𖧷11

4.4K 170 9
                                        


Assalamu'alaikum
Bismillah

Terkadang manusia perlu mengalah untuk di temani...

Sejenak aku melupakan masalahku tetapi kembali, kembali aku teringat akan hal itu.

*****

Hari ke hari, Salwa dan Shaka semakin dekat, kecanggungan di antara mereka lenyap dengan seiringnya waktu.

Shaka yang sering menginap di tempat Salwa dan Salwa juga sering berkomunikasi dengan Shaka. Hal itulah menjadikan mereka cepat dekat tanpa di duga.

Sama-sama tidak pernah pacaran, pasutri itu sangat menikmati waktu pacaran halal mereka saat ini. Dalam pikiran masing-masing, ternyata begini ya rasanya pacaran. Gini ya rasanya nikah, gini ya rasa jantung berdetak tak karuan, gini ya rasanya salting, gini ya tidur ada yang nemenin.

Itu semua sedang dirasakan pasangan halal yang baru saja menikah.

"Mas!" Salwa membuka obrolan.

Posisi mereka saat itu, sedang duduk sembari menunggu pesanan mereka datang. Malam yang selalu indah, menemani kencan halal ala pasutri muda ini.

Pedagang kaki lima langganan Shaka menjual nasi goreng yang enaknya no debat. Membawa sang istri untuk mencoba rekomendasinya, Shaka senang Salwa begitu antusias untuk mencoba nasi goreng tersebut.

"Hm" dehem Shaka menanggapi panggilan itu.

"Aku mau berbakti sama kamu" ucap Salwa tiba-tiba. Bertumpu pada satu tangan di atas meja, dagu itu Salwa taruh di telapak tangannya.

Shaka pun terkejut mendengar ucapan itu, tumben-tumbenan Salwa berucap manis seperti ini. Awal-awal menikah Salwa bak kucing yang baru beradaptasi dengan tuannya.

Malu-malu gemas.

Banyak sudah perubahan yang istrinya ini alami. Di mulai dari, tutur kata yang sopan, sikap yang merajakan suami, selalu siap tenaga untuk memasak suami dan tau apa saja kebutuhan suami.

Hari demi hari Salwa sudah banyak belajar dari kajiannya memperdalam ilmu di majelis-majelis terdekat.

Bagaimana menjadi istri sholehah? bagaimana patuh serta taat kepada suami? semua yang berkaitan tentang pernikahan Salwa pelajari.

"Terus?" balas Shaka sambil mengangkat satu alisnya.

"Kamu gak cape setiap malam datang ke rumah terus subuhnya kamu pulang lagi ke apartemen?"

Salwa sengaja bertanya seperti itu, ia mengkode agar Shaka membujuknya lagi untuk tinggal bersama di apartemen Shaka.

"Gak cape kalau itu demi kamu" jawab enteng Shaka sambil menatap dalam bola mata Salwa yang teduh itu.

Karpet yang bersih, serta dikelilingi tanaman harum. Shaka dan Salwa duduk lesehan dengan disertai hembusan angin malam yang sejuk.

"Kamu gak ada kemauan gitu buat bujuk aku lagi buat tinggal di apartemen kamu?"

"Bibirnya kok gitu? Sengaja di monyong-monyongin? Mancing buat aku makan?"

MURIDKU SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang