Assalamu'alaikum
Bismillah*****
Hari senin adalah hari paling melelahkan menurut sebagian orang. Hari di mana pekerja, buruh, mahasiswa dan pelajar, membenci hari tersebut...
Pulang lama, pergi sekolah harus pagi-pagi banget, pelajaran yang tidak menyenangkan. Pekerjaan banyak dan lain sebagainya.
Seperti itulah keluh kesah manusia yang tidak bersyukur dan bersabar.
Padahal hari senin hari yang sangat baik. Nabi kita Muhammad SAW lahir dan wafat hari senin, pintu-pintu surga di buka hari senin dan puasa senin pun di anjurkan pada hari itu juga.
Sekarang ini upacara hari senin sedang berlangsung, dengan pak Wildan selaku pembina upacara, beliau memberi Amanat panjang kali lebar.
Mereka yang mendengarnya terus menerus mengeluh dan mengumpat, karena mereka sudah lelah berdiri di barisan yang terpapar sinar matahari.
Pak Wildan sebagai kepsek di SMAN Ancala, memberi arahan kepada murid 12 yang sedang nakal-nakalnya.
"Sekolah itu untuk menuntut ilmu, bukan untuk main judi, kalian niat sekolah atau tidak? Hah!"
"Niat!!!" Seru semua kelas 12.
"Kalian mau lulus, jaga sikap, beri contoh baik buat adik kelas kalian. Jangan malah kalian rusak, membully memeras sering kali saya dapat laporan tentang hal tersebut, kartu sudah banyak kami sita tapi... Maaasih saja kalian
main"Pak Wildan tak habis pikir dengan mereka, setiap kelas pasti ada saja kartu yang guru-guru sita. Saat jam kosonglah mereka bermain dengan taruhan berupa uang.
"Kami ini guru bukan teman! Saya tidak minta di hormati, tapi saya minta tolong jaga nama baik guru yang sudah lelah mengajar kalian jangan kalian coreng dengan kelakuan kalian yang seenaknya itu"
"Surat Peringatan kalian sudah saya tulis jika kalian melanggar! Maka SP itu saya akan kirimkan ke orang tua kalian Masing-masing"
"Teruntuk kamu Nata! Tolong jaga perilaku sama adik kelas! Jangan terus menyakiti orang apalagi sampai bikin orang itu masuk rumah sakit"
"Saya harap minggu lalu adalah pertama dan terakhir saya mendapat laporan bahwa anak murid saya memukul dan menyiksa siswa SMAN desa sebelah"
"Paham Nata?!!"
Ananta tidak terima di permalukan seperti ini, ia meradang menatap marah Pak Wildan di depan sana, tapi ia bisa apa? Jika ia berbuat nekad sekarang, maka ia akan malu karena yang di katakan pak Wildan adalah benar adanya.
Melirik barisan perempuan, netra Nata menangkap Oliv sedang tersenyum miring menatap dirinya.
"Bangsat!" Umpat Nata pelan.
Lihatlah wanita itu! Dia sudah berani meremehkan dirinya. Tunggulah! Penyiksaan segera datang batin Nata memandang Olivia penuh benci.
Sementara itu, sang Famous sekolah sedang berbunga-bunga, bagaimana tidak? sang istri sungguh cantik hari ini. Walaupun panas pagi saat itu sangat cerah tak membuat istrinya mengeluh kepanasan. Dia tegak dalam barisan para guru.
"Saya mau kalian lulus dengan nilai terbaik! Apa kalian mau lulus dengan nilai terbaik? Mau atau tidak?
"Mauuu" Jerit mereka nyaring.
"Sebentar lagi UTS, saya harap kalian belajar sungguh-sungguh karena beberapa bulan kedepan kalian akan meninggalkan SMAN Ancala"
"PAHAM?!"
![](https://img.wattpad.com/cover/342963817-288-k948532.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MURIDKU SUAMIKU
Random{On going} Bagaimana jika takdir yang kita harapkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan? Berjodoh dengan lelaki yang paham agama, dan baik sangat di inginkan perempuan bermata teduh ini. Akankah takdir perempuan ini akan bahagia? Atau malah sebal...