Ego 12. Gita

14 4 1
                                    

Alter ego kedua belas yang ditemui di tubuh Kastaman bernama Gita, ia adalah seorang gadis berusia delapan belas tahun yang sedang kasmaran

-ooo-

Jakarta Timur, 10 November 2018
AEON Mall Jakarta Garden City
J-Sky Ferris Wheel JGC

Keinginan Gita untuk naik bianglala tertinggi di Indonesia ini sudah ia pendam sejak resmi launching pada tahun 2017 silam. Bukan karena tidak punya uang, hanya saja Gita tidak mau pergi menaiki bianglala tersebut sendirian. Maka dari itu, Gita selalu mengajak teman-temannya untuk naik wahana di AEON Mall tersebut, tetapi sayangnya tidak ada yang mau.

Gita bukan tipe orang introvert kutu buku. Jika ada orang baru yang duduk di sampingnya, jika dalam kurun waktu beberapa menit hanya bergeming, antara dua pilihan, Gita mengajaknya bicara atau Gita akan pergi mencari tempat lain untuk duduk.

Gadis berusia delapan belas tahun yang tentu masih memiliki rasa ingin tahu yang tinggi ini pun lumayan aktif di aplikasi pencarian jodoh. Sejak ia lulus SMA dan memutuskan untuk bekerja—walau sampai sekarang masih menganggur—Gita mulai aktif di beberapa platform.

Hari itu Gita hendak bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai seseorang yang bekerja di AEON Mall Jakarta Garden City. Merasa ini adalah peluang besar bahwa Gita bisa naik bianglala 64 meter itu, ia pun menyetujui ajakan pertemuan dari sang lelaki. Namun, Gita beberapa kali menegaskan kalau dirinya ingin naik bianglala dengannya. Lelaki itu jelas setuju.

Sekitar sore hari, Gita pun datang ke lokasi dan menunggu cukup lama lelaki itu bisa selesai shift pekerjaannya. Bukan Gita namanya jika hanya duduk menunggu saja, ia benar-benar keliling mall sambil beberapa kali melihat baju, tas, dan sepatu yang sudah pasti ia pegang dan ia coba meski tidak beli.

Lama hingga akhirnya Gita mendapati telpon dari lelaki yang sudah ia tunggu sejak tadi. Gita pun bertemu dengannya tepat di dekat wahana bianglala. Lelaki itu datang dengan sudah mengganti pakaiannya. Ia mengenakan kaos santai dan celana jean's hitam yang terlihat cocok. Sepatu yang lelaki itu kenakan adalah sepatu bermerk.

Gita menatap lelaki jangkung itu cukup lama. Ia terpana karena ketampanannya. Kulitnya putih dengan gaya rambut coma hair berwarna hitam pekat. Bibir tipisnya tersenyum ke arah Gita diiringi langkah kaki yang kian mendekat. Jika berdiri di sampingnya, Gita hanya sampai sebahu lelaki tersebut.

Mereka berkenalan lebih lanjut seraya mengantri tiket bianglala. Gita merasa cocok dengan lelaki tersebut, ujarannya tentang bekerja di AEON Mall bukan berartikan sebagai karyawan salah satu kedai di sana, melainkan lelaki itu bercerita kalau dirinya memiliki saham yang cukup besar di mall tersebut.

Gita mencari-cari kesalahan dari lelaki ini, tetapi hasilnya nihil. Ia benar-benar tidak bisa mendapatkan celah kesalahan dari seorang yang kini menggenggam tangannya itu. Gita yang keringat dingin karena gugup pun mencoba sebisa mungkin untuk tidak terlihat di hadapannya.

Antrian bianglala yang cukup lama pun menjadi tidak terasa bagi Gita, ia tersenyum dan terus-terusan mengobrol. Meski orang-orang yang ada di sekitarnya terkadang menatap dengan tatapan aneh pada dirinya. Mau bagaimana pun Gita terlalu terlihat gembira saat itu, jadi kegenitan Gita yang bisa dibilang sudah melebihi batas pun dipandang miring oleh orang sekitar.

Giliran Gita dan lelaki itu untuk masuk ke bianglala. Gita memberikan dua tiket yang tadi dipesan. Gita dan lelaki itu masuk ke bianglala sambil mengobrol kemudian duduk. Namun, sedikit cukup lama Gita terheran-heran karena pintu bianglala tidak kunjung ditutup.

"Eh, Kak? Kenapa gak ditutup, ya?" tanya Gita heran sambil sesekali menatap lelaki di hadapannya dan tersenyum. Tangan Gita yang genit pun mencoba meraih tangan lelaki tersebut.

"Ini tiket untuk dua orang, Kak. Kakak masih tunggu satu orang lagi teman kakak atau bagaimana?"

[END] Kastaman: The Untold StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang