Assalamu'alaikum
BismillahirrahmanirrahimHai hamba Allah, perbanyaklah sholawat, sesungguhnya sholawat itu yang akan membantu kita di alam Barzah
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allâhumma shalli alâ sayyidinâ Muhammad wa 'alâ âli sayyidinâ Muhammad.
*****
"Eh, eh, eh. Gue denger-denger tim basket Shaka masuk pertandingan ngewakilin SMA kita"
"Emang bener?"
"Iya! Gue gak mungkin salah informasi"
"Gue harus semangatin Shaka! Demi apapun gue gak akan ngelewatin momen ini buat lebih dekat dengan Shaka" ucap gadis bermake-up tebal. Ia sedang merapikan wajahnya di depan cermin toilet.
"Bagus Mara, lo bisa jadiin momen ini buat cari perhatian Shaka" ucap sahabat gadis itu. Didalam toilet tersebut hanya ada mereka berdua.
Gadis yang di sebut Mara oleh sahabatnya itu merupakan murid cantik kelas XI MIPA.
"Hmm, apapun caranya gue harus dapatin Shaka" angguknya dengan seringai tipis.
Samara Andhini sang famous Ancala, kecantikannya banyak orang memuji dan mengaguminya. Pakaian yang seksi dan ketat membuat mata cowok-cowok selalu terpaku padanya.
Semenjak kejadian di karidor sekolah waktu itu Mara langsung jatuh cinta pada pandangan pertama pada sosok lelaki yang ia tabrak bahunya. Lelaki tampan berperawakan sempurna.
Sering memantau dari jarak yang jauh, Mara tak tau ketika rasa obses telah muncul di hatinya. Rasa yang ingin memiliki Shaka seutuhnya. Ya! Shakalah lelaki itu.
Namun Mara tidak berani menyapa ataupun berbicara pada Shaka, ia hanya mencari informasi tentang kakak kelasnya itu melalui orang suruhannya.
Entah keyakinan dari mana?, Mara memberanikan diri untuk muncul di hadapan Shaka ketika pertandingan basket nanti.
=====
"Ini susunya aku taruh di tas kamu, baju basket kamu sama celana kamu juga udah ada di tas" pekik Salwa di depan pintu kamar mandi agar Shaka mendengar.
"Iya sayang!" sahut nyaring Shaka.
Selesai mengemas barang-barang Shaka, Salwa pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan mereka. Ia sudah lengkap dengan seragam mengajarnya.
"Assalamu'alaikum sayang" salam Shaka menghampiri istrinya yang sedang membuat sandwich di meja makan.
"Waalaikumsalam, kok gak pakai baju? Sana pakai dulu bajunya nanti kita terlambat" Salwa tersentak kaget ketika tangan kekar Shaka melilit di perutnya. Shaka yang masih menggunakan handuk di area bawahnya tidak peduli rambut basahnya mengenai baju istrinya.
"Geli Shaka, sana ih" Salwa tertawa renyah sebab Shaka menciumi pipinya. Selesai melakukan itu Shaka undur diri untuk bersiap-siap ke sekolah.
"Dasar mesum" gerutuk Salwa sambil mengoles selai di roti tersebut. Mendengar gerutukan itu Shaka tersenyum tipis kemudian berbalik badan untuk mendaratkan bibir tebalnya pada bibir ranum istrinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MURIDKU SUAMIKU
Random{On going} Bagaimana jika takdir yang kita harapkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan? Berjodoh dengan lelaki yang paham agama, dan baik sangat di inginkan perempuan bermata teduh ini. Akankah takdir perempuan ini akan bahagia? Atau malah sebal...