♡7

4.5K 139 4
                                        

Assalamu'alaikum
Bismillah

*****

Seorang wanita terduduk seraya termenung menatap bintang. Di sebelahnya terdapat minuman bersoda. Bukan Alkohol

Dia bertanya kepada langit.

Mengapa nasibnya semengenaskan ini? Kenapa kebahagiaan tidak berpihak kepadanya? Apa ia terlahir untuk tersakiti?.

Ibu yang tidak menganggap kehadirannya, dan ayah pergi meninggalkan dia untuk selama-lamanya.

Bermodalkan keberanian, Wanita kuat ini berhasil menyewa kost-kostan kecil. Dia bekerja paruh waktu, uang yang dia dapatkan sering kali di sumbangkan ke panti asuhan tempat tinggalnya dulu, sebelum di pergi mencari kehidupannya sendiri.

Sekolah karena beasiswa, hal itulah yang menjadikan dia ingin berkembang. Beasiswa itu harus ia selesaikan sampai dia menjadi orang sukses.

Kini bebannya bertambah, akibat tekanan dari lelaki brengsek yang hanya inginkan dirinya hidup sengsara.

Lelaki biad*p yang merenggut kesuciannya. Apa salah jika dia ingin lepas? Biarpun dengan cara mati wanita itu akan melakukannya untuk bisa terlepas dari lelaki itu.

Tapi kekuasaan yang di miliki laki-laki itu membuat ia terkurung dan tidak bisa lepas.

Dia Olivia Anugrah Kirana, wanita tangguh, mandiri dan juga cantik jelita. Namun kecantikan itu tertutupi oleh penampilannya yang kurang update.

Cupu! Itu pandangan orang lain terhadap dirinya. Dia bangga akan julukan itu. Karena baginya culun adalah gayanya.

Ibu panti pernah berkata, jagalah kecantikanmu supaya orang tidak menyalahgunakan rupamu. Maksud beliau adalah, jika ada orang yang tidak suka dengan kita, rupa kita yang kita sebarkan akan membawa petaka bagi kita sendiri.

"Kapan cahaya datang?" Tanyanya menengadah ke atas. Dengan tangan yang di tumpu sebagai sandaran tubuhnya. Oliv termenung menikmati malam yang dingin.

"Ayah.... Kapan ayah jemput Oliv? Oliv udah gak kuat"

Wajah wanita itu terdapat bekas kebiruan di sudut bibir dan juga pelipis. Kesakitan yang ia rasakan jika bersama lelaki brengsek itu.

"Ayah kenapa ibu gak mau akuin Oliv sebagai anaknya? Apa karena Oliv anak yang tidak di inginkan?" Tanya Oliv menatap gemerlap bintang.

Sejak kecil sering di perlakuan tidak layak dari ibu kandungnya sendiri. Ingin pelukan dari ibu pun Oliv tidak sanggup mengharapkannya.

Meminta ibu menggendongnya pun Oliv kecil tidak berani melakukannya.

Tatapan tidak suka pada anak kecil berumur 5 tahun sering kali Oliv dapatkan, bahkan dari ibunya sendiri.

"Ayah... Laki-laki itu jahat sama Oliv" Adunya dengan tangis menyedihkan.

"Marah dia ayah!" Lirihnya dengan air mata jatuh membasahi pipi.

Oliv mengadu pada Tuhannya, setiap saat yang ia pikirkan hanya ayahnya.

Kata menyerah sering kali terucap di bibirnya.

Di kala saat ia putus asa, terbesit di otaknya untuk membahagiakan anak-anak di panti asuhan tempat tinggalnya dulu.

Ketika kata menyerah hendak ia lakukan, kini niat itu ter-urung mengingat tawa adik-adiknya yang berada di panti asuhan.

Menyudahi renungannya, Oliv memilih masuk ke dalam rumahnya. Ia ingin belajar karena hari esok akan tiba membawa rasa sakit yang entah kapan itu tiada.

MURIDKU SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang