25.Adik Bayi [PT.2]

467 36 0
                                    

Keesokan harinya

Haruto tadinya mau mandi dan menyiapkan sarapan untuk Jeongwoo. Tapi kaki Haruto masih sakit pinggang nya juga masih terasa nyeri.

"Sssh aw". Ringisan Haruto. Pelan-pelan Haruto turun dari ranjang. Telapak kakinya masih sangat sakit untuk berjalan dan kepalanya juga sedikit pusing.

*Brukk!!

Saking lemas nya tubuh Haruto terjatuh dan pingsan. Membuat Jeongwoo terbangun dan tersadar bahwa istrinya tergeletak di lantai.

"Astaga!!". Teriak Jeongwoo dan menghampiri tubuh istrinya. "Sayang bangun!". Jeongwoo panik dan akhirnya mengganti kan baju Haruto dan baju tidur miliknya dan langsung bergegas ke RS.

Di RS
Dokter mengecek bagian perut Haruto dan di dalam USG terdapat sebuah janin yang ada di perutnya. Jeongwoo yang dari tadi duduk di sebelah nya dan menggenggam tangan Haruto.

"Selamat ya tuan. Istri anda di nyatakan hamil". "Serius dok?!". "iya tuan. Lihat ada janin di dalam perut nyonya Haruto".

Jeongwoo senang. Akhirnya kemarin gak sia-sia juga dia menyemburkan spermanya ke dalam rahim istri nya.

"Kandungannya tolong di jaga ya tuan, karena di usia kandungannya saat ini masih terbilang lemah". "oh oke dok". "untuk nyonya Haruto sebentar lagi juga sadar".

Dokter pun mengasih obat pusing dan obat mual. "Ini obatnya ya tuan. Kalau tebus obat bisa di kasir ya tuan". "iya dok makasih ya obatnya". "baik tuan. Saya permisi ya".

Akhirnya Haruto terbangun dan kebingungan di mana ia sekarang?. "Mas... Ini aku dimana?". "kamu di rumah sakit sayang". Jawab Jeongwoo sambil tersenyum.

"Aku sakit apa?". "kamu gak sakit kok". "hah? Terus, aku kenapa ada disini?". "kamu tadi itu pingsan terus aku bawa kamu kesini, dan...".

"Ngomong yang bener kek mas setengah-setengah banget sih". "santai mom. Bumil gak boleh marah-marah". Haruto terdiam sebentar,,, apa maksudnya? Ia hamil lagi?.

"Maksudnya aku hamil mas?". "iya, disini ada debay sayang". Haruto masih terdiam. Dan tidak menjawab Jeongwoo.

"Hey? Kenapa malah diem? Bukannya kamu seneng kamu hamil lagi sekarang?". "bukan itu ih! Aku kan belum siap mas!". "ya terus mau diapain? Di gugurin? Kasian atuh".

Di rumah
Haruto menangis di sofa ia masih tidak percaya kalau ia hamil anak ketiga. Dan juga si kembar masih umurnya 5 tahun. Ia harus bilang apa sama anak-anak?

Dan gimana perasaan Rakwon kalau ia akan punya adik lagi?. Hanya pertanyaan itu yang terlintas di kepala nya.

"Kok nangis?". Jeongwoo menghampiri Haruto yang terduduk dan menangis di sofa. "Jemput anak-anak sekarang!". Pinta Haruto.

"Kamu kenapa?". Tanya Jeongwoo. "aku bilang jemput anak-anak sekarang mas!". "tapi kamu kenapa? Tiba-tiba bentak aku gini?".

"Kalo kamu gak mau jemput. Oke aku yang jemput sekarang!". Mendengar perkataan Haruto, Jeongwoo menahan lengan istrinya.

"Iya iya ini aku jemput sekarang. Kamu di rumah aja jangan kemana-mana ya". "cepetan!". "iya iya".

Setelah Jeongwoo keluar dan pergi menggunakan mobil nya. Haruto masih menangis di ruang tamu.

"Hiks gimana ini, anak-anak masih pada kecil udh gitu juga mereka masih TK". Sebenernya Haruto mau teriak. Tapi dia kasian juga takut anaknya kenapa-napa.

Jeongwoo pun sampai di rumah dan melihat istrinya masih menangis sesenggukan di sofa. "Mom. Udah jangan nangis terus". "gimana ini mas! Hiks salah kamu mas!!". "ssst sabar sayang. Iya-iya aku yang salah kok".

"Mommy kenapa?". Tanya Rakwon. "Mommy jangan nangis nanti Hwan ikut nangis juga". "gak kok sayang... Mommy udah gak nangis lagi kok".

"Huek"
"Huek"

Haruto merasa ingin muntah dan berlari ke wastafel. Twins juga menyusul sang Mommy. "Mommy ndak apa-apa?". Tanya mereka berdua. "Gak kok sayang, mommy gak apa-apa".

Malam harinya.
Haruto duduk di kursi dan menatap perut datarnya. "Yang sehat ya sayang... Mommy juga sebenernya belum siap kalau kamu ada di perut mommy. Tapi gak apa-apa kamu penyemangat mommy sama daddy".

