17. Keluarga Baru

912 138 18
                                    

JESLIN POV

"Kan.. aku bilang juga apa?" Ucapku malas sambil liatin suamiku yang lagi buru-buru pakai baju.

Dua menit yang lalu kita hampir aja lanjut berusaha buat anak, lagi asik foreplay.. eh hape Jefri berdering.
Awalnya dicuekin, tapi berdering mulu sampai lebih dari lima kali itu orang nelponin Jefri, padahal masih jam tiga pagi loh ini.

Dari awal udah feeling kalau bukan soal kerjaan, dan ternyata bener kalau itu soal cewek itu lagi.

Iya, Rose 'katanya' masuk rumah sakit.
Saudaranya Rose yang telpon Jefri barusan.
Telpon sambil nangis-nangis, gimana Jefri nggak panik coba?!

Eh tapi, kenapa juga dia harus panik?
Kan udah ada saudaranya, kenapa pula harus suami orang yang bertanggung jawab atas nyawa dia? Ck.

"Mas, kalau aku bunuh diri juga sekarang gimana?" Tanyaku. Udah muak rasanya.

"Aku tau kamu nggak akan kaya' gitu."

"Ih bisa aja lah. Kan aku stress banget suamiku digangguin cewek lain mulu."

"Nggak digangguin kok, bentar aja ini kasian soalnya. Biar dia tenang dulu aja. Ntar aku balik lagi, tunggu ya.."

Enak aja disuruh nunggu. 😒

"Katanya mau istrinya hamil? Mana bisa aku hamil kalau banyak pikiran."

"Bisa.. pasti bisa.."

"Mas--"

Jefri cium kening aku. "Tunggu ya sayang ya. Aku nggak macem-macem sama Rose. Semacam absen aja kok ini biar dia nggak sampai drop kondisinya."

Apaan sih -sayang sayang- segala. 🙄

"Terserah deh mas. Mau ngomel juga cuma buang waktu. Aku pergi ke Mahen aja lah."

Jefri hela nafasnya. "Yaudah kalau memang itu yang bisa buat kamu jadi nggak stress lagi. Bareng yuk, biar aku anter."

Kan jancuk malah mau dianter.
Larang kek kalau cemburu tuh. 😤

.
.
.
.

📍 Apartemen Mahen.

"Titip istri gue." Ujar Mahen ngikutin ucapan Jefri tadi waktu nganter aku kesini. "Dikira aku penitipan istri kali ya Jes?" Lanjutnya.

"Sorry.." Responku, yang merasa beneran cuma ngerepotin Mahen aja bisanya.

"Dititipin kamu sih nggak apa-apa Jeslin, malah seneng akunya. Tapi attitude Jefri yang bikin aku emosi. Bisa-bisanya dia dateng kesini nitip kamu karna dia mau pergi nyamperin cewek lain. Dia beneran ada otaknya nggak sih? Daripada kaya' gitu mending kamu langsung dikasih ke aku aja gimana?" Mahen keliatan emosi banget.

Tadi waktu masih ada Jefri, Mahen udah mendekat dan kaya' mau pukul Jefri tapi malah aku larang.
Harusnya aku biarin aja sih tadi biar Jefri kena hajar sekali, biar dia tau rasa. Ah sayang banget, reflekku malah kaya' gitu.😒

"Jes, coba kamu kasih batasan deh." Lanjut Mahen.

Aku nggak paham 'batasan' yang kaya' gimana yang dia maksud.

"Kasih batas berapa kali lagi Jefri bisa kaya' gini. Setelah lewat dari batas yang udah kamu tetapin dan dia masih belum bisa lepasin cewek itu, tinggalin dia aku mohon. Sayangin diri kamu sendiri Jes." Lanjut Mahen. "Okay kalau misal dia beneran lakuinnya cuma karna kasian, okay kalau cuma sekedar formalitas tanpa ada kontak fisik berlebihan. Tapi mau sampai kapan? Masa' iya nanti sampai kalian punya anak Jefri tetep sama cewek itu lalu dengan santai pula si cewek bisa main ke rumah kalian? Apa nggak kasian sama mental anak kalian nanti huh??" Lanjutnya lagi.

TERSERAH [ JAEHYUN x JISOO x MINGYU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang