.

"Hm?" Galaksi menoleh sedikit, merasakan kehangatan Azura di sisinya.

"Seneng nggak sih, kita bisa punya waktu kayak gini?" tanya Azura, suaranya lembut tapi jelas menyiratkan sesuatu yang lebih dari sekadar pertanyaan biasa."Dulu, aku nggak pernah kepikiran kita bakal sampai di sini, bareng-bareng kayak gini."

Galaksi terdiam sebentar, memandang langit yang penuh bintang, seolah mencari kata-kata yang pas."Ya aku juga nggak nyangka. Aku nggak pernah ngebayangin aku bakal punya seseorang yang bikin aku ngerasa kayak gini." jawabnya, lebih pelan dari biasanya."Tapi ya, kamu ada di sini, dan aku seneng kamu ada."

Azura tersenyum, perasaan hangat mengalir di hatinya. Gadis itu merasa ini adalah salah satu momen paling nyata antara mereka. Tanpa basa-basi, tanpa kebingungan. Hanya kejujuran di antara dua orang yang saling peduli.

Mereka duduk diam untuk beberapa saat, menikmati keheningan yang tidak terasa canggung. Mungkin, untuk pertama kalinya, Galaksi mulai merasa nyaman membuka diri, meskipun perlahan.

Setelah beberapa menit, Azura duduk tegak lagi dan menatap Galaksi."Besok, kamu ada waktu nggak? Aku pengin ngajak kamu ke tempat lain lagi. Nggak harus pasar malam, tapi tempat yang bisa kita nikmatin bareng-bareng, cuma kita."

Galaksi tersenyum kecil, mengangkat alisnya."Aku selalu punya waktu buat kamu, Azura."

Azura tertawa pelan, lalu berdiri dan mengulurkan tangannya ke Galaksi."Ayo, kita pulang. Malem ini udah cukup seru."

Galaksi menerima uluran tangannya, berdiri, dan menggenggam tangan Azura erat."Ayo. Tapi lain kali, aku yang pilih tempatnya. Deal?"

"Deal." balas Azura sambil tersenyum.

DEAR GALAKSI [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang