2. GALAKSI CAKRAWALA.

9.8K 329 69
                                    

2. GALAKSI CAKRAWALA.

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Menurutku kamu nggak akan bisa memulai cerita baru, kalau cerita lama kamu aja belum tuntas."-Azura Valetta.

.
.

HAPPY READING!!

***

Galaksi menghirup napasnya dalam-dalam sambil memejamkan kedua mata erat untuk menikmati udara pagi yang begitu sejuk hari ini. Beberapa detik setelahnya, cowok itu kembali membuka mata. Tampak Galaksi tidak sengaja melihat ke arah bingkai foto yang di sana terlihat jelas foto dirinya dan juga teman-temannya, Damar terlihat tersenyum lebar di foto itu seperti tidak ada apa-apa namun berbeda dengan Galaksi yang menatap ke arah bingkai foto itu dengan perasaan yang masih bersedih karena kehilangan.

Cowok itu bangun dari tempat tidurnya melangkah untuk mengambil bingkai foto itu. Galaksi terus saja menatap ke arah foto Damar setelah itu ia melangkah ke arah toilet untuk bersiap-siap.

Galaksi memakai seragamnya tidak lupa dengan kacamata hitam, ketika ia selesai mempersiapkan semua buku-buku yang harus cowok itu bawa ke sekolah ia mendengar langkah kaki dan suara berat dari luar rumahnya. Ia tidak terkejut sudah biasa teman-temannya masuk begitu saja ke dalam rumahnya.

"LAK WOI, LAK. BANGUN, LAK, LO LAGI SIMULASI JADI MAYAT!" teriak Laskar dari luar kamar dengan tidak sabaran.

Galaksi berjalan ke arah pintu kamarnya lalu membukanya."Berisik lo."

"Lak makan yuk, Lak. Laper nih gue anjir belum makan dari tiga minggu yang lalu." ucap Guntur sambil mengusap perutnya.

Alden yang mendengar itu memukul perut Guntur menggunakan buku yang cowok itu bawa di tangannya."Lebay lo."

"Sakit goblok."

"Lo yang goblok, gue mah pinter rajin baca buku, nggak kayak lo otaknya kalau bukan cewek ya makan mulu."

"Anjing sialan lo."

Galaksi yang tidak peduli dengan dua sejoli itu langsung melangkah menuju ke arah garasi mengambil motor sportnya.

Teman-temannya yang melihat itu langsung mengejar Galaksi."Lak woi nggak makan dulu?" tanya Guntur.

"Gue lagi nggak masak." jawab Galaksi seraya mengeluarkan motornya.

"Yah masa nggak masak sih, laper banget nih gue."

"Nanti makan di kantin banyak makanan di sana, ditraktir lo ya, Din, hahaha." ucap Alvino dengan tawanya.

Aldino memutar matanya malas."Saudara nggak ada akhlak."

Mereka menjalankan motornya membelah kota Jakarta untuk menuju SMA Mandala. Ketika sudah sampai mereka menuju parkiran khusus untuk mereka tidak ada yang berani memarkir motornya di sana, jika ada yang berani siap-siap saja berurusan dengan mereka semua.

Segerombolan lelaki berbadan tegap berjaket hitam perasut dengan tulisan Nutcracker di dada kiri memenuhi lorong utama. Pagi-pagi sekali mereka sudah tiba di sekolah karena mereka semua dibangunkan oleh alarm yang dibuat oleh Alden yang notabennya adalah ketua OSIS di SMA Mandala. Cowok itu tidak peduli walaupun mereka semua adalah temannya jika mereka melanggar peraturan sekolah Alden tidak segan-segan untuk menghukum mereka semua.

Sebuah kejadian langka mengingat mereka sering datang terlambat, suara gelak tawa pun mulai terdengar di antara barisan panjang mereka. Ada yang membawa tongkat kain Nutcracker di pundaknya, ada yang mengikat dasi di dahinya, ada yang memasang wajah dingin dan ada juga yang bersiul sambil cengar cengir menyapa cewek-cewek.

DEAR GALAKSI [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang