21. Sial

784 136 22
                                    

JESLIN POV

Satu bulan kemudian....

"Kemana mas?"

"Padahal kamu udah tau aku bakal kemana, tapi masih nanya aja. Seperti weekend biasanya, Jenguk Rose bentar."

"Mas kapan sih berubahnya?"

"Selama Mahen belum hilang dari hati kamu, harusnya kamu nggak usah peduli kapan aku bisa berubah sikap."

"Mas, Mahen udah nggak kembali lagi, bisa nggak sih kam--"

"Dia nggak kembali, tapi tiap hari kamu masih cari tau dia ada dimana. Udah jujur aja lah Jes."

"Yaudah cerai aja lah mas. Kenapa sih kamu malah buat suasana rumah tangga jadi kaya' gini?"

"Ck. Mahen nggak akan kembali Jeslin. Lupain dia sekarang kalau kamu mau aku nggak ketemu sama Rose lagi."

FYI.
Rose udah ada di Rumah Sakit Jiwa sekarang.
Jefri pernah ajak aku sekali dan aku udah liat sendiri gimana kondisinya.
Menurutku Rose emang sewajarnya ada disana demi keselamatannya juga.
Tapi suamiku tetep dateng rutin seminggu sekali untuk nengokin cewek itu.
Jadi semuanya nggak bener-bener berakhir antara Jefri dan Rose. Mereka masih berkomunikasi meskipun jauh lebih mending seperti ini daripada kondisi sebelumnya.

Mereka tuh masih belum bisa berpisah.
Bahkan dari sorot matanya waktu sama Rose, aku bisa liat kalau Jefri itu punya perasaan yang lebih dari sekedar mantan pacar.
Jefri bahkan nggak pernah menatap aku seperti dia menatap Rose. Tatapannya dalam, dia pasti terpaksa lakuin semua ini ke Rose, sementara dia juga masih bimbang akan hubungannya sama aku.

.
.
.
.

Duduk sendirian di coffee shop deket rumah lamaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk sendirian di coffee shop deket rumah lamaku.

Aku masih belum bisa tidur nyenyak dan menjalani hari dengan baik setelah Mahen pergi.

Aku juga nggak punya orang yang bisa aku ajak curhat dengan nyaman, jadi semuanya seperti lagi menumpuk di dadaku sekarang. Buat senyum aja rasanya udah nggak sanggup.

Kalian paham kan rasanya ditinggal secara tiba-tiba?

Yang paling bikin sedih, Mahen nggak hubungi aku sama sekali sementara dia masih kirim chat ke Mamanya dan saudara-saudaranya beberapa hari yang lalu.

'Ma, Mahen baik-baik aja.
Jangan khawatir.
Tunggu Mahen balik ya.'

'Vin, sekolah yang bener,
jagain Mama.
Kalau Mama butuh bantuan,
Tolong bantuin jangan nanti-nanti.'

'Dika jangan lupa sesekali balik,
tengokin Mama.'

'Kak, berat tanpa aku ya?
Aku catet tentang kerjaan
ada di buku catatan di laci,
baca-baca aja.'

TERSERAH [ JAEHYUN x JISOO x MINGYU ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang