Assalamu'alaikum
Bismillahirrahmanirrahimاَللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُسْنُ اْلخَاتِمَة
Allahumma inni as'aluka husnul khotimah
{Ya Allah aku meminta kepada-Mu husnul khatimah}
Ketika dunia mendorongmu sampai berlutut untuk menyerah sebenarnya itu waktu yang tepat untuk berdo'a
~Habib Husein Ja'far~
*****
Kopi manis bergelas mewah itu berhasil masuk ke tenggorokan pengusaha kejam dan manipulatif. Menunggu kabar dari anak buahnya, Wilson bersenandung kecil sembari menikmati pemandangan luar kantornya. Lama menunggu akhirnya orang itu tiba.
Tok tok tok
"Masuk!" jeritnya dari dalam.
"Selamat sore tuan" sapa Amor tunduk pada pria yang sedang duduk di kursi kuasanya itu.
"Ya! Bagaimana?" Wilson berdiri dan menghampiri Amor. Dengan tangan di kedua saku, Wilson bertanya.
"Target berhasil terluka tuan" jawab Amor menatap Wilson senang.
Tersenyum singkat "Bagus. Tidak sampai mati kan?" bangganya menepuk-nepuk pundak Amor.
"Tidak tuan" ucap Amor mengingat kejadian tadi hanya tabrak biasa.
Biasa? Hei! Orang itu hampir sekarat di buatnya dan calon anak yang di nantikan meninggal karena insiden itu. Ya! Amorlah yang menabrak Salwa. Semua itu tidak lain adalah suruhan Wilson.
"Mana data yang saya suruh cari?" pinta Wilson kembali duduk ke kursinya.
"Ini tuan. Lelaki itu berasal dari anak seorang pengusaha, ayahnya meninggal saat dia berumur 10 tahun. Ibunya pergi dengan laki-laki lain dan sekarang ia hidup seorang diri entah kejadian apa yang membuat dia menikah secepat itu" ucap Amor menyerahkan map kuning itu.
"Pergi!" setelah di terima dengan baik, Wilson menyuruh Amor pergi dari hadapannya.
"Baik tuan, saya permisi" Amor undur diri tak lupa badan yang membungkuk.
"Bagas bagas, kasihan anakmu yang jadi korban kekejaman ku, sayang sekali kau pergi dahulu jadi aku tak sempat main-main dengan mu. So anak mu yang jadi korbannya" ucap Wilson remeh. Masa lalu yang membuat Wilson seperti ini, persaingan bisnis dan wanita. Dua hal tersebut yang menjadi dendam yang mendalam.
=====
Padahal rencananya Shaka ingin merayakan kemenangan lomba basketnya bersama istrinya, tapi mendadak kejadian yang tidak mengenakkan terjadi. Shaka hanya bisa menerima dengan ikhlas dan lapang dada.
Sesudah donor darah, Alpin dan Pelita
Pergi pamit pulang karena mereka mau istirahat. Tak melupakan jasa, Shaka berterima kasih pada perempuan bercadar itu karenanya istrinya bisa di selamatkan.Pelita Renjana, menyumbangkan darahnya ikhlas lillahita'ala. Dia tidak mau menerima imbalan ketika Shaka ingin memberinya. Pelita langsung menolak, Shaka berucap terimakasih banyak untuk hal itu.
Sekarang ini yang di lakukan Shaka hanya menatap dalam wajah Salwa, sambil mengusap-usap tangan seputih susu itu sesekali ia cium-cium.
Luka luar yang di alami Salwa terdapat di wajah, pelipis sedikit tergores, bibir ujung pecah dan sekarang menjadi bengkak. Kedua tangan Salwa di area siku sangat parah sebab goresannya sungguh besar. Lutut pun sedikit terluka.

KAMU SEDANG MEMBACA
MURIDKU SUAMIKU
Random{On going} Bagaimana jika takdir yang kita harapkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan? Berjodoh dengan lelaki yang paham agama, dan baik sangat di inginkan perempuan bermata teduh ini. Akankah takdir perempuan ini akan bahagia? Atau malah sebal...