Alter ego kesembilan belas yang ditemui di tubuh Kastaman bernama Farhan, ia adalah seorang vokalis band berusia tiga puluh tahun
-ooo-
Wonosobo, 04 Maret 2010
Alun-Alun WonosoboSetelah mendapati hiatus selama berbulan-bulan. Farhan akhirnya bisa kembali mendapatkan job untuk manggung di satu desa di Wonosobo. Bagaimana pun meski perjalanan yang ditempuh bisa memakan waktu yang sangat lama, Farhan dan kawan-kawan band-nya tetap menyanggupi tawaran manggung di sana. Lagi pula ini adalah kali pertama Farhan berkunjung ke Wonosobo.
Hari Kamis dini hari, Farhan dan yang lainnya mulai melajukan mobilnya ke Wonosobo dari Jakarta. Band Farhan memang bukanlah band terkenal yang sering menampakkan diri di televisi, tetapi bisa sampai diundang ke Wonosobo adalah prestasi yang luar biasa bagi mereka. Lagu-lagu dari band Farhan pun selain mereka meng-cover lagu band yang sudah ada, beberapa single original mereka juga tersedia.
Persiapan yang cukup matang, hingga akhirnya sore hari tim pun sampai di sebuah hotel di Wonosobo. Tidak banyak waktu bagi mereka, karena band mereka akan tampil jam sembilan malam. Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah Wonosobo dengan kolaborasi beberapa para orang-orang kaya di sana yang menyumbang. Kebetulan teman dekat Farhan adalah salah satu dari orang kaya tersebut, itulah kenapa mereka bisa mendapatkan undangan.
Sejak dari jalan, Farhan sudah mencari-cari informasi terkait makanan atau minuman khas Wonosobo yang mungkin bisa ia beli. Setelah lama mencari, akhirnya ia tertarik dengan satu produk teh khas daerah itu yang cukup terkenal. Farhan sebagai vokalis sepertinya membutuhkan penghangat tenggorokan sebelum ia tampil.
Sesampainya di alun-alun, Farhan langsung bergegas meminta pada panitia terkait teh yang dimaksud. Namun, betapa senangnya ia bahwa ternyata teh tersebut sudah disediakan oleh acara untuk memang disajikan pada mereka. Jelas mendengar hal itu, Farhan kegirangan.
Sambil latihan menyanyi di ruang rias, Farhan sesekali melirik ke arah pintu masuk, ia benar-benar menunggu teh tersebut datang. Tidak jarang juga apabila panitia datang, Farhan akan langsung bertanya.
Alasan Farhan sangat antusias dengan teh tersebut adalah, dari info yang ia dapatkan, teh tersebut rasanya sangat enak dan tidak pahit. Beberapa memang merekomendasikan padanya lewat Facebook. Namun, ketika Farhan menawarkan pada anggota band yang lain, tidak ada satu pun yang tertarik dengan teh tersebut karena memang mereka sebenarnya lebih suka mengopi daripada meminum teh.
Cukup lama akhirnya teh tersebut datang bertepatan dengan dipanggilnya band Farhan untuk naik ke panggung. Tanpa pikir panjang, Farhan langsung meneguk satu gelas teh itu sampai habis. Farhan tersenyum, benar, rasa teh tersebut sangat enak. Pikirnya ini adalah teh terenak yang pernah ia minum.
Singkat cerita Farhan dan band nya pun naik ke atas panggung. Mereka mulai menyajikan lagu-lagu band terkenal. Lagu pertama masih aman, sampai akhirnya pindah ke lagu kedua. Farhan mulai merasakan panas di tenggorokan.
Awalnya ia berpikir jika itu adalah efek dirinya terlalu berteriak-teriak semangat ketika bernyanyi di lagu pertama. Farhan pun memaksakan, tetapi di tengah-tengah lagu kedua, betapa terkejutnya suara Farhan benar-benar hilang.
Sorak kekecewaan dari penonton pun mulai terdengar riuh ketika mereka sadar bahwa Farhan sudah tidak ada suaranya lagi. Farhan yang merasa malu pun, berlari ke belakang panggung.
Ia kembali ke ruang rias dan langsung meminum teh tadi lagi. Namun, hasilnya nihil, suara Farhan masih belum kembali. Teman-teman band-nya pun menyusul Farhan dan menyarankan Farhan untuk pergi ke rumah sakit, setelah melihat muka Farhan yang memerah.
Farhan pun setuju. Di perjalanan, mereka dikejutkan dengan Farhan yang muntah darah. Darah itu sangat kental dan cukup banyak. Selama hampir sepuluh menit, Farhan memuntahkan cairan merah tersebut, hingga tidak lama kemudian Farhan tidak sadarkan diri.
Sesampainya di rumah sakit, Farhan langsung dibawa ke Unit Gawat Darurat. Namun sayang, nyawa Farhan sudah tidak tertolong karena mengalami pendarahan hebat akibat terputusnya pita suara Farhan dan pecah pembuluh darah.
Di ketahui bahwa terdapat lebih dari lima puluh jarum yang menyangkut di tenggorokan dan kerongkongan Farhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Kastaman: The Untold Story
Mystery / ThrillerIstilah yang sudah marak dipakai sejak awal abad ke-19 lagi-lagi menjadi sebuah malapetaka. Istilah ini dicetuskan oleh seorang psikolog saat dirinya meneliti terkait gangguan identitas disosiatif. Alter ego .... Banyak orang yang mengklaim gangguan...