Tiba-tiba dua tuyul nyamperin mommy. "Mommy kenapa duduk disini?". Tanya Rakwon. "Eh, gak apa-apa sayang. Mommy cuman ngadem doang kok, nanti juga mommy masuk".

"Nanti mommy sakit kalo di luar, ayo masuk mommy". Junghwan menarik tangan Haruto menyuruhnya masuk ke dalam. Karena memang angin di luar sedang dingin.

"Iya iya ini mommy masuk kok". "mommy ayo ke kamar, Hwan sama hyung mau dibacain dongeng". "ya udah iya".

Di kamar
"Mommy kok perut mommy besar?". Tanya Junghwan yang menyadari bahwa perut mommy nya menonjol. "Aduh gimana ini? Aku harus bilang apa sama anak-anak?". Batin Haruto.

"Mommy kok diem?". Tanya Junghwan lagi. "Di sini ada adik bayi, sayang". "Hah!? Adik bayi!?". Ucap twins yang bersamaan. "Hwan Ndak mau punya adik!". "Hyung juga Ndak mau!".

"Loh? Emangnya kenapa?". Tanya Haruto. "nanti mommy sama daddy gak sayang sama kita berdua!". Teriak Rakwon dan setelah itu Rakwon juga menangis. "Huwaa!! Hwan Ndak mau punya adik!".

"Ssst udah-udah jangan nangis lagi, nanti kalau adiknya udah lahir kan mommy tetap sayang sama kalian". Ucap Haruto menenangkan twins.

"Ndak mau! Nanti mommy sama daddy sayang nya sama adik bayi! Huwaa!". Tangisan mereka semakin kencang. "Ssst udah jangan nangis".

"Ndak mau! Hwan Ndak mau punya adik bayi mommy! Huwaa!". "aduh gimana ini? Susah kalo diemin nya". Batin Haruto. Tak lama Jeongwoo masuk ke kamar twins karena mendengar suara tangisan twins.

"Loh? Kenapa ini? Kok pada nangis?". Tanya Jeongwoo. "Daddy! Kita Ndak mau punya adik bayi! Huwaa!". Lalu twins menghampiri sang daddy dan memeluk kaki nya.

"Liat sendiri kan mas? Anak-anak kalo nangis kayak gimana?". "iya iya maaf ya sayang". "terus kalo udah kayak gini gimana? Susah kan diemin mereka tuh?". "ya mau gimana lagi? Udah terlanjur jadi mau diapain?".

"Tanggung jawab kamu tuh. Aku mau tidur! Ngantuk!". Ucap Haruto dan meninggalkan Jeongwoo dan anaknya yang tengah menangis.

Setengah jam anak-anak mereda menangis dan meminta gendong daddy nya. "Daddy Hyung mau gendong!". "Hwan juga!". "santai aja dong gak usah marah-marah".

"Hyung kesel sama mommy!". "iya Hwan juga". "kenapa? Kok kesel sama mommy?". "sekarang ada adik bayi, Hyung Ndak mau!". "nanti mommy sama daddy gak sayang sama kita berdua". Ucap Junghwan.

"Kalian jangan gitu sama mommy. Mommy kan lagi hamil jadi kalian jangan omelin atau benci sama mommy. Mau gimana pun itu mommy kalian yang udah ngandung kalian sembilan bulan lamanya. Mommy juga nanti sayang kok sama kalian sama adik bayi juga. Mungkin kalau gak karena mommy kalian gak akan lahir ke dunia". Jelas Jeongwoo.

"Mommy yang udah berjuang demi kalian lahir sampai menahan sakit dan itu pun mommy doain yang terbaik agar kalian bisa lahir ke dunia. Kalian tau kan kalau mommy itu sayang banget sama kalian berdua?". Jelas Jeongwoo.

"Jadi Hyung sama Hwan salah ya Daddy?". Tanya Rakwon. "iya jadi kalian minta maaf sama mommy. Kalian mau kalau nanti mommy ngambek?". "ndak!". "Ya udah kalian minta maaf ya sama mommy sekarang". "oke daddy".

Keduanya turun dari gendongan dan langsung menuju kamar sang mommy berada. Keduanya naik ke kasur dan menggoyangkan badan mommy nya. "Mommy Hyung minta maaf ya mommy". "Hwan juga minta maaf ya". "kenapa sayang? Kok pada nyamperin mommy?".

"maafin kita ya yang tadi udah ngomelin mommy". Ucap Rakwon. "Mommy gak marah kan?". Ucap Junghwan. Haruto tersenyum saat anak-anak nya meminta maaf.

"Gak Sayang mommy gak marah kok. Mommy juga udah maafin kalian". "makasih ya mommy". "iya sayang ku". Haruto mencium pipi twins dan memeluk twins dan mereka tertidur. Jeongwoo yang melihat langsung memeluk anak dan istri nya lalu mereka tertidur.

Jeongharu || Family♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang