Assalamu'alaikum
BismillahirrahmanirrahimHasbunallah wa ni'mal wakiil
~Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung~*****
"SHAKA AWASSS!"
BUGH
"SHAKAAA!"
Bogeman kuat itu mendarat di kepalanya, entah apa yang terjadi Shaka merasa kepalanya berkunang-kunang. Meraba-raba, dan benar darah segar meluncur dari kepalanya.
Terkekeh bak psikopat, Shaka tersenyum miring, senyum itu penuh dengan amarah. Mata tajamnya penuh kemarahan, Shaka berbalik badan untuk melihat siapa yang sudah memukulnya menggunakan balok kayu. Ahh... ternyata wakil dari geng KING LION.
"Lo tau? Seorang pendendam akan mengatakan darah di bayar darah nyawa di bayar nyawa! Dan sekarang seorang pendendam itu di depan mata lo!" Shaka berbicara sambil mendekat pada pelaku yang sudah melukainya.
"Mau kabur kemana lo? BANGSATTT"
Shaka menyeringai kala melihat musuhnya lari ketakutan.
Hap
Shaka tarik kerah baju Antos kemudian dia putar dan pukulan kuat menghantam wajah anggota king lion tersebut.
Gila! Pukulan itu sangat mematikan, para anggota inti pun tercengang melihat wakil geng mereka tumbang tak berdaya.
Elang yang hanya menonton dari kejauhan di buat ketakutan sekaligus was-was melihat betapa hebatnya ketua Pawana ini.
"Sial, kuat juga tu cowo. Ini gak bisa di biarin gue harus bunuh tu cowok, jangan sampai dia jadi bumerang buat gue sendiri"
"MAJU LO!"
BUGH
"MATI LO!!!" amarah Shaka tak terkendali, ia dalam sekejap mampu mengalahkan semua anggota KING LION.
Lima belas orang berhasil di kalahkan anggota Pawana, mereka cukup ahli membela diri. Tak tau akan ada serangan seperti ini, Shaka cukup khawatir ketika pulang kerumah nanti, sebab wajahnya sudah pasti terdapat kebiruan, ditambah lagi dengan kepala yang berlumuran darah.
"Shaka lo gak papa?" empat anggota Pawana dan teman-teman basket Shaka, langsung melempar pertanyaan dengan nada khawatir.
"Hm" angguk Shaka sambil mengerlingkan matanya untuk mencari ketua dari geng motor king lion. Namun nihil, keberadaannya tidak bisa di tangkap Shaka.
Elang kabur setelah melihat semua anggotanya habis terkapar, tak berniat menolong, Elang malah meninggalkan mereka.
"Sekarang kita ke apartemen lo! Gue obatin luka lo" ucap Reza panik melihat sahabatnya terluka, padahal ia pun juga terluka.
"Iya Sak, gue obatin juga atau gak kita langsung kerumah sakit" Biru tambah khawatir ketika darah Shaka semakin banyak.
"Gak! Gak usah! gue gak papa"
"Lo semua pulang kerumah masing-masing!! Latihannya lanjut besok!"
"Ini buat obatin luka lo semua, ambil!" uang yang banyak itu di serahkan kepada Biru. Shaka merasa harus bertanggungjawab atas luka yang mereka semua alami.

KAMU SEDANG MEMBACA
MURIDKU SUAMIKU
Acak{On going} Bagaimana jika takdir yang kita harapkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan? Berjodoh dengan lelaki yang paham agama, dan baik sangat di inginkan perempuan bermata teduh ini. Akankah takdir perempuan ini akan bahagia? Atau malah sebal...