14. INSIDEN.

3.7K 143 68
                                    

14. INSIDEN.

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Dan pada akhirnya kita hanyalah sebuah cerita yang memiliki kenangan." -Azura Valetta.

.
.

HAPPY READING!!

***

"Gue punya pertanyaan terpenting banget nih, pertanyaannya penting." ucap Laskar.

"Kenapa tuh?" tanya Aldino.

"Lo kalau mati, lo maunya dikubur atau digradasi?"

"Gue digradasi sih, soalnya lebih hemat tempat gitu kan. Kan jadi abu, ya." ucap Guntur memberi pendapat.

"Iya, kan? Kalau lo maunya digradasi atau dikubur?" Laskar beralih menatap Galaksi.

"Gradasi apaan?" tanya Galaksi yang tidak paham.

"Yang dibakar gitu jadi abu." jawab Guntur.

"Bukan gradasi gila!" sahut Alvino ngegas.

"Apa dong?" tanya Laskar.

"Fermentasi."

"Tape lo difermentasi?" sinis Alden.

"Terus apa dong?" Laskar bertanya lagi.

"Bukan fermentasi, anjir--" penjelasan Azura terpotong oleh jawaban Galaksi

"Ejakulasi." sahut Galaksi santai.

"Ih bego anjir." ucap Aldino dan Alden serentak.

"Pada gila emang, yaudah gini aja daripada kalian ke markas atau tongkrongan, gimana kalau gue masakin kalian mau nggak?" celetuk Azura.

Mata Guntur terlihat berbinar dengan wajah senang."Serius lo mau masakin kita, Ra?"

"Iya serius dong, masa gue bercanda sih, di kulkas ada yang bisa gue masak kan, Lak?" Azura gadis itu pun menatap Galaksi.

"Ada kok lengkap, jadi lo bisa bikin apa aja yang lo mau." jawab Galaksi.

"Oke bagus kalau gitu."

"Beruntung di sini ada Azura, kalian bisa makan enak." ucap Alden.

Azura pun terlihat mengambil beberapa bahan di dalam kulkas."Umm, kayaknya enak deh kalau gue bikin sop ayam, kalian suka kan sama sop ayam? Kalau nggak bilang aja gapapa, jadi kan gue bisa masak yang lain."

"Kita semua suka kok." jawab Guntur.

Alden berjalan menghampiri Azura yang sedang memotong sayuran."Gue bantu ya, Ra?"

Azura pun menatap Alden yang berada di sampingnya."Nggak usah, Al. Gue bisa sendiri kok, lo tunggu aja di meja makan sama yang lain."

Mereka semua pun menghampiri Azura kecuali Galaksi yang terdiam di kursi meja makan yang tengah mamainkan ponselnya.

"Kita juga bantu lo, Ra. Nggak mungkin dong kita biarin cewek secantik lo ini masak sendiri, gue nggak mau dong kalau sampai lo lecet atau yang lain, gara-gara lo masak buat kita semua jadi kita bakal bantu." ucap Alvino yang langsung merangkul Azura.

Alden melepas paksa rangkulan Alvino."Heh bantu sih bantu, tapi lepasin tangan lo dari sepupu gue."

Alvino menatap sinis ke arah Alden."Yaelah kalian sepupu kok cemburu sih."

DEAR GALAKSI [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang