DEAR GALAKSI [✓]

36. GALAKSI AZURA.

36. GALAKSI AZURA.

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Sebelum membuat orang sekitar bahagia, carilah kebahagiaanmu sendiri. Menjadi egois tak selalu buruk, jika terlalu sulit, pikirkan saja kebahagiaanmu, kamu boleh melakukan itu." -Alden Dewangga.

.
.

HAPPY READING!!

***

Nathan berjalan memasuki markas sambil memainkan kunci motor miliknya. Namun, langkahnya terhenti ketika ia mendapatkan tatapan dari semua teman-temannya."Kenapa lo semua? Lihat gue sampai segitunya, ada yang salah sama gue?"

"Lo sendirian aja? Galak mana?" tanya Laskar kepada Nathan.

"Lagi bucin."

"Bucin lo bilang? Emang dia punya pacar?"

"Bucin sama Azura."

"Uhhuk... uhhuk! uhhuk!"

Alden yang sedang minum tampak tersedak ketika mendengar ucapan Nathan."Uhhuk, yang bener aja lo? Lo lagi nggak bercanda, kan?"

"Lo nggak bohong kan sama kita?" timpal Alvino.

"Iya nggaklah, buat apa gue bohong sama kalian." Setelah mengucapkan itu Nathan berjalan ke sofa duduk di samping Alden.

"Nanti kalau Galak ke sini, kita harus nanya ke dia langsung." celetuk Guntur.

"Bener sih gue setuju, kita interogasi itu anak." sahut Alden.

Sebelum Nathan membalas ucapan mereka, tiba-tiba saja terdengar teriakan dari arah luar markas. Mereka mengenali suara itu, suara itu berasal dari teman-teman Azura.

"Azura... Azura... Azura mana?! Ada di sini?!" teriak Sasya yang berjalan di paling depan.

Mereka yang mendengar itu menutup kupingnya rapat-rapat."Anjing berisik gila! Orang mah kalau masuk bilang Assalamualaikum kek atau permisi gitu, ini mah kayak Tarzan lo teriak-teriak begitu." sahut Alvino.

"Bacot, mana Azura?! Lo semua umpetin, kan?!"

"Lo pikir kita penculik hah?! Si Azura lagi sama si Galak, nggak tahu di mana sekarang."

"Apa lo bilang?! Coba ulangin lagi!" timpal Melody.

"Lo budek?! Gue bilang Azura lagi sama Galak! Nggak tahu di mana mereka!"

"Lo nggak ngibulin kita, kan?"

"Buat apa kita ngibulin kalian, kalau nggak percaya, tanya aja tuh ke Nathan." ucap Guntur.

Mereka semua pun menatap ke arah Nathan, yang ditatap pun langsung menatap ke arah mereka satu per satu."Kenapa? Nggak percaya? Yang Alvino bilang bener kok."

"Gimana ceritanya mereka berduaan, seharusnya gue seneng sih perjuangan Azura buat deket sama Galak akhirnya nggak sia-sia. Tapi gue ngerasa aneh sama si Galak, kesambet apaan itu cowok atau abis kepentok." ucap Aqila yang masih tidak percaya.

"Lucu ya kisah cinta mereka tuh."

"Lo bilang lucu? Tapi lo nggak cemburu gitu?"

"Jujur iya itu bener gue cemburu, tapi gue lagi mencoba buat ikhlas kok. Yang penting mereka berdua bahagia, gue nggak boleh egois memaksakan hati yang bukan buat gue."