♡9

3.7K 158 16
                                    

Assalamu'alaikum
Bismillah

*****

Malam yang di penuhi bintang, di tengah-tengahnya nampak bulan purnama bersinar indah.

Sehabis ba'da Isya Shaka berniat pergi kerumah sang istri.

Membawakan martabak dan beberapa minuman, Shaka berani mengetuk pintu rumah sang Mertua.

"Assalamu'alaikum"

Tok tok tok

Pintu terbuka keluarlah wanita paruh baya yang masih terlihat muda walau umur sudah menua.

"Walaikumsalam, Eh Shaka. Alhamdulillah kamu datang, sudah lama bunda gak liat kamu"

"Masuk nak! Masuk!"

"Bunda sehat?" Tanya lembut Shaka menarik tangan keriput bunda Maya untuk di cium.

"Alhamdulillah bunda sehat jasmani dan rohani hahaha..."

Shaka termangu melihat tawa renyah dari bunda Maya. Wanita berkerudung lebar itu tertawa indah bersamanya.

"Duduk nak, bunda lagi nonton TV, kamu mau temuin istri kamu? Atau bunda yang panggilin?"

"Nanti aja bunda, Shaka mau ngobrol dulu sama bunda, ini ada cemilan buat bunda" Ucap Shaka seraya mendudukkan diri di sofa.

"Masya Allah terimakasih nak, bunda suka sekali sama martabak" Girang bunda Maya segera mengambil piring untuk di sajikan ke atas meja.

"Syukur alhamdulillah kalau bunda suka" Shaka tersenyum senang ketika pemberiannya langsung di makan.

"Kamu makan juga nak!" Titah bunda menyodorkan martabak itu.

"Iya bunda" Angguk Shaka sembari mengambil satu.

Selasai menyantap cemilan enak itu, Shaka bersandar sambil melepaskan jaket kulitnya, dan menyisakan kaos oblong abu-abu.

Pakaian yang Shaka kenakan untuk datang kerumah mertua begitu sopan. No sobek No cap No kentat.

Celana kain berwarna abu-abu gelap dan sendal rumahan seadanya.

"Bunda suka berkebun?"

"Iya nak bunda suka banget, sayur-sayuran banyak di kebun bunda, kalau buah-buahan bunda gak tanem karena sering gak tumbuh"

"Bunda kurang maksimal kali" Becanda Shaka mengejek bunda Maya.

"Bunda sudah maksimal, cuma tangan bunda aja yang gatel pengen siram terus"

"Nah kalau itu sudah lain rumus siram-nya" Senyum singkat Shaka.

"Hahaha" Tawa bunda memenuhi ruang tamu.

"Shaka..." Panggil bunda halus.

"Iya bunda"

"Kamu bahagia dengan pernikahan ini?" Tanya bunda serius, di samping Shaka.

"Bahagia sekali, Shaka gak bisa menggambarkan betapa bahagianya Shaka saat mendapatkan pendamping hidup yang Sholehah" Ucap Shaka menatap bunda Maya tak kalah serius.

Mencari kebohongan dari mata tajam itu, bunda Maya hanya menemukan ketulusan yang teramat dalam.

"Bunda titip Salwa ya nak, jaga dia, bimbing dia, bunda yakin kamu udah dewasa tau mana yang baik mana yang buruk"

"Pernikahan dini sering kali berakhir pada perpisahan atau pembunuhan, Bunda berharap jika ada masalah selesaikan dengan kepala dingin, hindari main tangan"

MURIDKU SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang