10. Ternyata

852 163 70
                                    

JESLIN POV

Bangun tidur.
Kirain masih dipeluk, ternyata Mahen udah nggak ada di sebelahku.
Tapi rasa nyaman dipeluk semaleman masih membekas di ingatan. 😌

Jadi gini ya rasanya selingkuh?

Semalem Mahen cerita tentang dirinya udah kaya' dongeng sebelum tidur, aku dengerin semua ceritanya dan aku jadi paham kenapa dia bisa masuk lingkaran pertemanan kakak aku.

Kakak aku itu orang yang selektif kalau berteman.
Dan hanya orang-orang seperti Mahen yang bisa jadi temennya.
Yang termasuk golongan orang baik dan bisa diandalkan.

By the way, jangan suudzon ya.. Semalem Mahen cuma peluk aku sambil tepuk pelan punggungku dan nyanyi lagu-lagu mellow gitu.
Sama sekali nggak mengambil kesempatan untuk berbuat lebih padahal kita posisinya sedeket itu.
Dia nggak sentuh area terlarangku sama sekali meskipun sebenernya dia sangat bisa lakuinnya kalau dia mau.
Dan meskipun bacotnya selalu minta cium, semalem dia juga nggak pakai kesempatan waktu aku lagi galau-galaunya itu untuk bisa dia cium sesuka hati.
Ternyata Mahen bukan orang yang lancang. :')

.

Keluar kamar dan aku bisa langsung liat Mahen yang udah duduk ngopi sambil liat hapenya di ruang tengah.
Dia langsung taruh hapenya begitu dia sadar ada aku di hadapannya sekarang.

"Aduh pagi-pagi gini.. baru bangun tidur pula.. kenapa udah cantik aja sih jodoh aku ini?" Ucapnya, lengkap dengan senyum.

Aku perhatiin Mahen udah rapi. Kaya' udah kelar mandi juga kalau diliat dari rambutnya yang masih basah.

"Kok aku nggak dibangunin sih?" Tanyaku lalu duduk di sebelahnya.

"Ngapain dibangunin? Emang mau sekolah?"

Ya nggak gitu jamet.

"Tidur aja yang nyenyak.. nggak akan aku gangguin kok Jes.."

"Mau delivery sarapan? Aku yang bayar deh." Tawarku.

"Nggak usah, bentar lagi sodaraku mau kesini, mau liat apartemen baru aku katanya. Mereka pasti bawa makanan. Kita makan pakai bawaan mereka aja ya.."

"Sodara kamu dateng?? Trus aku gimana Hen?"

"Ngumpet di lemari dulu sana."

😑

"Becanda elah. Diem aja disini.. anggap rumah sendiri. Mereka udah tau kok kalau ada kamu disini dan paling cuma bentaran doang mereka disininya. Sodara aku itu sibuk semua, even sibuknya nggak jelas sih, hehe."

"Yaudah aku cuci muka dulu kali ya Hen."

"Morning kiss dulu lah, sini." Jawab Mahen yang kaya'nya nggak perlu aku tanggepin. 🙃

.
.

Nggak lama kemudian saudara-saudara kandung Mahen dateng.
Kompakan banget pada pakai t-shirt warna item semua.

"Oh ini calon istrinya Mahen?" Ucap salah satu yang pakai topi. Kaya'nya sih itu abangnya.

"Cantik banget sih kak." Sahut salah satu yang jidatan. Rambutnya tanpa pakai poni gitu.
Tampang slenge'an. Tatapannya lumayan genit. Ya sebelas dua belas lah sama Mahen.

"Diomongin mulu sama Kakak di grup rumah. Main atuh sekali-sekali. Ketemu sama Ibu." Giliran yang pakai anting nih.

"Hehe.. kalian asli Bandung semua ya? Kapan-kapan aku main deh. Kebetulan juga pengen main kesana, belum pernah."

"Nikah dulu sama aku Jes. Baru main ke rumah. Aku nggak mau ajak cewek ke rumah kalau belum nikah. Tetangga aku suka julid." Sahut Mahen.

Nggak mau jawab apa-apa dulu.
Aku masih inget banget kalau aku ini masih istri sah Jefri.
Meskipun udah dibuat nyaman Mahen dan udah disakitin Jefri sampai segitunya, memulai hubungan baru itu tetep nggak boleh ada hubungan lama yang tersisa. Jadi lebih baik aku harus selesaiin urusanku sama Jefri dulu.

TERSERAH [ JAEHYUN x JISOO x MINGYU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang