♡10

4.7K 160 10
                                        


Assalamu'alaikum
Yang jawab masuk surga Aamiin Hehehe
Bismillah

~~~Selamat baca~~~

*****

Mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk di rentinanya, perempuan cantik berdaster motif bunga menggeliat kecil, seraya menguap dengan tangan sebagai penutup mulutnya.

Tatkala kesadarannya semua terkumpul ia melotot dengan wajah cengo, sebab di depan matanya terpampang jelas dada bidang seseorang yang sedang memeluknya erat.

Melihat ke bawah, Salwa lega ia masih berpakaian lengkap.

Sesaat putaran akad nikah sederhana yang berlangsung penuh haru melintas di pikirannya. Salwa tidak menyangka bahwa ia telah bersuami, dan lucunya lagi suaminya adalah muridnya sendiri.

Menyadari bahwa ia belum berdoa, Lantas Salwa langsung mengangkat tangan untuk berdoa karena telah di berikan kenikmatan tidur yang nyenyak.

Setelah berdoa Salwa lanjut mengangkatkan kepala, ia terkesima beberapa saat, pada rahang tegas suaminya, bibir sedikit merah, bulu mata lentik dan terakhir hidung mancung seperti bule-bule. Tidak tau saja Salwa bahwa sang suami memiliki darah Eropa.

Bibir itu, mengingatkan Salwa pada ciuman yang telah ia lakukan berkali-kali bersama Shaka.

Salwa tidak menyangka bibirnya sudah tidak suci lagi.

"Astaghfirullahalazim" Istighfar Salwa karena lupa waktu, ia harusnya bangun untuk sholat tahajjud.

Lama merenung, Salwa bingung karena tangan suaminya tidak mau di singkirkan. Terlalu kuat pelukan ini.

"Shaka bangun!" Ucap Salwa pelan sekali, seperti berbisik.

"Gimana sih bangunin orang?" Jujur saja Salwa ketika pertama bangun tidur tadi, jantungnya sudah berdetak tak karuan.

Shaka terkekeh dalam hati mendengar pertanyaan itu. Ia padahal sudah terlebih dahulu bangun daripada sang istri, bahkan sudah mengambil morningkiss Salwa. Cuma Shaka pura-pura tidur kembali agar Salwa tidak curiga.

Menguncang-guncang tubuh Shaka, Salwa prustasi saat tangan itu menarik tubuhnya untuk semakin mendekat.

"Shaka! Kamu peluk aku"

"Shaka bangun! Sholat tahajjud nanti habis waktunya" Bisik Salwa di telinga Shaka, karena jika di depan hidung Shaka, Salwa tidak yakin Shaka akan tahan dengan bau jigongnya.

Membuka matanya secara perlahan, Shaka tersenyum melihat wajah sang istri-lah pertama kali yang ia lihat.

"Cium" Pinta Shaka sambil tersenyum.

"Apaan si! Lepasin tangan kamu!" Sebal Salwa menjauhkan tangan Shaka yang melilit di pinggangnya.

"Gak akan aku lepasin sebelum kamu cium aku"

"Ya Allah ya robbi, Shaka aku mau sholat, kamu ih...Kok nunda-nunda si"

"Gak susuh juga. Cium aku lalu kita sholat"

"Kita? Kamu iman aku makmum?"

"Iya Zaujati"

"Kok mulut kamu wangi? Gak bau jigong?" Mulut Salwa refleks bertanya seperti itu. Ia pun tak sadar sudah berbicara di depan wajah Shaka, entahlah apakah Shaka mencium bau mulutnya? Yang pasti Salwa malu!.

"Mulut kamu jua wangi, wangi seperti surga"

"Hehehe, Bisa benget boongnya" Kekeh Salwa menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Shaka, karena ia malu di puji seperti itu. Tindakan itu pun tidak Salwa sadari.

MURIDKU SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang