3. AZURA VALETTA.
G.A.L.A.K.S.I.
-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-
"Ketika kamu merasa tidak bahagia dengan hidupmu, ingatlah, bahwa ada seseorang yang bahagia hanya karena kamu ada."-Laskar Bimantara.
.
.HAPPY READING!!
***
Terlihat Azura yang baru saja sampai rumah gadis itu membuka pintu utama sambil melihat sekelilingnya, ia celingak celinguk mencari seseorang yang bahkan dirinya pasti sudah tahu kalau seseorang yang gadis itu cari jarang berada di rumah. Melati pasti belum pulang wanita itu selalu sibuk dengan kerjaan sampai Azura sering kali merasa kesepian di rumah. Dulu, rumah minimalis itu terasa begitu hangat dan selalu bersuasana ramai. Namun, semuanya berubah semenjak 11 tahun silam. Tepat setelah Gerald meninggalkan Azura dan juga Bundanya.
Saat tubuhnya sudah berdiri di depan pintu, Azura tidak langsung membukanya, tetapi justru mematung sambil memandang secarik kertas yang menempel di sana. Ada gambar seorang anak kecil yang digandeng oleh kedua orang tuanya. Azura masih ingat betul dia menggambar ketika berusia lima tahun.
"Ayah, Zura kangen, Yah. Semenjak Ayah nggak ada Bunda jadi berubah, Bunda selalu sibuk sampai nggak ada waktu buat Zura, seandainya Ayah masih di sini."
Tepat saat Azura mengedipkan matanya setitik air mata meluncur bebas membasahi pipinya. Keluarga hangat itu, kini telah berubah menjadi semu. Tidak ada lagi teriakan Melati yang memarahinya yang ada hanya sosok yang seperti tidak peduli kepada Azura, tidak ada gelak tawa Gerald yang selalu menjahilinya. Tidak ada lagi kebahagiaan sempurna yang dulu selalu Azura terima.
"Cengeng amat lo, cil." Azura buru-buru mengusap pipi dan matanya ketika mendengar suara berat dari belakang dia mengenal suara itu, Alden sepupu Azura yang sering sekali ke rumahnya hanya karena tidak ingin Azura merasa sendiri, karena dulu gadis itu selalu takut dan menangis ketika sendirian.
"Ngapain lo ke sini?"
"Nemenin lo lah di rumah sampai Bunda lo balik."
"Gue bukan anak kecil lagi, Al, yang selalu lo temenin sekarang gue bisa sendiri, Al."
"Bagi gue lo masih bocil, Ra."
"Alden! Gue bukan bocil ishh!"
"Gue nggak peduli lo itu tetep bocil bagi gue." ucap Alden sambil menyentil kening Azura.
Azura memasang wajah kesal ketika melihat Alden yang lebih tinggi darinya."Alden! Sini lo awas lo, Al!" Ketika Azura ingin membalas Alden cowok itu langsung ancang-ancang untuk berlari ke lantai bawah."Al jangan lari lo!"
Azura mengejar Alden, mereka terlihat masih memakai seragam sekolah dan tas masih berada di tangan kanan mereka. Alden berlari ke arah dapur, Azura terus saja mengejar cowok itu sampai mereka hanya terhalang oleh meja makan.
"Ra jangan lari-lari terus nanti lo jatuh." ucap Alden.
Azura menatap Alden penuh amarah."Gue nggak peduli, gue harus bales lo gimanapun caranya! Sini lo Alden!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR GALAKSI [✓]
Genç Kurgu[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] {SEASON 1 & 2} Azura Valetta adalah sosok primadona sekolah, cantik, tegas, dan selalu dikelilingi banyak perhatian. Namun, hatinya hanya tertuju pada satu orang Galaksi Cakrawala, ketua geng motor Nutcracker yang mis...